Doktor ITS Gagas Metode Baru dalam Proteksi Jaringan Listrik

Doktor Departemen Teknik Elektro ITS, Isa Hafidz saat memaparkan hasil disertasinya pada Sidang Terbuka Promosi Doktor

Kampus ITS, ITS News — Mahasiswa Doktoral Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Isa Hafidz, menciptakan inovasi untuk memajukan proteksi dalam sistem jaringan listrik. Hal ini untuk menjawab tantangan perkembangan industri kelistrikan, kebutuhan akan ketepatan dan keandalan dalam keamanan sistem tenaga listrik nasional.

Dalam sidang doktornya, Isa mengungkapkan bahwa seiring meningkatnya permintaan listrik dan penggunaan generator terdistribusi telah membawa sejumlah tantangan yang semakin rumit. Apalagi beban listrik yang semakin besar mengakibatkan tekanan tambahan pada sistem pasokan energi. “Karena itu diperlukan metode yang lebih efisien untuk menjaga kestabilan listrik” terangnya.

Berangkat dari fokus tersebut, disertasi yang berjudul Advancing Protection In Power Grid System Through Extending Stability Limit And Enhancing Protection Devices ini mengangkat solusi pemecahan masalah terhadap skema keamanan dalam sistem jaringan listrik. Hal ini dilakukan dengan memperhitungkan stabilitas dan memanfaatkan alat pendukung demi meningkatkan stabilitas sistem

Baca Juga :  LEMBAGA INOVASI INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM IKUT SERTA DALAM PENANGGULANGAN WABAH COVID-19

Isa mengusung metode baru yang dapat menentukan batas stabilitas sistem dengan mempertimbangkan korsleting pada listrik, baik tanpa impedansi ataupun sebaliknya. Dengan keunikan dari metode yang diusulkan Isa ini terletak pada teknik interpolasinya. “Metode dapat memperkirakan nilai dari batas kestabilan dalam melindungi generator,” tambah pria asal Surabaya itu.

Representasi kurva dari arus lebih relai pada saat hubung singkat yang akan dianalisis pada penelitian Isa Hafidz

Gangguan korsleting yang menjadi fokus dalam metode ini dinilai dapat mempengaruhi stabilitas generator dan sistem listrik. Oleh karena itu, ia menganalisis arus korsleting di lokasi yang berdampak dan menggambarkannya dalam bentuk kurva. Hasil kurva yang didapat akan digunakan sebagai bahan pertimbangan gangguan untuk menilai pengaruhnya terhadap Critical Clearing Time (CCT).

Melalui penelitiannya, Isa berhasil memberikan hasil yang lebih akurat dalam meningkatkan batas stabilitas dalam sistem tenaga listrik. Pasalnya, penerapan pendekatan ini akan menghasilkan pengaturan relai yang lebih rinci sehingga secara signifikan dapat meningkatkan perlindungan terhadap generator. “Setelah diuji, didapatkan hasil yang lebih akurat dan efisien dibandingkan metode sebelumnya,” klaim Isa.

Baca Juga :  KKN Mandiri ITS Manfaatkan Limbah Tambak Udang Menjadi Kitosan

Doktor yang juga mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini mengaku membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar untuk menyelesaikan riset ini. Peningkatan signifikan dalam stabilitas generator sebagai hasil pengujian dirasa dapat dijadikan rekomendasi dalam industri kelistrikan itu sendiri.

Isa Hafidz (empat dari kiri) bersama pembimbing dan tim penguji disertai usai Sidang Terbuka Promosi Doktor di Departemen Teknik Elektro ITS

Isa menyakini besar adanya potensi untuk terus melakukan inovasi dalam dalam bidang stabilitas sistem tenaga listrik dan perlindungannya. Dia berharap adanya pengujian kehandalan perangkat dan peningkatan sistem pengiriman data untuk rural area secara lebih lanjut. “Melihat prospek daerah di Indonesia seringkali memiliki tantangan tersendiri dalam hal konektivitas dan infrastruktur,” kata pria kelahiran 1992 itu. (HUMAS ITS)