close

Akhir Oktober, Unpad Akan Mulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Universitas Padjadjaran akan memulai kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada akhir Oktober mendatang. Rencana ini sejalan dengan instruksi Kemendikbudristek mengenai pembukaan kampus secara bertahap di wilayah yang masuk PPKM level 1 – 3.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita mengatakan, untuk sementara, pembukaan pembelajaran tatap muka didahulukan untuk kegiatan laboratorium atau praktikum yang membutuhkan perolehan keterampilan (skill acquisition) yang tidak dapat diselenggarakan secara daring.

 “Untuk kegiatan tatap muka di kelas, perkuliahan akan tetap dilakukan secara daring,” kata Prof. Arief.

Lebih lanjut Prof. Arief menegaskan, untuk dapat mengikuti kegiatan laboratorium atau praktikum dalam kampus, mahasiswa dipersyaratkan mendapatkan izin penuh dari orang tua.

Bagi mahasiswa yang tidak mendapat izin orang tua atau kesulitan transportasi menuju kampus, Unpad tetap memberikan fasilitas praktikum secara daring atau memberikan keringanan untuk menunda kegiatan tersebut di tahun depan tanpa dikenai sanksi dari sisi kredit atau masa studi.

Syarat lain adalah mahasiswa harus sudah tuntas melakukan vaksinasi dan datanya tercatat pada aplikasi PeduliLindungi. Hal ini diperlukan karena ke depan untuk dapat masuk ke dalam kampus Unpad, mahasiswa wajib mengisi aplikasi AMARI dan melakukan check in melalui aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga :  Meningkat, Bidang Ilmu Unpad yang Masuk THE World University Rankings by Subject 2022

Sementara itu untuk kesiapan sarana, kata Prof. Arief, Unpad akan mengatur jumlah mahasiswa yang berada di laboratorium, serta memadatkan waktu pembelajaran sehingga mahasiswa tidak perlu ada di sekitar kampus Unpad sepanjang semester.

“Kita batasi dengan mengikuti protokol kesehatan. Kita akan atur agar pelaksanaan praktikumnya sekitar 1-2 bulan saja,” imbuhnya.

Unpad juga mempersilahkan mahasiswa yang berasal dari luar Sumedang atau Bandung Raya yang tidak memiliki tempat bermukim untuk menggunakan asrama dalam kampus sebagai lokasi singgah selama mengikuti kegiatan laboratorium atau praktikum.

Bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan membutuhkan kehadiran fisik di kampus maupun mahasiswa Pascasarjana dalam jumlah terbatas, akan dilakukan juga penjadwalan kehadiran dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Persiapan lainnya adalah pelaksanaan vaksinasi yang menyeluruh. Dalam mendukung percepatan pembukaan kampus, Unpad telah berhasil melaksanakan vaksinasi bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, keluarga dosen dan tenaga kependidikan, hingga masyarakat di sekitar kampus Bandung dan Jatinangor.

Baca Juga :  Lima Peserta Magang dari Negara Anggota OKI akan Pelajari Teknologi Vaksin di Unpad

Vaksinasi dilaksanakan oleh tim Satgas Covid-19 bersama sejumlah relawan mahasiswa.

Rangkaian kegiatan vaksinasi tersebut sudah dilakukan mulai 24 Juli hingga 12 September. Hal ini merupakan upaya kontribusi Unpad dalam mendukung percepatan vaksinasi di wilayah Jawa Barat sekaligus mendukung pencapaian kekebalan komunitas (herd immunity) di wilayah sekitar kampus.

Taati Protokol Kesehatan

Prof. Arief mengingatkan, meski ada kebijakan pelonggaran membuka kampus, mahasiswa tetap wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Mohon disikapi dengan bijak dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan klaster baru di Unpad,” kata Prof. Arief.

Untuk memperkuat upaya pencegahan, Unpad akan membentuk tim champion yang berasal dari mahasiswa sebagai bagian dari “Champion Covid Unpad” yang telah lebih dahulu dibentuk. Para champion tersebut bertugas untuk menumbuhkan perhatian dan kewaspadaan sesama mahasiswa mengenai Covid-19 dan upaya pencegahannya.

“Setiap fakultas akan ada champion-nya, kita akan bentuk bersama pimpinan fakultas,” ujarnya.

Selain itu, Unpad juga tengah memfinalisasi kesiapan fasilitas dan lingkungan kampus sesuai protokol kesehatan semaksimal mungkin dalam menyongsong pembelajaran tatap muka terbatas.*