Investor Relations sebagai Jembatan dalam Akselerasi Inovasi melalui Kedaireka

Jakarta- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Webinar Series Public Relations Reka Innovation Kedaireka 4 dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Investor Relations: Peran dan Strategi Untuk Mendorong Pertumbuhan Inovasi”, pada Kamis (26/08).

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menyampaikan untuk membangun sinergi antara para pemangku kepentingan dan kolaborasi diperlukan adanya suatu hubungan yang baik antara perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI). Oleh sebab itu, salah satu elemen penting dalam dunia Public Relations adalah investor relations.

“Investor relations tersebut memiliki peran yang penting untuk menjembatani perguruan tinggi dengan akademisi, bisnis, komunitas, finance, pemerintah, dan media (ABCFGM), dengan serta memperkuat sinerginya satu sama lain,” ungkap Nizam.

Lanjut Nizam, saat ini Indonesia terus tumbuh dan masuk ke dalam negara berpenghasilan menengah atas dan untuk bisa keluar dari kelompok negara berpenghasilan menengah menuju negara berpenghasilan tinggi itu sangat diperlukan dua hal yaitu yang pertama adalah SDM unggul, kreatif, produktif, dan yang kedua adalah inovasi. Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan tugas utama perguruan tinggi.

“Teman-teman rektor, pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan civitas academica, tugas kita tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin,” tegas Nizam.

Nizam mengungkapkan bahwa investor relations bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemegang saham, dan lainnya dalam suatu komunitas. Dengan demikian investor relations memiliki peranan penting dalam menghubungkan simpul-simpul antara ABCFGM dan dapat mendorong pertumbuhan Inovasi di Indonesia yang dilandaskan oleh SWIFT (Shared vision, Win-win, Inisiatif, Fast Result and Trust).

Nizam menambahkan saat ini yang diperlukan adalah kesungguhan semua mitra untuk mengembangkan serta menghasilkan SDM unggul yang melahirkan inovasi untuk membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui inovasi. Oleh sebab itu, Ditjen Diktiristek meluncurkan program Kampus Merdeka guna mengakselerasi pengembangan SDM unggul, dan platform Kedaireka sebagai biro jodoh antara kampus dengan kampus kehidupan sehingga melahirkan SDM unggul dan inovasi akan mengalir di berbagai macam sektor ekonomi.

Baca Juga :  Citrigel, Media Tanam Praktis untuk Tanaman Hias Dalam Ruangan

“Kita saat ini terus dorong dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi, bakat, dan passion-nya untuk bisa menjadi insan-insan yang kreatif, inovatif, produktif, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan oleh Tina Talisa Staf Khusus/Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM bahwa investor relations itu sendiri merupakan bagian dari transformasi ekonomi dan kolaborasi semua pihak antara perguruan tinggi untuk dapat menghadirkan SDM unggul yang dibutuhkan oleh industri. Kampus memiliki kontribusi besar dalam membangun SDM unggul, dan berkontribusi dalam membangun inovasi yang dapat masuk ke dalam rantai pasok industri pusat.

“Misalnya di Maluku akan dibangun new port Ambon, pelabuhan baru dan di Maluku juga akan dibangun lumbung ikan nasional, sehingga kita membutuhkan SDM-SDM unggul di Maluku, dan Ambon serta sekitarnya,” ungkap Tina .

Terkait dengan kondisi investasi di Indonesia, Tina mengungkapkan saat pandemi seperti ini Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat dan Penanaman Modal Asing sudah mulai bergerak yang menandakan kepercayaan investor asing kepada Indonesia. Berdasarkan World Economic Forum, rata-rata penurunan PMA yaitu bisa sampai 30% tapi di Indonesia penurunan Foreign Direct Investment (FBI) yang tidak sampai 10%.

“Saat ini distribusi penanaman modal di luar Jawa sekarang lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa. Persentase tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya. Sejak tahun 2021 investasi sudah dominan di luar Jawa sebanyak 51,5% dengan 228,2 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 603.715 orang,” papar Tina.

Sementara itu, Tantowi Yahya sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue dalam kesempatan tersebut memaparkan materi bagaimana perkembangan dan harapan diplomasi investasi antara Indonesia dengan Selandia baru. Tantowi juga menjelaskan adanya program Pacific Elevation sebagai payung yang menjadi dampak utama perekonomian negara di Asia Pasifik dalam meningkatkan volume perdagangan antarnegara terutama dengan mendapatkan investasi sebanyak-banyaknya dari Selandia Baru kepada Indonesia.

Baca Juga :  IPB University Berikan Pelatihan Peningkatan Produksi Ternak dengan Inovasi Wafer Pakan untuk Peternak Se-Indonesia

“Diplomasi yang sukses sekarang ini adalah diplomasi yang bisa meningkatkan perdagangan baik volume maupun value-nya,dan juga meningkatkan investasi yang masuk Indonesia,” pungkasnya.

Dalam langkah mencapai program yang ingin dijalankan dalam peningkatan diplomasi dan investasi antara Selandia Baru – Indonesia, besar harapannya Tantowi Yahya sebagai Duta Besar Luar Biasa RI Selandia Baru terhadap Kedaireka.

“Harapan kita yang pertama adalah link and match yaitu dengan adanya platform yang dapat menghubungkan antara pusat inovasi di Indonesia dengan kebutuhan industri global. Yang kedua kolaborasi, jadi Kedaireka ini bisa menjadi platform untuk melakukan kolaborasi sehingga terjadi sinergi antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, komunitas dan media. Dan yang terakhir sebagai katalisator, Kedaireka bisa menjadi platform yang mendorong inovasi di Indonesia,” terang Tantowi.

Pada kesempatan yang sama Wayah Surya Wiroto sebagai Managing Director Endeavor Indonesia beranggapan bahwa konsep Kedaireka sangat mirip dengan Endeavor, sebagai community builder yang melakukan kolaborasi antara Industri dalam belajar serta menciptakan kerja sama dalam eskalasi bisnis yang lebih baik ke depannya.

“Kita fokusnya atau kata kuncinya adalah scaling up. Pada saat scaling up ini kita membantu dengan mentoring maupun peer to peer connection bersama para komunitas ataupun endeavor entrepreneur yang tergabung dalam komunitas ini,” jelasnya.

Wayah berharap Kedaireka bisa menjadi salah satu platform yang bisa membantu komunitas entrepreneur tersebut. “Pada saat seperti ini ada baiknya dimana kita bukan bersaing tapi saling berkolaborasi, sehingga persaingan itu bukan untuk meniadakan tetapi saling mendukung untuk membangun ekosistem yang jauh lebih besar lagi,” imbuhnya.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/HS)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti