close

Ikut Program Bangkit, Raih Kesempatan Jadi Talenta Unggul di Bidang Teknologi

Jakarta – Program Bangkit tahun 2023 kembali dibuka untuk angkatan kedua. Program studi independen bersertifikat Kampus Merdeka hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Google, Goto dan Traveloka ini memberikan pelatihan kesiapan karier bagi mahasiswa di bidang teknologi.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, mengajak seluruh mahasiswa untuk terus mengembangkan talenta dan berinovasi melalui keterlibatan nyata dengan program Kampus Merdeka, Bangkit. Melalui program Bangkit, mahasiswa mendapatkan pembelajaran dari praktisi yang belum tersedia pada perguruan tinggi.

Nizam menekankan bahwa lewat program Bangkit, mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan mendapatkan ilmu dalam beradaptasi pada transformasi digital melalui pengalaman nyata pada industri teknologi.

“Melalui program Bangkit, adik-adik mahasiswa akan mempelajari dan terlibat dalam mengembangkan kompetensi baru dan inovatif bersama dengan perusahaan unicorn di tanah air. Tidak hanya kompetensi hard skill, mahasiswa juga akan mendapatkan kompetensi soft skill yang dapat membantu adik-adik mahasiswa dalam beradaptasi pada dunia industri di era transformasi digital,” tutur Nizam saat Sosialisasi Program Bangkit Batch 2 di kanal Youtube Ditjen Diktiristek, Senin (5/6).

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek, Sri Gunani turut menjelaskan mengenai keuntungan dalam mengikuti program bangkit untuk mahasiswa saat ini. Dengan mengikuti program Bangkit, mahasiswa berkesempatan untuk menambah kompetensinya pada bidang teknologi dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.

“Program Bangkit bekerja sama dengan Ditjen Diktiristek dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga mahasiswa yang mengikuti program bangkit difasilitasi dengan konversi sks sebanyak 20 sks,” imbuh Sri.

Baca Juga :  Departemen Radiologi FKG UI Beri Penyuluhan tentang Radiografik ke SMAN di Jakarta Timur

Sri mengajak para mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam program Bangkit dengan cara mendaftarkan diri dan mengikuti program yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Ditjen Diktiristek telah bekerja sama dengan Google, Goto dan Traveloka dalam program Bangkit yang berlangsung sejak 2021. Dengan mengikuti program Bangkit, akan meningkatkan kemampuan digital yang akan membantu para mahasiswa dalam menguasai teknologi digital agar dapat bersaing di dunia kerja yang semakin digital,” jelas Sri.

Dora Songco selaku Product Marketing Manager Google dan Program Lead Bangkit menyampaikan bahwa Bangkit menjadi program yang bisa mengubah kehidupan talenta digital Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari visi program bangkit yang ingin mencetak lulusan berkaliber tinggi dengan memberikan pembelajaran berupa tech skill, soft skill, dan bahasa Inggris profesional. Program Bangkit juga menghadirkan berbagai manfaat bagi para pesertanya, mulai dari peningkatan skill sampai dengan peluang kerja.

“Bangkit menjadi program kebanggaan bagi Google, Goto, dan Traveloka yang benar-benar bisa mengubah kehidupan talenta digital di Indonesia,” ucap Dora.

Program Bangkit mempersiapkan mahasiswa dengan skill in-demand dan sertifikasi teknologi. Dengan mengikuti program Bangkit, para peserta bisa mendapatkan berbagai dampak positif. Dora menyebut sebanyak 57% alumni Bangkit berhasil mendapatkan sertifikasi, 90% peluang kerja, 95% peningkatan skill bahasa Inggris, 30 inkubasi startup, 16% peluang kerja via Capstone, dan 103 perusahaan perekrut.

Project Manager Officer Bangkit, Mutiara menambahkan program Bangkit telah bekerja sama dengan 28 universitas di Indonesia, yang berfokus untuk membantu mahasiswa untuk melatih soft skill, teknologi, dan bahasa Inggris.

Baca Juga :  ITS Bersama ADPII Rumuskan Visi Keilmuan Desain Produk di Indonesia

“Dengan mengikuti program Bangkit akan melatih soft skills, pengetahuan di bidang teknologi dan bahasa Inggris, di mana semua pembelajaran akan disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris. Metode pembelajaran dibagi menjadi beberapa bagian sehingga membuat peserta lebih antusias dalam melaksanakan program pembelajaran,” jelas Mutiara.

Keberhasilan program Bangkit semenjak angkatan pertama terbukti telah menghasilkan banyaknya mahasiswa bertalenta yang mampu bersaing di bidang teknologi dan transformasi digital. Alumni program Bangkit, Ridha Ginanjar dan Fatiha Agyal Shahwiya menuturkan pengalaman berharga dan dampak positif yang didapatkan dari keikutsertaannya dalam program Bangkit. Melalui program ini, mereka dapat mencapai titik karier yang saat ini sedang dijalankan.

“Melalui bekal dari program Bangkit, saya berhasil mendapatkan salah satu sertifikasi global dari Google. Bukan hanya itu, saya juga berhasil menjadi bagian dari keluarga Decoding. Dengan career fair Bangkit, saya mendapatkan pekerjaan pertama saya di Decoding Indonesia,” ujar Ridha.

Sementara itu, Fatiha menyampaikan, “Dengan mengikuti program Bangkit, kita bisa mengaplikasikan soft skill dan hard skill. Dalam hal ini, mungkin teman-teman akan menemukan berbagai situasi yang bisa mendewasakan diri, seperti kerja sama tim dan mengambil keputusan.”
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti