close

Mendiktisaintek Harap Film Animasi Laksamana Malahayati Segera Rampung

Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro meminta pembuatan film animasi tentang Laksamana Malahayati dapat segera rampung. Menurutnya perjuangan Laksamana Malahayati harus menjadi inspirasi bagi perjuangan Indonesia kini.

Laksamana Malahayati, menurut Menteri Satryo, adalah laksamana pertama di dunia yang berjuang untuk memerdekakan Aceh dari invasi Portugis.

“Gen Z dan milenial harus tahu bahwa Indonesia pernah punya perempuan tangguh. Mereka harus tahu Laksamana Malahayati. Mereka harus antusias ketika nama itu disebutkan. Karenanya saya ingin film animasi ini bisa segera rampung,” kata Menteri Satryo ketika menerima Cut Neneng Mahmidatul Hasanah dan anaknya Cut Zakiyyah Safiatunnisa, di kantor Kemdiktisaintek di Jakarta.

Rencana pembuatan film animasi berformat 3D Laksamana Malahayati sudah digagas sejak 2019 lalu. Awalnya film animasi ini akan didukung sepenuhnya oleh Kementerian bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Namun dengan adanya perubahan saat ini, elaborasi selanjutnya dilakukan oleh Mendiktisaintek.

Baca Juga :  Berikan Bantuan Kuota, Ditjen Dikti Kerjasama dengan PT Hutchison 3 Indonesia

Mendiktisaintek ingin masyarakat terutama anak-anak muda mengenal kemaritiman yang terjadi sekitar tahun 1530 era ketika Laksamana Malahayati berjuang dilaut.

“Sudah enam tahun keluarga Laksamana Mahalayati mengusahakan film animasi ini bisa selesai. Tapi masih terus berjuang, seperti tokoh utamanya. Karena itu saya mendukung film animasi ini diselesaikan, supaya menjadi dokumentasi sejarah Indonesia dalam format animasi. Melengkapi sejarah Laksamana Malahayati di buku,” kata Menteri Satryo.

Pada kesempatan itu, Cut Neneng ahli waris keturunan Laksamana Malahayati berharap dukungan penuh dari Kemdiktisaintek agar film animasi Laksamana Malahayati bisa ditayangkan di layar lebar.

“Film animasi ini harus jadi karena Malahayati milik semua bangsa Indonesia bukan hanya Aceh,” ujar Cut Neneng.

Baca Juga :  Akselerasi Kolaborasi Perguruan Tinggi Indonesia dengan 100 Perguruan Tinggi Tiongkok Top Dunia

Menindaklanjuti hal tersebut, Mendiktisaintek memberikan penugasan kepada Ezki Suyanto, Staf Khusus bidang Komunikasi Publik dan Media Massa Kemdiktisaintek untuk melaporkan script yang sedang direview, untuk kemudian dilakukan proses produksi.

“Setelah semua selesai direview, rencananya akan diluncurkan pada  2026,” demikian Ezki menjelaskan.

Pada kesempatan yang sama, Mira Arismunandar, seniman yang menggeluti budaya Aceh termasuk Laksamana Malahayati,  mengungkapkan bahwa berencana membawa keliling film Laksamana Malahayati ke Paris, Singapura, dan Malaka di Malaysia.

“Hubungan Aceh dengan Malaka sudah terjalin sejak dulu. Saya yakin film ini akan disambut baik di sana,” kata Mira.

Pembuatan film Laksamana Keumalahayati juga didukung oleh Pusat Fim Negara (PFN).

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak