close

Universitas Petra Surabaya Buka Fakultas Kedokteran Gigi

Jakarta – Universitas Kristen Petra Surabaya dalam waktu dekat akan membuka fakultas kedokteran gigi. Menyusul fakultas kedokteran yang sudah lebih dulu dibuka pada Juni tahun lalu. Pembukaan fakultas kedokteram gigi tersebut akan dilakukan pada bulan Maret 2025. Hal ini terungkap dalam pertemuan Rektor Universitas Petra Surabaya Djwantoro Hardjito dan tim dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (18/2).

Dalam pertemuan tersebut Rektor Universitas Petra Djwantoro Hardjito menyampaikan terima kasih atas masukan dan dukungan yang diberikan Menteri Satryo sehingga Universitas Kristen Petra Surabaya memiliki fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi.

Lebih lanjut Rektor Djwantoro memaparkan, pihaknya juga akan membuka fakultas Psikologi. Dia menilai, perkembangan teknologi yang sangat cepat di satu sisi memiliki banyak nilai positif, tapi juga diikuti dengan tantangan yang besar terutama dalam hal tumbuh-kembang jasmani dan kejiwaan anak.

Baca Juga :  Percepat Peningkatan Sumber Daya Manusia Indonesia lewat Talent Bridge Forum

“Kami bermaksud melakukan pendekatan yang holistik, dan menyeluruh. Farmasi kami sudah ada namun masih laboratorium, belum menjadi fakultas, kemudian Psikologi kami harap akan buka juga dalam waktu dekat. Kalau dua hal ini ada, universitas kami bisa berdampak bagi kesehatan jasmani dan kesehatan jiwa masyarakat,” kata Rektor Djwantoro.

Menteri Satryo dalam usulannya menyambut baik rencana yang digagas oleh Universitas Petra Surabaya. Menurutnya pendidikan kedokteran yang berkualitas dan relevan mutlak diperlukan sebagai solusi atas tantangan strategis bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas dan Indonesia Sehat.

“Sudah ada kerja sama dengan Kemenkes dalam hal seleksi penerimaan peserta didik dokter spesialis dan subspesialis dari fakultas kedokteran. Arahnya menuju Indonesia Sehat dan ini harus kita capai bersama-sama,” kata Menteri Satryo.

Pada kesempatan lain Rektor Djwantoro menambahkan, Universitas Petra berencana memasukkan muatan psikologi pada semua prodi. Jika semua guru diberikan muatan psikologi, menurut Djwantoro anak didik akan memiliki karakter yang kuat, ketahanan diri dan tidak terganggu dari gawai (gadget) atau tantangan lainnya.

Baca Juga :  Pelantikan Pejabat di Lingkungan Kemdiktisaintek

“Guru bisa mengajar sambil menjadi support sistem psikologi anak. Artinya tidak hanya menangani kasus-kasus psikologi, tapi menjadi sistem preventif dari kasus-kasus ketidak-stabilan kejiwaan para siswa didik,” pungkas Rektor Djwantoro.

“Saya berharap kampus bisa berkreasi sebebas mungkin. Berkarya dan memberikan dampak positif untuk masyarakat. Saya juga berharap PTS mampu membuat satu gebrakan baru sehingga menarik perhatian negara-negara tetangga. Do something sehingga PTS itu bisa jadi pilihan,” demikian tegas Menteri Satryo.

Selain Rektor Djwantoro, pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Yayasan Universitas Kristen Petra Hary Listijo, Wakil Sekretaris Yayasan UK Petra Darmo Handoyo, Staf Khusus Menteri T. Basaruddin, dan Staf Khusus Menteri Ezki Suyanto.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak