close

Mengasah Potensi dan Memupuk Kekayaan Intelektual Sedari Dini

Jakarta, 13 Agustus 2023 – Hari terakhir peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang ke-28 Tahun 2023 diisi dengan gelar wicara bertajuk”Pengenalan Kekayaan Intelektual – Untukku dan Untukmu, Lindungi Karyanya dan Nikmati Royaltinya”, pada, Minggu (13/8/2023).  Acara yang dipandu oleh Nanik Astuti Rahman dari Institut Teknologi Nasional menghadirkan narasumber, seorang anak berbakat yang masih duduk di kelas 5 SD, Arif Rahman Hakim. Salah satu invensinya yang meraih penghargaan pada Malaysia World Young Inventors Exhibition 2023 di Kuala Lumpur adalah Detector Anti Bullying.

Detector Anti Bullying yang ditemukan oleh Hakim sesuai dengan apa yang dicanangkan di dalam Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Penemuan ini berupa suatu server yang berbentuk seperti jam tangan dan terhubung dengan box monitoring client yang diletakkan di ruang guru. Ketika seorang anak menerima perundungan maka box akan memberikan sinyal dan berbunyi, lalu orang tua menerima notifikasi via telegram yang memberikan informasi perundungan pada anaknya.

Sejak umur 5 tahun, Hakim sudah tertarik tidak hanya untuk bermain tetapi juga menciptakan robot. Tahun 2021, saat memasuki SD kelas 2, Hakim menciptakan invensi yang meraih penghargaan di berbagai kompetisi baik internasional maupun nasional, antara lain pada ajang Asean Robotic, Jakarta Robotic, Sumatra Robotic Competition, dan terakhir Malaysia World Young Inventors Exhibition 2023 di Kuala Lumpur.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi, ITS Teken MoU dengan Unisma

Invensi lain yang diciptakan oleh Hakim yaitu Smart Air Diffuser yang merupakan pengembangan dari Smart Air Detector. Alat ini mendeteksi keberadaan udara kotor, debu, asap rokok di ruangan, sekaligus membersihkan udara. Alat ini berbentuk robot yang berkeliling rumah dan mengeluarkan aromatherapy. Ide Robot Penyiram Tanaman Otomatis didapatkan Hakim ketika mendapatkan tanaman yang ditinggalkannya berhari-hari menjadi layu. Sistem Alarm Kebakaran berbasis IoT (Smart Fire Detector) adalah suatu alat berupa tombol di dalam rumah yang terhubung langsung ke Satuan Pemadam Kebakaran melalui sensor api. Sayangnya, dari semua invensi Hakim, belum ada satupun yang telah didaftarkan untuk Kekayaan Intelektualnya.

Mengetahui hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati menanyakan kesulitan apa saja yang dialami oleh Hakim dalam mengembangkan inovasinya. Kiki bersedia membantu Hakim untuk menempuh pendidikan atau pelatihan coding khusus untuk anak seusianya dan memasukkan Hakim ke dalam kelompok siswa vokasi agar dapat bertukar pengalaman dan mendapatkan komponen atau spareparts untuk menyempurnakan invensinya.

Baca Juga :  Aplikasi Clinical Pathway, Kontribusi FKM UI Untuk Jaga Mutu dan Kendali Biaya RS

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Dirjen Diksi, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib juga menyatakan dukungannya, terutama dalam hal pengawalan untuk mendaftarkan hasil karya Hakim agar royalti yang dihasilkan nantinya dapat dinikmati oleh Hakim. “Kekayaan paling luar biasa dari manusia adalah intelektualitas yang menjadi aset yang berguna apabila orang lain tahu menggunakannya,” ungkap Faiz.

Melalui peringatan Hakteknas ke-28 ini, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat mendorong masyarakat untuk terus menerus menghasilkan karya cipta yang dapat memberikan potensi penyelesaian masalah yang inovatif. Apabila karya cipta telah mendapatkan Kekayaan Intelektual kemudian diproduksi dan dibeli oleh masyakarat luas, maka inventor akan mendapatkan hak royalti dari setiap pembelian karya ciptanya. Tidak hanya itu, dari suatu karya cipta, dengan adanya teknologi yang terus berkembang, maka akan menimbulkan inovasi baru sebagai penyelesaian masalah di masyarakat. (IR)

Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

#Hakteknas2023
#Talenta RisetDanInovasiUntukIndonesiaEmas2045