close

Teknologi dan Kreativitas Kunci Keberhasilan Belajar Daring

Jakarta – Teknologi dan kreativitas merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi, mahasiswa, instansi dan pemerintah dalam menghadapi segala tantangan di masa depan, khususnya di masa pembelajaran secara daring. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menyampaikan dalam satu tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar dipaksa bertransformasi dengan cepat menjadi daring. Sementara tidak semua perguruan tinggi siap untuk melakukan pembelajaran daring. Namun ternyata hal ini justru meningkatkan kreativitas dari perguruan tinggi untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung di tengah ketidaksiapan.

“Kita juga melihat berbagai kreativitas yang lahir dari perguruan tinggi di masa belajar daring ini. Begitupun konten, modul pembelajaran yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu,” ujar Nizam dalam seminar daring Delivering Online Learning and Using Appropriate Technologies Indonesia-Australia, Kamis (25/03).

Dalam upaya membantu perguruan tinggi yang masih belum siap sepenuhnya melaksanakan pembelajaran daring ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud telah menyediakan platform digital dalam berbagi materi perkuliahan, berbagi kelas secara daring antar perguruan tinggi. Dari platform ini kita bisa melihat semangat gotong royong, saling membantu antar perguruan tinggi di masa pandemi ini.

Baca Juga :  Undiksha Bekali Mahasiswa Pengalaman Dalam dan Luar Negeri

Selain beragam kreativitas, kolaborasi yang lahir dari perguruan tinggi, banyak pula partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan di luar belajar daring, seperti relawan Covid-19, Kampus Mengajar, Kampus Membangun Desa, KKN Tematik, dan kontribusi dari mahasiswa kesehatan. Ini membuktikan semangat gotong royong dari mahasiswa dalam membantu penanggulangan akibat pandemi.

“Sehingga dari kegiatan ini mahasiswa dapat belajar dalam bersosialisasi, perkembangan karakter, melihat perbedaan, juga mengembangkan kompetensi yang dimiliki,” jelas Nizam.

Nizam berharap kegiatan seminar ini dapat menjadi wadah untuk munculnya beragam kreativitas, inovasi dan kolaborasi, serta menjadi sarana pembelajaran dari pengalaman Indonesia dan Australia untuk masa depan lebih baik, dan untuk meningkatkan kemampuan akses teknologi dalam proses belajar daring.

Sejalan dengan hal itu, Education & Science Counsellor Australian Government Department of Education, Skill and Employment, Elizabeth Campbell Dorning mengatakan teknologi sangat dibutuhkan di kondisi saat ini, menjadi kunci utama dari proses belajar daring, tetapi tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengakses serta mengoperasikannya. Akibatnya keadaan ini memberikan banyak pengalaman tersendiri bagi siswa dalam prestasi serta potensinya.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Selenggarakan Penguatan KIP Sekaligus Kenalkan Rancangan Permendikbud Baru

“Kita tahu teknologi sangat dibutuhkan di kondisi saat ini. Teknologi membantu kita dalam meningkatkan kemampuan mengakses untuk belajar juga kualitas pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan Prof Nizam, kreatif menjadi solusi untuk masa mendatang bagi universitas, siswa, instansi dan pemerintah,” jelas Elizabeth.

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, Director of Engagement, Australian Tertiary Education Quality and Standard Agency (TEQSA), Karen Treloar. Juga hadir para pemateri hebat dari Universitas Terbuka Indonesia, Daryono, Universitas Negeri Padang, Muhammad Andri, Institut Teknologi Sepuluh November, Hadziq Fabroyir, Universitas Pendidikan Ganesha, Ni Nyoman Padmadewi, Monash University, Matthew E. maundu, Macquarie University, James Downes, Flinders University, Grette Wilkinson, University of Southern Queensland, Shelley Kinash.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/RAH/FAN/DON)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz