close

Undana Kirim 43 Mahasiswa KKNT Kolaboratif Internasional di Timor Leste

KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi melepas 43 mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Kolaboratif Internasional yang akan dilaksanakan di Distrik Aileu, Timor Leste, tanggal 4-25 Agustus 2024. Acara pelepasan dilaksanakan di Gedung Aula Rektorat Undana, Jumat 2 Agustus 2024.

Pelepasan dilakukan oleh Rektor, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Paul G. Tamelan, M.Si, Kepala Lembaga Pembinaan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), Dr. Ir. Jacob M. Ratu, M.Kes, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Dr. Ir. Damianus Adar, M.Ec, Kepala Pusat Studi di Luar Kampus LP3M, Dr. Juliana Tandi Rubak, S.TP., MP, dan pendamping mahasiswa peserta KKNT lintas negara.

Sebelumnya, Undana juga menerjunkan para mahasiswanya ke luar negeri untuk melakukan KKN di Distrik Batu Gede, Timor Leste. KKNT Internasional kali ini mengambil tema “stunting”. Setelah sebulan melaksanakan kegiatan, para mahasiswa akan berpindah lokasi ke tempat berikutnya, yaitu Kawasan Timor Barat pada 26 Agustus – 27 November 2024.

Baca Juga :  Andy F Noya Hadirkan Inspirasi di Modul Nusantara Unsoed

Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam menyematkan jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa Undana peserta KKNT Kolaboratif Internasional.

Peserta MBKM KKNT Kolaboratif Internasional berjumlah 43 mahasiswa, dimana 39 orang merupakan program KKN MBKM Mandiri dan 4 orang lainnya adalah peserta KKN Reguler yang diinisiasi dari LP2M sendiri. Para peserta tersebut berasal dari 4 (empat) fakultas berbeda di Undana, antara lain Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan (FPKP), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). 

Secara teknis, 43 mahasiswa peserta KKNT internasional sudah dibekali dengan cara menyusun silabus serta strategi yang diperlukan sesuai dengan tema yang diangkat, yakni berkaitan dengan stunting. Program kerja yang telah dirancang itu juga diminta untuk dipresentasikan untuk memantapkan persiapan sebelum keberangkatan.

KKNT kali ini menjadi kesempatan menarik selain karena terdapat peserta lain dari universitas lain di Indonesia, antara lain Universitas Jember, UPN “Veteran” Jawa Timur, UPN “Veteran” Jakarta, Universitas Islam Jember, Universitas dr. Soebandi, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan (STIA) Jember dengan total sebanyak 67 mahasiswa yang akan melaksanakan KKNT di Distrik Aileu. “Tentunya hal ini merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari beragam universitas dan berbagai daerah di Indonesia, sehingga kita bisa belajar tentang bagaimana keberagaman itu”, pungkas Rektor Undana.

Baca Juga :  Bambang Brodjonegoro di Kuliah Umum FEB UI: Refleksi Perjalanan Sang Guru

Selain itu, peserta yang berasal dari berbagai disiplin ilmu pada program KKNT ini dianggap dapat membawa sebuah keuntungan bagi para peserta sehingga dapat memberikan solusi terhadap isu-isu yang ada di masyarakat. “Di suatu tempat ini ada suatu masalah di masyarakat, pertanian misalnya, di situ ada teman peternakan, pertanian, dan perikanan. Masalah marketing, misalnya, ada teman dari akuntansi atau pun manajemen FEB yang bisa berkontribusi”, ujar Prof. Maxs.

WR I Undana, Prof. Annytha Detha menyematkan jaket almamater kepada perwakilan mahasiswa Undana peserta KKNT Kolaboratif Internasional.

Pelaksanaan KKNT ini diharapkan menjadi wahana belajar, bukan hanya sekedar formalitas semata, “ini kesempatan yang sangat berharga yang tidak didapatkan oleh teman-teman lain yang memilih jalur KKNT monodisiplin. Anda bisa menginventarisi masalah-masalah yang ada di masyarakat dengan berdiskusi dengan teman-teman dari berbagai disiplin ilmu. Jadi, gunakanlah kesempatan ini dengan baik”, sambung Rektor Undana.

Menutup sambutannya, rektor juga berpesan untuk tetap menjaga kesehatan dan sikap dalam berinteraksi dengan sesama teman dan masyarakat untuk menghindari potensi-potensi konflik di daerah KKN. (rfl)