close

Abmas ITS Kembangkan Website untuk UMKM Hortikultura

Tampilan depan website dari Abmas ITS yang menampilkan jenis-jenis tanaman
Tampilan depan website dari Abmas ITS yang menampilkan jenis-jenis tanaman

Kampus ITS, ITS News – Agar dapat beradaptasi di era pandemi Covid-19, sebuah bisnis dituntut untuk beralih dari offline menuju kewirausahaan digital. Maka dari itu, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan website layanan bisnis digital bagi para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hortikultura guna meningkatkan penjualan usaha mereka.

Rully Agus Hendrawan, S.Kom., M.Eng., Ketua tim Abmas Laboratorium Sistem Enterprise, Departemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan ketertarikan pada produk yang ditawarkan oleh mitra UMKM tanaman dan alat berkebun. “Hal tersebut dilakukan agar dapat memperluas jangkauan pasar dari mitra sehingga memperoleh konsumen baru,” jelasnya.

Luaran dari Abmas ini adalah situs web (link: https://temutanam.com/) dengan membawa konsep Discovery Shopping e-Commerce. Website tersebut merupakan bisnis digital dengan prinsip dasar menyediakan katalog informasi selengkap-lengkapnya terkait produk yang disusun dalam sebuah sistem yang ramah pengguna.

Halaman daftar mitra UMKM tanaman dan alat berkebun dalam website hasil Abmas ITS
Halaman daftar mitra UMKM tanaman dan alat berkebun dalam website hasil Abmas ITS

Rully menambahkan seringkali pembeli memiliki selera tanaman yang berbeda dalam memilih produk tanaman dari mitra. Sehingga mengharuskan pelanggan untuk pergi langsung ke toko demi memastikan produk sesuai ekspektasi mereka. Maka dari itu, dengan adanya website ini dapat menjadi wadah edukasi pelanggan terkait informasi produk tanaman dan alat berkebun. “Akhirnya pelanggan bisa memperoleh informasi yang lengkap dan akurat tanpa harus pergi ke toko,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lolos Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Mahasiswi UNSOED 'Seperti Kuliah di Sekolahnya Harry Potter’

Sarah Ahya Khairunisa, Koordinator tim Abmas mahasiswa menjelaskan, website tersebut tidak hanya menyajikan informasi terkait produk tanaman dan alat berkebun terkini saja. Ada juga data terkait katalog produk yang disertai dengan filter dan search bar untuk memudahkan pencarian. Inspirasi koleksi tanaman serta detail progres pertumbuhan tanaman. “Serta informasi lengkap mengenai profil mitra UMKM yang ada di Surabaya,” paparnya.

Kegiatan Abmas dimulai dengan tahap penggalian kebutuhan dengan survei dan wawancara bersama mitra secara daring. Adapun mitra UMKM yang terlibat yaitu Tamanku.ID, Lombok Orchid, Plants.raw, dan Mitra Flora. “Kegiatan yang dilakukan secara daring ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut terkait informasi mitra dan pemanfaatan teknologi bagi usaha mitra,” ungkap mahasiswa Departemen Sistem Informasi angkatan 2018.

Baca Juga :  INNO-KA (INNOvation KEDAIREKA) : Membuka Peluang Kolaborasi Pembangunan Ekosistem Inovasi Indonesia-Jepang
Pemaparan progres kemajuan Abmas ITS untuk mendapat feedback dari dosen di kelas secara daring
Pemaparan progres kemajuan Abmas ITS untuk mendapat feedback dari dosen di kelas secara daring

Tahapan selanjutnya yaitu penyusunan desain pengalaman pengguna oleh tim Abmas mahasiswa dengan memperhatikan masukan dari dosen. Adapun luaran dari tahap tersebut adalah prototipe yang disesuaikan dengan kebutuhan calon pelanggan mitra. Kemudian dilakukan kurasi informasi untuk memperoleh data dari berbagai sumber dan pengembangan website.

Kegiatan Abmas yang berhasil rampung dalam kurun waktu enam bulan ini dimulai sejak Maret 2021. Di akhir kegiatan, tim Abmas melakukan publikasi website dengan melakukan sosialisasi serta uji coba kepada mitra dan pengguna potensial dengan memberikan serangkaian skenario yang harus dilakukan selama menelusuri website. “Lalu pada akhir pengujian, tim juga menanyakan terkait perasaan, komentar, kritik, dan saran mitra dan pengguna potensial ketika menggunakan website,” terang Sarah.

Di akhir perbincangan, Sarah menyebutkan adanya peluang bahwa platform ini dapat berkembang menjadi lebih baik dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggandeng lebih banyak mitra UMKM dan meningkatkan jumlah informasi tanaman dan peralatan berkebun. “Sehingga platform ini dapat semakin bermanfaat dan menjadi referensi bagi orang-orang yang masuk di bidang berkebun,” pungkasnya. (HUMAS ITS)