close

Studi Independen Vocasia Dukung Pemerataan Pendidikan Teknologi di Indonesia

Yayasan Adipurna Inovasi Asia melalui brand Vocasia menyelenggarakan studi independen di bidang full stack web development sebagai bagian dari Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Program MSIB merupakan salah satu program di bawah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan memberikan pengalaman yang relevan sebagai bekal mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.

Yayasan Adipurna Inovasi Asia telah menjadi mitra Program MSIB sejak angkatan pertama. Awalnya, Yayasan Adipurna Inovasi Asia hanya menjadi mitra untuk program magang. Namun, sebagai perusahaan berbasis edukasi teknologi, Yayasan Adipurna Inovasi Asia melalui Vocasia memutuskan untuk mengadakan program studi independen setelah melihat kebutuhan di lapangan.

“Saat menerima mahasiswa magang, kami melihat bahwa mereka baru belajar teori saja dan aplikasi yang mereka pelajari di kampus kadang tertinggal dengan kebutuhan industri. Melalui program studi independen, mahasiswa akan dibekali selama empat bulan sehingga lebih update terkait masalah IT dan bisa memiliki portofolio real project,” ungkap Chitra Kusuma Widyastuti, Chief Administrative Officer Vocasia dan PIC Program MSIB Angkatan 7 di Vocasia. Menurut Chitra, Vocasia sudah enam kali mengikuti program magang dan tiga kali mengikuti program studi independen.

Selain mengatasi kesenjangan antara kebutuhan industri dan teori, Vocasia juga mengadakan program studi independen sebagai bentuk kontribusi terhadap pemerataan pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dicapai karena studi independen di Vocasia diselenggarakan secara daring atau online sehingga mahasiswa dari luar daerah dapat mengikuti pembelajaran tanpa harus datang ke ibukota dan mengeluarkan biaya hidup tambahan.

Baca Juga :  Universitas PGRI Palembang Terima Bantuan Satu Unit Bus dari Kemenhub

Proses pembelajaran di Vocasia dilakukan melalui live session dengan mentor dan pembelajaran asynchronous melalui LMS (Learning Management System). Mentor di Vocasia sudah melalui proses kurasi dan dipilih dari kalangan praktisi sehingga mahasiswa bisa mengetahui kondisi terkini di lapangan. Selain itu, Vocasia menggunakan Discord sebagai media komunikasi dan platform GitHub dalam proses pembelajaran mereka.

Program studi independen menjadi salah satu cara bagi Vocasia untuk mengumpulkan talent pool bagi kebutuhan internal perusahaan. Mahasiswa yang telah selesai melakukan program studi independen memiliki kesempatan untuk terlibat dalam project yang dilakukan Vocasia di masa mendatang. Mahasiswa juga bisa mendaftar untuk mengikuti program magang setelah melakukan studi independen.

Program studi independen Vocasia juga berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa dan kesiapan terjun ke dunia kerja. Selain memperoleh sertifikat kompetensi dari Vocasia, mahasiswa diikutkan uji kompetensi sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Bagi perguruan tinggi, meningkatnya jumlah mahasiswa yang siap kerja dan memiliki sertifikasi dapat berpengaruh pada meningkatnya akreditasi perguruan tinggi.

Dampak positif dari program studi independen ini juga dapat dirasakan masyarakat. Program studi independen di Vocasia melibatkan proyek akhir berupa pembuatan aplikasi atau website. Sebagai contoh, pada program studi independen MSIB angkatan sebelumnya, mahasiswa membuat aplikasi dan website terkait masalah lingkungan hidup dan daur ulang sampah. Mahasiswa juga dapat bekerja sama dengan UMKM tradisional yang belum melek teknologi dan membantu membuatkan website.

Menimbang cepatnya laju perkembangan di dunia teknologi, Vocasia berharap program ini dapat terus berlanjut agar mahasiswa dapat mengetahui kondisi dan keterampilan terkini yang dibutuhkan oleh industri sekaligus menutup kesenjangan antarmahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Baca Juga :  Unpad-Pertamedika IHC Awali Pembangunan RS Jantung, Otak, dan Kanker

“Meskipun peserta studi independen rata-rata dari IT, tetapi kemampuan mahasiswa berbeda-beda dari satu kampus dengan kampus yang lain. Selain itu, jika mahasiswa memang ingin berkarier di bidang IT, maka perlu mengetahui langkahnya apa saja, portofolio apa yang perlu ditingkatkan, karena hal-hal itu tidak didapatkan di kampus dan dosen mungkin juga tidak tahu perkembangan terbaru,” jelas Chitra.

Ke depan, Vocasia akan tetap berfokus mengadakan studi independen di bidang teknologi. Vocasia juga berusaha mengajukan program sertifikasi internasional untuk mahasiswa, seperti melalui Alibaba Web. Pada program studi independen MSIB tahun 2024 ini, Vocasia baru bisa mengadakan satu hingga dua sesi pemberian materi cloud computing dari Alibaba Academy untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, diikuti dengan kuis dan pemberian sertifikat.

M. Riki Hidayat, salah satu mahasiswa studi independen yang mengikuti sertifikasi dasar cloud computing di Alibaba Academy, menyampaikan bahwa ia menjadi lebih percaya diri dalam menerapkan konsep-konsep dasar cloud computing dan siap mengeksplorasi bidang tersebut lebih jauh. “Saya ucapkan terima kasih kepada Vocasia yang telah mengundang Alibaba Academy sebagai kelas tambahan dalam program Full Stack Web Development saya, sehingga saya mendapat bekal tambahan yang sangat berharga,” ucap Riki Hidayat.