Kunjungan ke Papua, Dirjen Dikti Dorong Implementasi Kampus Merdeka untuk Lahirkan SDM Maju

Papua – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam mendorong perguruan tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi para mahasiswa untuk melahirkan benih sumber daya manusia yang maju. Menurutnya, ada tiga aspek yang paling penting untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan industri di daerah sebagaimana yang digelorakan pada semangat Kampus Merdeka.

“Kunci kemajuan suatu negara adalah sumber daya manusia yang maju, salah satu untuk mencapai hal tersebut adalah mulai dari mengemban pendidikan di perguruan tinggi,” kata Nizam dalam kunjungan kerjanya ke Papua, Sabtu (27/3).

Nizam memulai rangkaian kunjungan kerja hari pertama di daerah Papua dengan mengunjungi sekolah dasar di pedalaman Nalca, Kabupaten Yahukimo, Papua. Setelah menginjakkan kaki di pedalaman tersebut, Nizam menginginkan salah satu program Kampus Merdeka yaitu Kampus Mengajar dapat pula diimplementasikan di wilayah tersebut.

“Saya menginginkan anak-anak kita memiliki passion mendidik sejak menjadi mahasiswa. Jika sejak dini kita terjunkan ke tempat atau sekolah yang tidak memiliki guru, akan sangat membantu proses pembelajaran,” terangnya.

Tanah papua memiliki potensi yang sangat tinggi dari segala aspek, mulai dari sumber daya alam, sampai potensi kemajuan masyarakat yang luar biasa. Saat ini pemerintah sedang membangun infrastruktur untuk menghubungkan seluruh wilayah di Papua guna mendukung kemajuan di semua lini sektor.

Baca Juga :  Cegah Stunting di Kota Subulussalam, Tim Maching Fund Kedaireka UTU Lakukan Koordinasi dengan Pemkot

Nizam menerangkan bahwa setiap anak yang masuk ke perguruan tinggi memiliki hak akses yang luas terhadap seluruh perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, menurutnya mobilitas anak-anak Indonesia harus terbuka di seluruh nusantara dari sampai Merauke, bahkan juga di seluruh negara.

“Puluhan ribu program akan kita siapkan untuk bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita di seluruh nusantara,” pungkasnya.

Nizam menambahkan, Mendikbud telah mengeluarkan kebijakan baru terkait Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang akan disesuaikan dengan biaya hidup yang sesuai dengan tempat dimana mahasiswa akan belajar, dan juga akan disesuaikan dengan kelompok program studi yang akan dijalankan.

“Dengan ini diharapkan para mahasiswa akan belajar sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk berkarir dan mengembangkan passion dalam dirinya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran COVID-19 Universitas Ivet Ubah Kuliah Tatap Muka Jadi Kuliah Online

Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa saat ini anak-anak Indonesia memiliki pengetahuan yang luar biasa dan sangat familiar terhadap perdagangan nasional maupun internasional, hingga Indonesia telah memiliki 5 dari 10 unicorn/decacorn yang ada di Asia Tenggara.

“Kita harus memanfaatkan hal tersebut untuk hal yang lebih produktif. Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman kreativitas. Jika hal tersebut kita perkuat dengan pengetahuan dan teknologi yang bisa diperoleh dengan pendidikan formal di perguruan tinggi, maupun studi mandiri, dengan begitu akan melahirkan para startup dan unicorn baru,” imbuhnya.

Dengan demikian, menurut Nizam, Indonesia akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang maju dan dapat membantu membuka lapangan kerja baru. Dampaknya, akan dapat memajukan ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, kesejahteraan, serta memajukan bangsa dan negara secara cepat.

Di waktu dan kesempatan yang sama, Nizam juga melakukan rangkaian kunjungan kerja ke LLDikti Wilayah XIV dan Universitas Cenderawasih. Turut mendampingi kunjungan kerja tersebut, Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti, M. Sofwan Effendi.

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan