close

LPPM IPB University Memberi Solusi Ketahanan Pangan Keluarga melalui Budikdamber

“Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPPB University kini melalui satu pintu kegiatan dengan tagar #IPBMengabdi, sehingga pengabdian pada masyarakat tak ada yang parsial. Kegiatan kepedulian pada masyarakat harus dengan koordinasi yang baik, tak lagi dilakukan sendiri-sendiri atau berkelompok,” ungkap Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala LPPM Bidang Pengabdian kepada Masyarakat mengenai keberadaan #IPBMengabdi. Untuk menindaklanjuti aktivitas pengabdian yang total, salah satu caranya adalah dengan menguatkan ketahanan pangan keluarga melalui budidaya ikan dalam ember (Budikdamber)

Dr Wiyoto,
 dan Ima Kusumawati, SPi, MSc dari Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (IKN) Sekolah Vokasi IPB University memberikan pelatihan cara berternak lele, sekaligus menanam sayuran dalam ember yang dikenal sebagai Budikdamber. Pelatihan yang diikuti warga Desa Sukamantri, akhir pekan lalu ini dihadiri Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia Dr Tin Herawati beserta rekan. Terlihat pula fasilitator LPPM IPB University Furqon, SPt, MSi dan Farhan Najmuddin Halim, AMd. Tampak pula mahasiswa Prodi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya (IKN), beserta perwakilan warga dari RT 4 dan RT 5.

Baca Juga :  Percepat Produksi Produk Turunan Kelor, Alat Pengering Buatan Faperta UNEJ Hanya Butuh 4 Jam Saja

“Budidamper adalah teknologi tepat guna berbiaya rendah yang mudah dilaksanakan oleh siapa saja. Budikdamber layak menjadi solusi untuk permasalahan yang berhubungan dengan ketahanan pangan keluarga. Budikdamber merupakan sistem akuaponik sederhana yang menggabungkan budidaya ikan dan menanam sayuran seperti kangkung dalam satu ember. Hasilnya bisa memanen dua jenis komoditas secara bersamaan berupa sayuran dan ikan lele.  Budikdamber bisa diupayakan pada tempat yang terbatas dan pada rumah yang memiliki lahan sempit,” jelas Dr Wiyoto.

Menurutnya, ada dua cara penerapan Budikdamber. Pertama, menggunakan sistem kawat, sehingga tak perlu memberi penutup, tapi menggantungkan seluruh tanaman pada kawat di sekeliling mulut ember. Kedua, dengan sistem tertutup, yaitu menangkup tong ember dengan penutup yang telah dilubangi untuk menyimpan tanaman di atasnya.

Baca Juga :  Profesor ITS Teliti Jamur Pelapuk Kayu untuk Limbah Industri

Dalam kesempatan ini, Dr Tin Herawati berpesan kepada warga untuk tetap serius dalam mengikuti kegiatan ini. Ia juga memastikan kegiatan itu sudah difasilitasi sepenuhnya oleh IPB University, sehingga seluruh warga hanya tinggal melaksanakan sesuai instruksi dan petunjuk pelaksanaannya.

“Untuk menguatkan komunikasi partisipatif pada warga yang terlibat kami akan membentuk grup berbasis Whatsapp. Grup virtual itu harus dijadikan sebagai wahana komunikasi antar warga dan pihak IPB University dalam mengatasi berbagai permasalahan dan kendala dalam program Budikdamber,” ujarnya.

Hasil akhir yang diharapkan melalui kanal #IPBMengabdi yakni Desa Sukamantri tidak hanya menjadi pusat tanaman hias, namun juga menjadi pusat Budikdamber. Sehingga bukan hanya memperkuat basis pangan berbiaya ringan dan sehat, tapi sekaligus meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.