close

Gelar Evaluasi Pelaksanaan IISMA 2023, Kemendikbudristek Perkuat Sinergi dengan KUI Perguruan Tinggi Dalam Negeri

Pelaksanaan Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) untuk tahun 2023 mulai memasuki rangkaian akhir di penghujung tahun. Sebanyak 1.984 mahasiswa dari program Sarjana dan Vokasi telah diberangkatkan untuk belajar ke berbagai perguruan tinggi terbaik di luar negeri secara bertahap sejak Mei lalu.

Memasuki tahapan terakhir dari pelaksanaan program IISMA di tahun 2023 ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kemudian menggelar acara Evaluasi Pelaksanaan Program IISMA 2023 dan Diskusi Optimalisasi Peran Kantor Urusan Internasional (KUI) dalam Internasionalisasi melalui Program IISMA pada Rabu-Kamis (22-23/11) di Ruang Graha Utama Gedung A Komplek Kemendikbudristek.

Kegiatan yang mengundang perwakilan KUI dari 119 PTDN Akademik dan 69 PTPPV ini merupakan terobosan baru yang diinisiasi oleh tim pelaksana Program IISMA. Selain sebagai forum evaluasi dan diskusi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara KUI dengan Kemendikbudristek serta membuka ruang kerja sama antar KUI di dalam negeri.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pengelola KUI PTDN yang selalu memberikan dukungan sepanjang pelaksanaan Program IISMA yang dimulai sejak tahun 2021.

Ia menambahkan, bahwa Program IISMA telah berhasil mengimplementasikan semangat pembelajaran dari Merdeka Belajar, yakni mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minatnya masing-masing.

Baca Juga :  Investor Relations sebagai Jembatan dalam Akselerasi Inovasi melalui Kedaireka

“Kita juga merasakan bagaimana dunia saat ini semakin terbuka, batas-batas negara semakin tipis. Oleh sebab itu, tidak bisa dipungkiri, siap tidak siap kita harus bisa membangun hubungan dengan dunia global,” sambung Kiki.

Menurut KIki, kondisi tersebut kemudian mendorong kita untuk bisa melakukan diplomasi secara lebih halus serta tidak terpaku pada diplomasi melalui kedutaan yang bersifat formal dan memiliki batasan. Oleh sebab itu, peran mahasiswa IISMA di luar negeri memiliki potensi untuk melakukan pendekatan yang lebih soft dalam memperkenalkan budaya Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani menekankan pentingnya peran KUI sebagai penghubung antara universitas kita dengan mitra-mitra internasional di luar negeri. Ia mengatakan bahwa KUI merupakan garda terdepan dalam mengelola program-program mobilitas mahasiswa, pertukaran ilmu pengetahuan, dan kerja sama akademik lainnya yang melibatkan Perguruan Tinggi di Indonesia dengan lembaga-lembaga di seluruh dunia.

“Kerja sama yang erat antara Kantor Urusan Internasional dengan universitas mitra di luar negeri adalah kunci keberhasilan program IISMA,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kerja Sama dengan Pemkab Malaka, Undana Siap Perkuat SDM dan Pembangunan Wilayah

Selain berpotensi memperkuat kerja sama di level perguruan tinggi, Program IISMA juga telah terbukti menjadi peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk memperluas jejaring dan mengasah kompetensi agar ke depannya mereka mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

“Studi di luar negeri memungkinkan mahasiswa kita untuk membangun jejaring yang luas dengan baik dengan sesama mahasiswa, peneliti, maupun profesional dari berbagai belahan dunia. Jejaring ini tentunya akan sangat berharga dalam perkembangan karier mereka di masa depan,’ ujar Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja.

Untuk mendukung peran KUI dalam upaya internasionalisasi melalui Program IISMA, Kemendikbudristek juga kemudian menghadirkan berbagai gelar wicara yang menghadirkan para ahli dari berbagai bidang. Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan diskusi terkait cara membangun partnership dengan PTLN sebagai tindak lanjut pengembangan program IISMA. Sejak diluncurkan pada tahun 2021, Program IISMA sendiri telah menarik minat lebih dari 20.000 mahasiswa akademik dan vokasi untuk mendaftar. Sementara itu, dari tiga tahun perjalanan Program IISMA sebanyak 3.797 mahasiswa telah dikirim ke luar negeri untuk mencari pengalaman, memperkaya  wawasan, dan mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia.