close

Bangun PLTMH, ITS Sediakan Sumber Listrik untuk Pertanian Stroberi

Tim KKN Abmas Departemen Fisika ITS saat memberikan sosialisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Turbin Ulir Archimedes di Desa Pandanrejo, Kota Batu

Kampus ITS, ITS News – Kurang meratanya akses energi di Indonesia masih menjadi isu yang perlu diatasi. Menanggapi hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) inovasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai sumber listrik di Desa Pandanrejo, Kota Batu untuk dukung pertanian stroberi.

Ketua tim KKN Abmas, Dr M Arief Bustomi mengungkapkan bahwa kegiatan pertanian stroberi di Desa Pandanrejo dilakukan dengan metode smart greenhouse. Melalui metode ini, tanaman stroberi ditani di dalam bangunan yang terintegrasi dengan sensor untuk mengatur suhu, cahaya, kelambaban, dan sebagainya. Namun, implementasinya membutuhkan energi listrik yang harus disuplai selama 24 jam.

Baca Juga :  UNAIR Jalin Kerja Sama dengan Jakarta Global University

Dalam mengaplikasikan PLTMH, Bustomi dan timnya melakukan survei kondisi aliran dan lingkungan di sekitar sungai desa. Dengan mengetahui kondisi tersebut, potensi dihasilkannya listrik dari PLTMH dapat dinilai. Hal tersebut lantaran kuat arus air dapat mempengaruhi listrik yang dihasilkan PLTMH. “Kami memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sumber-sumber energi yang ada di sekitar mereka seperti air, dapat menjadi energi listrik,” terangnya.

Berbekal air yang mengalir di sungai, tim KKN Abmas ini mengintegrasikan turbin ulir Archimedes dengan generator penghasil listrik. Aliran air akan memutar turbin yang terpasang dengan tali ban karet penghubung dan mengakibatkan berputarnya generator. Generator yang berputar akan menghasilkan listrik. “Listrik yang dihasilkan dapat langsung digunakan atau disimpan di dalam aki,” imbuhnya.

Baca Juga :  Apps4Waste, Upaya ITS Mendorong Ekonomi Sirkular Kota Surabaya
Turbin ulir Archimedes pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) gagasan tim KKN Abmas Departemen Fisika ITS

Menurut Bustomi, daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 360 watt. Adapun listrik dari PLTMH ini dapat mengalirkan listrik selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan energi di smart greenhouse. Misalnya saja pompa air, lampu penerangan jalan, dan kebutuhan lainnya. “Implementasi PLTMH yang memakan waktu tujuh bulan di Desa Pandanrejo ini disambut antusias dan direspons dengan baik oleh masyarakat setempat,” ungkapnya. 

Kedepannya, Bustomi dan tim mengaku akan melakukan beberapa evaluasi pada penerapan PLTMH ini agar lebih baik. Ia menuturkan perlunya perbaikan desain turbin ulir Archimedes pada PLTMH untuk mengantisipasi luapan air sungai bila terjadi banjir di lokasi pelaksanaan ini. “Di sisi lain, semoga implementasi PLTMH ini dapat menginisiasi untuk aplikasi PLTMH di daerah lainnya yang belum terjangkau akses listrik,” pungkasnya. (HUMAS ITS)