close

Kampoeng Kopi, Sebuah Produk Pariwisata Hasil Kolaborasi Hebat antara UM dengan Desa Sumberdem

MALANG – Demi mewujudkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) di bidang Membangun Desa, Universitas Negeri Malang meresmikan peluncuran “Kampoeng Kopi” di Desa Sumberdem pada hari Minggu (12/12) pukul 09.00 – 13.00 WIB sebagaimana kegiatan ini mendapat perhatian langsung oleh jajaran pimpinan UM seperti Bapak Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd., kemudian  Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si. selaku ketua LP2M, dan ketua LP3, yaitu Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D. Kegiatan ini bahkan juga dihadiri oleh pejabat eksternal seperti Bapak Camat Kecamatan Wonosari, Drs. Ahmad Muwassi Arif, M.Si., dan Ibu Purwati selaku Kepala Desa Sumberdem. 

Selain merupakan produk MBKM Membangun Desa, “Kampoeng Kopi” sendiri juga merupakan hasil kontribusi dari sejumlah mahasiswa aktif UM disertai bimbingan Dr. Retno Wulandari, S.T., M.T. selaku Dosen Pembina Lapangan pada project ini. “Launching desa wisata dengan branding Kampoeng Kopi ini merupakan hasil kolaborasi atau link & match antara perguruan tinggi dengan pemerintah desa dan dunia usaha serta dunia industri. Bersama DUDI (red: Dunia Usaha dan Dunia Industri), kita ingin mewujudkan harapan dan cita-cita dari pemerintah desa untuk bisa mewujudkan desa yang diharapkan,” jelas sang dosen pembina lapangan melalui sesi acara sambutan. 

Baca Juga :  ITS Buka Dua Prodi Baru Jalur Mandiri, Salah Satunya Pertama di Indonesia

Tentunya dalam kegiatan berupa launching ini Bapak Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin M.Pd., menyumbang sepatah kata sambutannya sebagai ekspresi dukungan terhadap keberhasilan project ini. Beliau mengutarakan harapannya supaya keberlangsungan implementasi project tidak berhenti hanya sampai di kurun waktu tertentu saja, akan tetapi dapat dipertahankan secara berkelanjutan. “Tadi saya mendengar dari Bu Kades (red: Kepala Desa), Desa Sumberdem ini sudah relatif banyak unggulan-unggulannya, disini kopi, disana rosella, disana itu ada juga kambing, dan seterusnya…” pungkas sang rektor pada kata sambutannya. 

Kegiatan ini sudah dipersiapkan matang oleh Dr. Retno bersama sekawanan mahasiswa aktif UM yang sedang menjalani KKN sehingga yang paling menarik adalah bahwa para tamu undangan civitas akademika UM diajak melihat proses pengolahan kopi secara langsung mulai dari tahap roasting hingga tata cara penyeduhan kopi yang benar.

Baca Juga :  Pandemi Reda, ITS Kembali Terima Puluhan Mahasiswa Asing

Melalui wawancara eksklusif, Dr. Retno mengatakan bahwa ada banyak tantangan dalam proses mewujudkan peluncuran Desa Sumberdem sebagai Desa Wisata Edukasi dengan kopi sebagai fokus utama untuk saat ini dan faktanya project ini membutuhkan persiapan sejak tahun 2019 lalu. Tidak berjuang sendirian, sosok yang juga sedang menjabat sebagai Koordinator Program Studi (Koorprodi) ini pun membutuhkan kerjasama eksternal baik dari Desa Sumberdem sendiri maupun pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga pada tahun 2020 project ini semakin mendapat dukungan dari UM sendiri dengan diberlakukannya KKN Tematik melalui program usungan Kemendikbud Ristek, yaitu MBKM. 

“Kita akan menggali lebih dalam lagi potensi-potensi disini, yang mana akan dihubungkan dengan apa yang sudah dilakukan oleh civitas akademika di perguruan tinggi, sehingga kita bisa mendapatkan project secara jangka menengah maupun jangka panjang,” simpul Dr. Retno pada puncak sesi wawancara.