close

Lima Peserta Magang dari Negara Anggota OKI akan Pelajari Teknologi Vaksin di Unpad

Universitas Padjadjaran dipercaya untuk menerima lima peserta magang dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.

Lima peserta magang tersebut merupakan penerima program “COMSTECH-Fellowships for Research and Advanced Training in Virology and Vaccines Technology”. Perwakilan COMSTECH-OKI telah melakukan permohonan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk menerima peserta magang pada OIC Center of Excellence di Biofarma.

Kepala Laboratorium Sentral Unpad Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., menjelaskan, program magang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dari negara anggota OKI, terkait pengembangan vaksin. OKI menilai, pengembangan penelitian vaksin di Indonesia sudah maju, khususnya yang sudah dilakukan Biofarma.

“OKI sudah menitipkan ke Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu, Kemenkes, dan Biofarma. Karena Biofarma sudah ada kerja sama dengan Unpad, Biofarma kemudian mengajak Unpad untuk sama-sama menerima peserta magang tersebut,” kata Prof. Unang saat diwawancarai usai mendampingi kunjungan dari perwakilan Kemenlu, Kemenkes, dan Biofarma ke Gedung Lab Sentral Unpad, Jumat (25/6/2022).

Baca Juga :  Dosen Faperta Unpad Kembangkan Tomat Tahan Simpan dan Tomat Tanpa Biji

Prof. Unang menilai, pemilihan Unpad sebagai institusi penerima peserta magang OKI tersebut bukan tanpa alasan. Hal ini didasarkan atas penelitian vaksin yang dilakukan Unpad yang dinilai telah maju oleh Biofarma.

“Penelitian vaksin kita sudah dilakukan di Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika, kemudian didukung penuh dengan Lab Sentral berikut Lab BSL-3 nya. Jadi dengan demikian, peserta akan dilatih bagaimana proses pembuatan vaksin,” jelasnya.

Selama 3-6 bulan, lima peserta magang yang berasal dari Pakistan dan Mesir akan belajar mengenai proses pembuatan vaksin. Peserta akan belajar seputar manajemen riset pengembangan vaksin hingga mempelajari beragam teknologi pembuatan vaksin yang dikembangkan Unpad.

Para peserta berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa Doktor, akademisi, peneliti, hingga pegawai pemerintah. Program magang tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir Oktober 2022.

Baca Juga :  Fenomena Keletihan Sosial di Era Pandemi: Mencari Solusi Lewat Penguatan Komunitas

“Mereka akan kontrak setelah Oktober. Mereka (Kemlu, Kemenkes, dan Biofarma) sudah yakin bahwa Unpad siap,” kata Prof. Unang.

Selain itu, program ini juga akan mengawali kerja sama lanjutan di bidang pembuatan vaksin melalui pengembangan “Center of Excellence Facility for Vaccines and Biotechnology Products” di Unpad. Pengembangan pusat unggulan ini merupakan kerja sama antara OKI, Pemerintah Pusat, Biofarma, dan Unpad.

Prof. Unang mengatakan, penerimaan peserta magang dari negara anggota OKI ini dapat menjadi pendukung Unpad untuk meningkatkan rekognisinya di tingkat internasional. Unpad dinilai telah mampu melakukan penelitian vaksin dan berkontribusi aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Ini sesuai dengan program rekognisi internasional Unpad. Otomatis, peserta magang nanti akan bercerita tentang Unpad, sehingga diharapkan Unpad mampu menghasilkan produk penelitian yang mendunia,” kata Prof. Unang.*