close

ITS Sukses Raih 2 Emas dan 1 Perunggu di Ajang Kompetisi I2ASPO

Tim Bramunastya ITS saat menjelaskan inovasi HEROIC di hadapan juri I2ASPO secara daring
Tim Bramunastya ITS saat menjelaskan inovasi HEROIC di hadapan juri I2ASPO secara daring

Kampus ITS, ITS News – Tiga tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mendulang prestasi cemerlang di ajang kompetisi berskala internasional. Ketiga tim sukses membawa pulang dua medali emas dan satu medali perunggu di Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), belum lama ini.

Kompetisi tingkat internasional ini diikuti oleh 280 tim dari 14 negara berbeda. Bekerja sama dengan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, IYSA menyelenggarakan kompetisi ini dengan tujuan mengasah kemampuan pelajar Indonesia untuk menginovasikan produk yang dapat digunakan oleh masyarakat luas dan dapat berkontribusi menyelesaikan beberapa permasalahan di Indonesia.

Salah satu tim yang diketuai oleh Farhan Fadlurrahman Sutrisno berhasil menyabet medali emas pada kategori Waste Treatment, dengan inovasi Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN). Inovasi IMAN ini dilatarbelakangi dari permasalahan tingginya sampah plastik yang mencemari perairan Indonesia. “IMAN merupakan robot pencari dan penghancur sampah plastik di lautan yang dirancang terintegrasi oleh internet of things (IoT),” jelas mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS ini.

Baca Juga :  MediTwin, Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse Gagasan Mahasiswa ITS
Farhan Fadlurrahman Sutrisno (kanan atas) bersama anggotanya saat mempresentasikan produk IMAN
Farhan Fadlurrahman Sutrisno (kanan atas) bersama anggotanya saat mempresentasikan produk IMAN

Farhan dan keempat rekan lainnya, yaitu Zara Ismi Nuraini (Departemen Teknik Mesin), Epindonta Ginting (Departemen Teknik Mesin), Yohanes Maruli Arga Septianus (Departemen Teknik Material), dan Muhammad Zainal Afandi Loleh (Departemen Teknik Kimia) berharap bahwa inovasi timnya mampu direalisasikan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di lautan Indonesia. “IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat,” terang pemuda kelahiran Depok tahun 2002 ini.

Tampilan prototipe IMAN dari tim ITS yang berhasil raih emas di ajang internasional I2ASPO
Tampilan prototipe IMAN dari tim ITS yang berhasil raih emas di ajang internasional I2ASPO

Tim yang juga berhasil meraih medali emas pada kategori IoT and Its Applications ialah tim yang diketuai oleh Stella Aldora. Bersama keempat rekannya, Ilham Wahyu (Departemen Teknik Elektro), Maulana Yoga Pratama (Departemen Teknik Sistem dan Industri), Muhammad Dzakwan Nabil (Departemen Teknik Mesin), dan Farhan Dzikriansyah (Departemen Teknik Mesin) membawa inovasi Hydroponic Technology for Optimal Cultivation (HEROIC). “Produk berbasis teknologi ini ditujukan untuk mengintegrasikan sistem budidaya ikan serta budidaya tanaman hidroponik,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini.

Mewakili tim Bramunastya ITS, Stella menjelaskan bahwa HEROIC memanfaatkan zat amoniak hasil buangan ikan yang disalurkan menjadi nutrisi untuk tanaman hidroponik, di mana penyaluran dilakukan secara otomatis dengan kontrol melalui aplikasi smartphone. “Harapannya, teknologi ini mampu diimplementasikan untuk menjawab permasalahan sistem akuaponik di Indonesia,” ujar mahasiswi angkatan 2020 ini.

Baca Juga :  Kemendikbudristek dan Mitra DUDI Tandatangani Komitmen Kerja Sama Melaui Program MSIB
Produk HEROIC karya tim Bramunastya ITS yang dilombakan di ajang I2ASPO
Produk HEROIC karya tim Bramunastya ITS yang dilombakan di ajang I2ASPO

Pada kesempatan yang sama, salah satu tim ITS juga berhasil menyabet medali perunggu pada kategori Energy. Tim yang diketuai oleh Qurratul Ain Farahiyah ini mengangkat inovasi pemrosesan limbah jerami padi menggunakan bakteri pada lumpur lapindo menjadi energi listrik melalui metode Microbial Fuel Cell (MFC). “Limbah jerami di Indonesia belum dimanfaatkan maksimal, padahal berpotensi untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS yang akrab disapa Fara ini.

Salah satu tim ITS saat pemaparan inovasi pemrosesan limbah jerami padi menggunakan bakteri pada lumpur lapindo menjadi energi listrik
Salah satu tim ITS saat pemaparan inovasi pemrosesan limbah jerami padi menggunakan bakteri pada lumpur lapindo menjadi energi listrik

Bersama keempat anggota timnya, yakni Akbar Krisna Wandana (Departemen Teknik Instrumentasi), Cherish Global Etnic (Departemen Teknik Kimia), Dwi Mayasari (Departemen Teknik Kimia), dan Ramadhita Putra Purnomo (Departemen Teknik Kimia), Fara berharap ide yang diinovasikan timnya dapat diteliti lebih lanjut. Sehingga diharapkan juga mampu menyelesaikan permasalahan energi yang ekonomis dan ramah lingkungan di Indonesia. (HUMAS ITS)

Penelitian laboratorium oleh tim ITS saat inovasikan limbah jerami padi menjadi energi listrik
Penelitian laboratorium oleh tim ITS saat inovasikan limbah jerami padi menjadi energi listrik