Peran Support System dalam Prestasi Gemilang Mahasiswa

Menjadi mahasiswa berprestasi, tentu bukan perkara mudah. Sejuta aral yang merintang menjadi tantangan bagi mahasiswa dalam meraih pencapaian yang gemilang. Dukungan orang sekitar atau support system menjadi salah satu faktor penentu prestasi mahasiswa. Support system merupakan bentuk kepedulian antarsesama yang dapat diwujudkan antara lain dengan membersamai saat senang maupun sulit.

Para pakar, seperti yang diuraikan oleh Rook (1985) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah aspek penting dari hubungan sosial yang memengaruhi kualitas interaksi antarindividu, baik dalam konteks pertemanan, persahabatan, maupun hubungan asmara. Selain itu, hubungan semacam ini juga berpotensi memberikan kepuasan emosional dalam kehidupan sehari-hari.

Dukungan yang kuat dapat menjadi motivasi mahasiswa untuk selalu berjuang, sehingga mencapai puncak prestasi. Peran orang tua, keluarga, dan rekan sebaya sangatlah krusial. Mereka menjadi tempat mahasiswa untuk berbagi beban dan mencari solusi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

Tak sedikit mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih prestasi gemilang, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, namun, berkat dukungan support system, mereka acapkali berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Salah satu mahasiswa yang berprestasi karena dukungan support system adalah Schalke Anindya Putri. Ia merupakan seorang mahasiswi dari Universitas Gajah Mada (UGM) angkatan 2020, meraih prestasi luar biasa dengan menjadi Juara 1 dalam kategori Sarjana (S1) pada kompetisi Mahasiswa Prestasi Nasional 2023.

Perjalanan gadis yang biasa disapa Schalke, menjalani serangkaian tahapan seleksi yang sangat ketat sebelum akhirnya berhasil meraih gelar juara. Ada lima tahapan seleksi yang harus dihadapinya. Pertama, dia harus melalui seleksi di tingkat fakultas, kemudian terpilih untuk mengikuti seleksi di tingkat kampus. Setelah berhasil lolos di tingkat kampus, ia kemudian menjadi wakil untuk mengikuti seleksi di tingkat LLDIKTI V. Akhirnya, Ia mengikuti seleksi tingkat nasional (administrasi) dan mencapai tahap final Mawapres Nasional yang diadakan pada bulan Juli yang lalu di Makassar.

Baca Juga :  Kreatif, Mahasiswa FTP Universitas Jember Bikin Permen Anti Karies Gigi

Selama perjalanan, Schalke menghadapi berbagai kendala yang tidak mudah. Ia mengungkapkan bahwa sering kali ingin mundur dari kompetisi karena jadwal kegiatan Mawapres yang bersamaan dengan magangnya, yang notabene berlokasi di Jakarta. Selain itu, dia hanya memiliki waktu dua pekan untuk mempersiapkan segalanya. Namun, Schalke berhasil melewati semua hambatan ini berkat dukungan yang luar biasa dari support system dan kampusnya.

Dukungan yang diberikan termasuk dukungan emosional dan tindakan nyata seperti memberikan bantuan saat Schalke membutuhkan. Ia mengungkapkan bahwa lingkungan sekitarnya selalu memberikan semangat dan mendampinginya dalam setiap tahapan seleksi Mawapres 2023. Dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar telah menjadi motivasi terbesar bagi Schalke untuk meraih prestasi ini. Prestasinya yang gemilang adalah bukti nyata upaya kerasnya dan dukungan support system yang menjadikannya sosok tangguh yang pantang menyerah.

Selain Schalke, ada pula Edgar Xavier Marvelo. Ia adalah seorang atlet wushu Indonesia yang telah meraih berbagai prestasi gemilang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini, Edgar sedang mengenyam pendidikan di Universitas Bhayangkara dan bersiap untuk mengikuti ajang ASEAN Games tahun ini.

Edgar telah menekuni seni beladiri Wushu sejak duduk di bangku SD kelas 3. Ia telah berlatih wushu selama 17 tahun. Dalam perjalanan panjang tersebut, Ia juga sempat menghadapi masa-masa jenuh, bahkan terpikir untuk berhenti. Ia mengakui dalam rentang waktu 17 tahun tersebut, tidaklah mudah untuk tetap konsisten.

Baca Juga :  Undiksha Bekali Mahasiswa Pengalaman Dalam dan Luar Negeri

Salah satu alasan kuat yang memotivasi Edgar untuk tetap bertahan adalah adanya support system yang solid di sekitarnya. Orang tua Edgar selalu memberikan dukungan, bahkan ketika ia mengalami kegagalan. Pelatihnya, yang telah mendampingi sejak awal, juga memberikan dukungan, tidak hanya dalam pelatihan fisik, tetapi juga berbagi pengalaman tentang jatuh bangun perjalanan seorang atlet.

Tak hanya itu, dalam lingkup pendidikan, Edgar juga merasakan dukungan yang signifikan. Kampusnya memberikan berbagai kemudahan, seperti pengaturan tugas yang fleksibel, izin ujian ulang, dan fasilitas perkuliahan online. Dosen-dosen di Universitas Bhayangkara juga memahami kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa-atlet seperti Edgar dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Edgar sangat berterima kasih kepada support system yang selalu memberikan dukungan kepadanya. Ia mengungkapkan, “Dukungan ini datang dengan tulus. Jadi, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada setiap individu, bahkan kepada masyarakat Indonesia yang selalu mendoakan. Saya mungkin tidak dapat memberikan apapun sebagai balasan, tetapi saya akan selalu mendukung orang lain dengan tulus.”

Kisah Schalke dan Edgar mengingatkan betapa pentingnya support system yang ada di sekitar kita. Dari dukungan ini, mahasiswa mendapatkan motivasi untuk terus berjuang hingga mencapai puncak prestasi. Peran support system dalam meraih kesuksesan tak bisa dipandang sebelah mata. Berkat mereka, mahasiswa dapat melalui berbagai rintangan, dan meraih prestasi yang gemilang.

Penulis:
Windasari Istiqomah – Mahasiswa Magang MSIB Ditjen Dikti, Batch 5

Sumber foto:
https://managementweekly.org

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...
1109 Views