Pembelajaran Daring: “Menghidupkan Flipped Learning menjadi Lebih Hidup

Jakarta- Uwes Chaeruman menjelaskan ruang belajar zaman now itu berbeda dengan masa sebelumnya dan ruang belajar ini dilihat dari waktu dan ruang seperti pembelajaran tatap muka pembelajaran antara pembelajar dan pemelajar terjadi pada waktu yang sama diruang yang sama, pembelajaran tanpa terikat oleh waktu tatap maya pembelajaran antara pembelajar dan pemelajar terjadi pada waktu yang bersama tapi ruang berbeda, mandiri belajar mandiri kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kondisi dan kecepatan belajar masing-masing dan kolaboratif belajar kapan saja dan di mana saja bersama narasumber lain, Jumat (3/7).

“Jadikan mata kuliah sebagai alat bukan hanya sekedar tujuan karena yang ingin kita capai adalah hasil saja ternyata tidak cukup dan jadikan mahasiswa sebagai pemain utama dalam pembelajaran daring serta karena belajar adalah mengalami dan balik pola pembelajaran dengan pelajari dan dalami dulu diruang belajar dan praktekan, tunjukan, buktikan dan elaborasi di kelas (sikronous) dan pelajari dan dalami secara daring di luar kelas (asinkronous),” papar Uwes Chaeruman.

Baca Juga :  Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Menciptakan Ekosistem Reka Cipta

Dan bagaimana kita mengubah pola pembelajaran tersebut, Uwes Chearumen mengatakan yaitu dengan langkah cari & pilih konten, sajikan konten, buat konten sendiri, asuh aktivitas dan menjadi tunjukan buktikan elaborasi yaitu dalam menyiapkan materi digital dengan langkah jadilah kurator konten seperti cari, pilah-pilih dan tentukan! dan yang harus kita lakukan sekarang ini adalah karena banyak sekali sekarang ini aplikasi melalui konten digital dan gunakan teknologi yang paling mungkin serta gunakan rumus alur pedati seperti topik x, pelajari, topik selanjutnya, dalami, terapkan dan evaluasi,”jelas Uwes Chaeruman.

“Selain itu Uwes Chaeruman memaparkan bahwa yang paling penting adalah fising strateginya tetapi bukan teknologinya seperti Low-Tech dan High-Tech sebagai ladang kreatifitas serta asuh pembelajaran asinkron dan masih ada mitos dengan tidak ada kehadiran walaupun bukan kehadiran fisik dengan menggunakan seperti hargai kehadiran seperti kehadiran sosial dan kehadiran pembelajaran dengan contoh mengasuh aktivitas pembelajaran asinkron dengan pendekatan COI dan berikan respon sesegera mungkin ketika motivasi itu naik dan tinggi berarti ada kaitannya dengan belajar serta tunjukan, buktikan & elaborasi dalam tatap maya seperti audio, conference, web dan video yaitu dengan unjuk pengetahuan, evaluasi teman sebaya, dosen/ praktesi tamu dan konfirmasi & elaborasi, lalu tunjukan, buktikan & Elaborasi dalam tatap muka seperti menurut saya meteri ini memberikan pencerahan baru dan cukup inspiratif, layak untuk dikaji, dipelajari dan dicoba,”tuturnya. (UC)

Baca Juga :  Dirjen Diktiristek Sampaikan Kunci Penting Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...
4901 Views