close

Gotong Royong, Salah Satu Upaya Efektif Jawa Timur Tangani Pandemi Covid-1

Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., memaparkan strategi pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Timur (Jatim) dalam mengendalikan Covid-19. Ia menyampaikan beberapa hal yang sudah dilakukan oleh pemprov Jatim, yakni membentuk tim promotif-preventif, tim tracing, tim kuratif, dan tim socio-economic impact Covid-19. Strategi yang dilakukan pemprov Jatim tersebut dimaksudkan untuk menurunkan laju jumlah kasus aktif Covid-19 lewat adanya perubahan perilaku masyarakat.

Untuk melakukan upaya ini pemprov Jatim bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris untuk mendukung format perubahan perilaku sebagai upaya melandaikan/menurunkan jumlah kasus positif, terutama terkait protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) dan melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Jatim menemukan format efektif untuk bisa terbebas dari zona merah. Hal ini disampaikan Khofifah dalam paparannya saat menjadi salah seorang pembicara di Webinar Series MWA UI Seri 2 dengan tajuk “Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan.”

Selain Khofifah, di kesempatan yang sama Prof. Dr. Amarila Malik, M.Si., Apt., Guru Besar Mikrobiologi dan Bioteknologi Farmasi Fakultas Farmasi UI, menyampaikan tentang Biodiscovery, Biotechnology, dan Bioproduction Farma Untuk Kedaulatan Obat Asli Indonesia. Menurutnya, tindakan preventif dan kuratif untuk menobati penyakit dapat dilakukan salah satunya dengan mengonsumsi keragaman obat asli Indonesia. “Indikasi senyawa biotek-farma bertujuan pada pengobatan dan preventif bagi penyakit-penyakit yang sulit diobati. Dengan bioteknologi yang lebih advance protein aktif tersebut, dikloning, dan dimodifikasi (rekayasa genetika) lebih lanjut untuk mendapatkan keragaman obat asli Indonesia mandiri, dan lebih unggul serta mempunyai nilai ekonomis jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga :  SI-ASIN, Gagasan Mahasiswa ITS untuk Pantau Sebaran Vaksinasi Covid-19

Selain penanganan lewat pengobatan, diperlukan percepatan penanganan lewat pertambahan rumah sakit (RS) rujukan Covid-19, namun upaya mengajak rumah sakit di Jatim untuk menjadi RS rujukan ini tidak mudah, kata Khofifah. “Hingga saat ini, sudah ada 164 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim. Kami juga menyiapkan 26 rumah sakit darurat lapangan Covid-19 di kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Kediri, dan Kabupaten Kediri. Rumah sakit darurat Covid-19 sebagai upaya relaksasi overloaded kebutuhan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19. Kapasitas bed isolasi biasa telah dinaikkan sebesar 6 kali lipat dan ICU sebesar 16 kal lipat selama 1 tahun pandemi,” kata Khofifah.

Selanjutnya, Khofifah memaparkan perkembangan mesin PCR (polymerase chain reaction) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dibutuhkan di Jatim telah dibantu oleh institusi pemerintah dan sektor swasta. ”Hingga Februari 2021, sudah ada 130 lab PCR. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dan pelayanan lab PCR di Jatim sudah cukup baik,” kata Khofifah.

Baca Juga :  Pimpinan Perguruan Tinggi Mengapresiasi Program PMM yang Memfasilitasi Anak Asli Papua Belajar di Berbagai Kampus Terbaik di Indonesia

Tantangan menjawab kebutuhan berbagai alat kesehatan senada dengan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UI, Dr. Ir. Hendri Dwi Saptioratri Budiono, M.Eng., pada saat webinar tersebut. “UI telah menghasilkan 18 produk inovasi riset dan inovasi UI terkait pengendalian Covid-19. Tiga diantaranya adalah Covent-20 (Ventilator Transport), Floked Swab, dan PUVICON (alat sterilisasi ruangan) yang telah diproduksi secara komersial bekerja sama dengan sektor swasta,” kata Hendri.

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan strategi lain dari pemprov Jatim, yaitu Kampung Tangguh, yakni inovasi untuk menciptakan satuan terkecil berbasis partisipasi masyarakat yang mampu bergotong-royong dalam penanganan Covid-19.

Webinar yang diadakan pada Kamis (25/3) tersebut terselenggara atas ide dan gagasan dari sesama anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI, yaitu agar MWA dapat membuat suatu seminar atau webinar yang berskala nasional dengan menghadirkan para pembicara utama di negeri ini. Ketua MWA UI Saleh Husin berkoordinasi dengan anggota MWA lainnya guna merealisasikan harapan tersebut. Webinar Series MWA UI Seri 3 akan dilaksanakan pada Mei 2021 dengan tema “Pendidikan”.