close

Digelar Daring, Kompetisi Chem-E-Car ITS Diikuti Universitas Asing

Salah satu tim ICRCC 2022 sedang melakukan inspeksi mobil rancangannya secara daring di hadapan para tim ahli
Salah satu tim ICRCC 2022 sedang melakukan inspeksi mobil rancangannya secara daring di hadapan para tim ahli

Kampus ITS, ITS News – Setelah sukses dengan kompetisi Chem-E-Car daring pertama di Indonesia tahun lalu, Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2022 secara daring untuk kali kedua, Minggu (29/5). Kompetisi yang berlangsung hingga malam hari tersebut tidak hanya diikuti oleh universitas dalam negeri, namun juga universitas mancanegara.

Acara tahunan yang merupakan rangkaian kegiatan Chemical Engineering Innovation Festival (Chernival) kali ini mengusung tema Discharging Innovation through Youth Collaboration. “Dengan tema tersebut, para peserta diharapkan mampu menggunakan pengetahuan dalam bidang teknik kimia, kreativitas, dan kemampuannya dalam tim untuk merancang prototipe mobil,” papar Aldela Hariyanniko, koordinator ICRCC 2022.

Mahasiswa yang kerap disapa Niko ini menjelaskan, ICRCC merupakan rebranding dari ICECC (Indonesia Chem-E-Car Competition). Menurutnya, tim yang bertanding di ICRCC 2022 ini tidak hanya berasal dari mahasiswa teknik kimia saja, tetapi juga dari disiplin ilmu lain. “Diharapkan ini menjadi identitas baru untuk kompetisi mobil reaksi kimia yang diadakan ITS,” lanjutnya.

Baca Juga :  Investor Relations sebagai Jembatan dalam Akselerasi Inovasi melalui Kedaireka

ICRCC 2022 ini diikuti oleh 26 tim dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. ITS sendiri mengirimkan dua perwakilan tim, yaitu Tim Spektronics XXI dan Tim Spektronics 22. Adapun perwakilan dari universitas luar negeri berasal dari Industrial University of Santander, Kolombia dan Tafresh University, Iran.

Salah satu tim ketika menjalankan mobil prototipenya pada tahap Race Competition secara daring di ajang ICRCC 2022
Salah satu tim ketika menjalankan mobil prototipenya pada tahap Race Competition secara daring di ajang ICRCC 2022

Para peserta ICRCC 2022 tersebut ditantang untuk merancang mobil yang memanfaatkan reaksi kimia sebagai sumber tenaga dan mampu berhenti di jarak tertentu dengan sendirinya. “Sebelum  menjalankan mobilnya, para peserta harus melalui beberapa tahapan seleksi seperti penilaian Job Safety Assessment (JSA), Presentation and Inspection Day (PID), serta Race Competition,” terang Niko lagi.

Pada tahap JSA, lanjutnya, peserta diharuskan membuat dokumen yang menjelaskan secara rinci mengenai bahan kimia yang digunakan, spesifikasi peralatan yang digunakan, keamanan, perhitungan emisi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan konsep mobil. “Pada tahap inilah, peserta diseleksi menjadi 23 tim yang akan melaju pada babak final,” imbuhnya.

Niko melanjutkan, peserta babak final akan mengikuti tahapan PID, di mana para peserta akan mempresentasikan mobil yang telah didesain di hadapan para juri. “Selanjutnya, peserta akan menuju ke ruang inspeksi untuk diperiksa keselamatan mobil dan aspek teknis dari mobil yang akan digunakan pada tahap Race Competition,” tuturnya,

Baca Juga :  Dirjen Diktiristek Apresiasi Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Pembangunan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Salah satu tim melakukan presentasi rancangan mobilnya di hadapan para juri secara daring pada ajang ICRCC 2022
Salah satu tim melakukan presentasi rancangan mobilnya di hadapan para juri secara daring pada ajang ICRCC 2022

Puncak dari ICRCC 2022 ini sendiri adalah Race Day. Menurut Niko, berbeda dari tahun sebelumnya yang menantang mobil peserta berjalan di lintasan persegi, kali ini lintasan yang harus dilalui berbentuk segitiga dengan jarak 8,5 meter. Selain itu, mobil yang juga harus membawa beban 1.000 gram ini diharapkan dapat berhenti sedekat mungkin dengan garis finish yang telah ditentukan.

Niko berharap, kompetisi ICRCC 2022 ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan riset bahan bakar serta aspek keselamatan yang juga menjadi fokus dalam kompetisi tersebut. ”Ini juga merupakan upaya untuk mendukung pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah G20, di mana salah satu hal yang menjadi fokus adalah masalah energi terbarukan,” pungkasnya. (HUMAS ITS)