close

Menjadi Wisudawan Tertua di ITS, Irfan: Saya Ketagihan Menuntut Ilmu

Wisudawan tertua di Wisuda ke-128 ITS Irfan Eko Sandjaja menunjukkan tesisnya Kajian Modifikasi Distribusi Pitch pada Propeller B6.40 Kapal Mini LNG Carrier Berbasis Metode Numerik

Kampus ITS, ITS News – Tidak pernah mati, semangat pendidikan tinggi yang terus membara berhasil membuat Irfan Eko Sandjaja menamatkan studi magister (S2) di Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Irfan yang merupakan wisudawan tertua pada Wisuda ke-128 ITS ini mengaku ketagihan menuntut ilmu.

Irfan yang diwisuda pada usia 58 tahun 2 bulan pada prosesi wisuda hari pertama, Sabtu (16/9), ini mengaku bahwa semangat pendidikan di perguruan tinggi yang dirasakannya bermula saat berkuliah di Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT) Teknik Perkapalan ITS pada tahun 1984 silam. Rasa haus akan ilmu tersebut membuatnya melanjutkan pendidikan sarjana (S1) di Departemen Teknik Perkapalan ITS pada tahun 1993. Hal serupa juga mendasari dirinya untuk melanjutkan ke jenjang magister. “Semakin banyak ilmu yang didapat, semakin haus rasa ingin tahunya,” ungkap Irfan.

Baca Juga :  Gencarkan Internasionalisasi, Departemen Matematika ITS Raih Pendanaan ORM

Di tengah arus globalisasi saat ini, lelaki yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64 itu merasa bahwa ilmu yang ia miliki harus terus ditingkatkan agar kuat bersaing dengan generasi muda. Oleh karena itu, Irfan termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan terkait teknologi sistem perkapalan, khususnya di laboratorium hidro mengenai ketahanan kapal dan propeler.

Irfan Eko Sandjaja saat menyimulasikan ketahanan model di towing tank lewat komputer di tempat kerjanya

Dalam perjalanannya, ayah tiga anak ini mengaku kesulitan mengikuti perkuliahan sembari harus bekerja. Ia dituntut untuk selalu bisa mengatur waktu guna menyelesaikan studinya. Selain itu, faktor usia juga menjadi penghambat dirinya dalam menjalani pendidikan magister ini. “Akan tetapi, dukungan dari teman dan keluarga menjadi faktor penting untuk tetap berpegang teguh melanjutkan semangat perguruan tinggi,” tegasnya.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia, Doktor ITS Gagas Algoritma Deteksi Lokasi Epilepsi di Otak

Irfan juga menyebut ilmu yang dipelajarinya di S2 ini sangat berkorelasi dengan pekerjaannya sebagai periset kapal dan bangunan apung di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam tesisnya, Irfan mengangkat judul Kajian Modifikasi Distribusi Pitch pada Propeller B6.40 Kapal Mini LNG Carrier Berbasis Metode Numerik.

Setelah berhasil mengemban gelar magister, Irfan akan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan ke dalam pekerjaannya, yakni di bidang perkapalan dan bangunan apung. Lelaki kelahiran 1965 itu juga berharap riset yang telah dilakukannya di bangku kuliah magister dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang perkapalan. (HUMAS ITS)