close

Dosen Mengabdi IPB University Ajarkan Warga Cihideung Ilir Bogor Cara Mengolah Limbah Pertanian menjadi Biopelet

Dosen Mengabdi dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ajarkan warga Cihideung Ilir, Bogor cara mengolah limbah biomassa menjadi biopelet. Kegiatan pelatihan dilakukan di Aula Kantor Desa Cihideung Ilir serta di Laboratorium Lapang Energi Terbarukan Siswadhi Supadrjo IPB University, beberapa waktu lalu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai konversi limbah biomassa pertanian menjadi biopelet sebagai alternatif energi bahan bakar. Selain mengetahui cara pembuatan biopelet, warga juga diajari cara penggunaan tungku atau kompor biomassa untuk rumah tangga. 

Dalam sambutannya, Kepada Desa Cihideung Ilir, H Ilman menyampaikan bahwa potensi limbah pertanian yang terdapat di desa selama ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya dibiarkan di lahan. Sehingga diharapkan ada teknologi yang dapat diaplikasikan di desa untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk yang lebih bermanfaat. 

Baca Juga :  Ditjen Dikti Persiapkan Kompetensi Dosen untuk Microcredential Certification Bagi Mahasiswa di Bidang Data Science dan AI

Senada dengan hal tersebut, Kepada Divisi Teknik Energi Terbarukan Departemen TMB IPB University, Dr Edy Hartulistiyoso menyebutkan bahwa konversi limbah biomassa menjadi bahan bakar alternatif mampu menjadi solusi dalam pemenuhan akses terhadap energi di pedesaan. 

Menurutnya, sebelumnya tim Data Desa Presisi (DDP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan pengukuran dan identifikasi ketercapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Desa Cihideung Ilir. Dari jumlah total lima rukun warga yang terdapat pada desa, nilai skor rata-rata untuk goals akses energi adalah sebesar 5,54 dari skala 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata penduduk desa belum mendapatkan akses energi yang layak dan cukup. “Biopelet dapat berperan sebagai komplementer dari energi gas LPG yang kadang sulit diperoleh karena kelangkaan di pasaran serta harga yang semakin meningkat,” jelasnya. 

Baca Juga :  Karya Mahasiswa Desain Interior Terpilih Sebagai Desain Terfavorit dalam Grand Final Youth Interior Design Award 2023

Dalam pelatihan ini, dosen yang hadir adalah Ir Sri Endah Agustina, MS yang memberikan materi tentang teknologi konversi limbah biomassa menjadi biobriket dan biopelet, Dr Dyah Wulandani yang memberikan materi analisis ekonomi dan produksi biopelet untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM) Desa dan Lilis Sucahyo, STP, MSi yang memberikan praktik pembuatan biobriket, biopelet serta penggunaan kompor biomassa.  Pada akhir kegiatan juga disampaikan secara simbolis kompor biomassa dan paket biopelet yang diserahkan kepada perangkat desa untuk menjadi sarana pelatihan dan pembelajaran masyarakat. (**/Zul)