close

Tim Dospulkam IPB University Kenalkan Produk Olahan Buah Mangrove pada Warga Desa Tanjung Sumenep

Dosen IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) memberikan pelatihan olahan mangrove kepada warga Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Jawa Timur. Pelatihan ini merupakan salah satu aktivitas dari program pengabdian masyarakat Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University. 

Salah satu anggota tim Dospulkam IPB University, Dr Kustiariyah Tarman menyampaikan, ada banyak produk dari olahan buah mangrove. Ia menyebut, mangrove dapat diolah menjadi cookies, sirup dan sabun cair. Dia juga mengenalkan produk olahan berbahan spirulina yaitu seacera (snack bar) dan sargatea (minuman). 

Peserta terdiri dari ibu-ibu PKK, anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser dan perangkat desa. Lima orang mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) turut terlibat dalam kegiatan ini.

Baca Juga :  Orkes Keroncong Gema Saraswati Tampil di Grand Final Osaka Music Competition 2023

Kegiatan disambut baik oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Tanjung. Masih merupakan hal baru bagi masyarakat untuk mengolah mangrove. Pelatihan pengolahan yang pernah dilaksanakan di desa ini adalah olahan rumput laut. 

“Pelatihan olahan mangrove sangat diharapkan desa kami. Pasalnya, potensi mangrove yang ada, dimanfaatkan tidak hanya sebagai wisata tapi nilai ekonomi langsung berbentuk produk,” ujar Peni Kumalasari Kepala Desa Tanjung. Selain aspek pengolahan, dosen IPB University juga memberikan pelatihan kelembagaan dan aksi penanaman mangrove.

Dr Fery Kurniawan, Ketua Dospulkam IPB University berharap pelatihan ini dapat membangkitkan kepedulian terhadap mangrove. Menurutnya, ekosistem mangrove memiliki manfaat secara langsung untuk kehidupan terutama pendapatan. Peneliti senior di Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University menegaskan, menjaga ekosistem mangrove berarti menjaga jasa ekosistem. Artinya menjaga keberlanjutan bahan pangan, pantai dan lahan pesisir.

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Manfaatkan SCW sebagai Pengurai Limbah Plastik PP

“Pelatihan pengolahan mangrove ini harapannya tidak hanya sampai di sini, namun berkembang menjadi produk lokal Desa Tanjung. Nanti kita bersama-sama Pokmaswas Reng Paseser, Pemerintah Desa Tanjung dan IPB University melanjutkan dari pelatihan pengolahan, seperti kebutuhan pengemasan dan pemasaran,” tambah Dr Fery Kurniawan, dosen IPB University dari Departemen MSP.

Hal senada juga disampaikan Didik, bendahara Pokmaswas Reng Paseser. Ia mengungkap, output program Dospulkam ini nantinya tidak hanya sekedar pelatihan, tapi bisa dikembangkan hasil produknya agar bisa dikemas dan dijual.  “Minimal bisa terjual di wilayah kecamatan bahkan kabupaten. Syukur-syukur hingga dikenal nasional dan menjadi oleh-oleh saat berkunjung ke Desa Tanjung,” harapnya. (*/Rz)