close

PELUNCURAN PLATFORM KEDAIREKA UNTUK KEDAULATAN INDONESIA DALAM REKA CIPTA

JAKARTA – Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) menyelenggarakan acara peluncuran platform Kedaireka, sebuah platform kolaborasi perguruan tinggi dan industri. Acara ini akan diselenggarakan pada Sabtu, 12 Desember 2020, Jakarta pada pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai sarana informasi kepada masyarakat bahwa terdapat platform yang dapat menjembatani antara akademisi/ilmuwan dengan dunia usaha dan industri yang selama ini diperlukan. Hal ini dirasa penting agar dunia industri dan perguruan tinggi dapat berjalan beriringan.

Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Disinilah diperlukannya kolaborasi atau kerjasama antara sektor pendidikan dan sektor industri dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global. Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan tekonologi baru.

Oleh karena itu, Ditjen Dikti Kemendikbud akan melihat kelayakan program untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) serta rekam jejak institusi dan/atau mitra dalam program peningkatan kualitas akademik dan IKU. Melalui 8 Indikator Kinerja Utama ini, lulusan bisa mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman diluar kampus, dosen berkegiatan diluar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan program studi berstandar internasional.

Dengan adanya hubungan keterkaitan antara kampus dengan dunia industri, maka akan ada keterikatan antara riset reka cipta di perguruan tinggi dengan industri dan kebutuhan masyarakat, sehingga dampak kebermanfaatan bagi masyarakat dapat terwujud dengan semangat gotong royong inovator, industri, pemerintah, media, dan komunitas. Tidak hanya kampus dan industri, diharapkan komunitas lokal atau masyarakat mampu terimplikasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari hasil riset reka cipta.

Baca Juga :  Hadirkan Dr Sofyan Sjaf, Pemerintah Desa Mekarsari-Cianjur akan Implementasikan Data Desa Presisi

Platform resmi Kedaireka dibuat dalam membangun ekosistem Kampus Merdeka dengan harapan akan menjadi wadah kolaborasi nyata, pertemuan antara Perguruan Tinggi dengan dunia Industri, dan dapat menjadi persiapan sebelum mengajukan hibah matching fund.

Matching fund merupakan bantuan dana yang diberikan untuk melengkapi atau memperkuat sebuah program hilirasi karya reka cipta perguruan tinggi dengan industri atau investor. Adanya potensi dan peluang yang besar serta kebutuhan dunia industri atas hasil reka cipta perguruan tinggi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Saat ini, total dari matching fund yang tersedia sebanyak Rp250 Miliar.

Riset reka cipta merupakan salah satu upaya mencapai tujuan dari perguruan tinggi dalam melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki semangat kemandirian, inovatif, kompetitif dan solutif bagi masyarakat.

Capaian kolaborasi ini dapat dijabarkan sesuai kebutuhan masing-masing klaster, seperti: otomotif, agrobisnis, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Kolaborasi antar pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya untuk masyarakat, serta sebagai salah satu upaya nyata dalam membantu pemulihan perekonomian nasional sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Selanjutnya, transformasi teknologi informasi memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mengakses informasi dari berbagai sumber belajar sehingga paradigma pendidikan selayaknya juga berubah. Paradigma baru telah menjadikan kelas sebagai ruang belajar bersama bagi dosen dan mahasiswa, menciptakan bersama-sama budaya dan teknologi, serta menciptakan bersama-sama masa depan bangsa Indonesia. Digital learning adalah masa depan proses pembelajaran yang akan berlangsung sepanjang hayat, apabila perkembangan teknologi digital terus berjalan seperti sekarang. Jika potensi kemajuan digital tersebut mampu di optimalkan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, maka pemulihan ekonomi dan kemajuan bangsa di masa depan mampu terwujud.

Baca Juga :  Tim Spektronics ITS Gagas Media Tanam Berbasis Hidrokoloid

Kedaireka yang dibangun sebagai implementasi dari kontribusi visi kampus merdeka akan memberikan manfaat dan kesejahteraan masyarakat melalui karya cipta anak negeri dalam semangat membangun kemandirian bangsa. Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Reka Cipta serta dapat diartikan pula sebagai Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta. Reka cipta merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi terhadap sebuah karya, agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh semua elemen secara efisien dan efektif.

Peluncuran Platform Kedaireka juga didukung oleh Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR (IKB LSPR), Universitas Gunadarma, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Syiah Kuala, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Acara peluncuran Platform Kedaireka sendiri akan dibagi dalam dua rangkaian acara, yaitu pukul 13.00 – 14.00 akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan dan sosial media lainnya seperti YouTube Ditjen Dikti dan Zoom dengan acara inti Peluncuran Platform Kedaireka, sekaligus pemecahan rekor MURI webinar dengan peserta perguruan tinggi 75.000 viewers dari berbagai kalangan Penta Helix.

Selanjutnya, pukul 14.00 – 15.00 merupakan agenda paparan mengenai platform Kedaireka sekaligus pendaftaran massal perguruan tinggi dan industri di platform Kedaireka dan penyerahan doorprize untuk para peserta yang mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal sampai akhir. Untuk jam ke-2 ini acara dapat disaksikan melalui youtube Ditjen Dikti, Zoom dan TVUG (Televisi Universitas Gunadarma).

Dengan adanya Grand Lauching (12/12) yang akan datang, diharapkan akan segera tercipta hubungan timbal balik dan dapat terjalin sinergi yang baik antara Perguruan Tinggi dan Industri dalam membangun ekosistem reka cipta di Indonesia sebagai implementasi Kampus Merdeka.

Tim Akselerasi Reka Cipta dan Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan