close

Kemdiktisaintek Gelar Pelatihan Penyiapan Talenta Muda Bidang Numerasi

Bogor – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka), dan Gasing Academy berkolaborasi dalam menyelenggarakan Program Pengabdian kepada Masyarakat untuk Penyiapan Talenta Muda Sains dan Teknologi Bidang Numerasi tahun 2024. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan selama 10 hari ini berlangsung di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat (12-22/12).

Program ini dimulai dengan mempersiapkan para tenaga pendidik khususnya di bidang numerasi. Pada kegiatan ini, sebanyak 96 tenaga pendidik dari 51 sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat dari berbagai provinsi di Indonesia antusias mengikuti pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

Program Pengabdian kepada Masyarakat: Penyiapan Talenta Muda Sains dan Teknologi dirancang untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru melalui pelatihan berbasis matematika dasar dengan menggunakan metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan), sebuah pendekatan inovatif yang dikembangkan oleh Yohanes Surya.

“Jadi metode ini begitu gampang dan begitu asiknya sehingga peserta itu tidak bosan-bosan. Dari pagi sampai sore sangat senang, jadi menikmati sekali akan pembelajaran ini. Dan juga di sini guru-guru peserta ini akan merasakan betapa ternyata matematika itu memang sesungguhnya sangat mudah,” ujar Yohanes Surya, pencetus metode GASING, saat pembukaan program.

Melalui pelatihan ini, guru diharapkan mampu mengintegrasikan pendekatan berbasis analisis dan pemecahan masalah ke dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing. Selain itu, metode GASING membantu guru menyampaikan konsep matematika secara efektif, sehingga siswa lebih mudah memahami hubungan antara teori dan praktik.

“Kalau kita mengerti konsep dengan baik, matematika bukan menjadi satu hal yang menyulitkan lagi, tapi menjadi hal yang sangat-sangat menyenangkan,” ujar Yohanes Surya.

Program ini menjadi langkah penting dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda yang kompeten dalam bidang sains dan teknologi, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Baca Juga :  Peringkat UGM dalam QS WUR 2022: Tetap Memimpin dan Kompetitif di Era Pandemi

Yohanes melanjutkan, para peserta guru diharapkan dapat memahami konsep matematika dan mengajarkannya kepada murid-murid. “Output yang kita harapkan dari pelatihan ini adalah guru atau peserta pelatihan ini bisa pulang dengan konsep pertama, mereka tahu bahwa matematika ini ternyata sangat mudah. Dan mereka bisa memberikan ini kepada murid-murid mereka atau orang-orang di sekitar mereka memberitahukan bahwa matematika itu mudah,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III Uhamka, Nani Solihati menyebutkan, sebagai perguruan tinggi yang mengutamakan kualitas pendidikan dan inovasi, Uhamka turut bangga menjadi mitra strategis dalam program ini. Ia harap program ini dapat memberdayakan guru dan siswa di seluruh Indonesia, sehingga membawa perubahan positif bagi masa depan pendidikan nasional.

“Dengan melibatkan guru-guru dari berbagai daerah, program ini mempertegas peran Uhamka sebagai institusi yang aktif dalam mendukung pengembangan aspek yang strategis untuk membawa pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik,” ungkap Nani.

Di tengah-tengah rangakaian pelatihan, Wakil Menteri Diktisaintek, Fauzan, melakukan kunjungan langsung untuk memantau jalannya pelatihan. Dalam arahannya, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menegaskan pentingnya peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Fauzan menyebut, penting bagi guru untuk menempatkan diri sebagai sosok yang menguatkan para siswa agar mereka lebih percaya diri dalam proses pembelajaran. Hal tersebut juga penting agar siswa merasa dihargai dan diperhatikan oleh gurunya, yang akan menumbuhkan kepribadian yang lebih kuat dari para siswa.

“Tidak ada anak yang tidak bisa. Yang tidak bisa itu belum menemukan metodenya. Gasing, saya kira menjadi salah satu pilihan terbaik untuk melakukan perubahan bagaimana cara anak belajar, yang dimulai dari gurunya. Yang dilakukan oleh Prof. Yohanes adalah mengubah mindset guru yang berhubungan dengan hitung-menghitung,” ujarnya usai memantau langsung jalannya pelatihan di BBGP Jawa Barat pada Jumat (20/12) sore.

Selain itu, Fauzan juga berpesan kepada para peserta guru agar totalitas dalam bertransformasi menjadi pribadi yang lebih ramah dengan sensitivitas tinggi. Hal ini berkaitan dengan stereotip guru matematika yang banyak dianggap menyeramkan oleh para siswa.

Baca Juga :  Mahasiswa ISI Yogyakarta Sabet Dua Juara dalam Musabaqoh Tilawatil Qur'an Mahasiswa Tingkat Nasional ke XVII

“Dengan mengikuti metode Gasing, apa yang dilakukan oleh kawan-kawan bukan hanya mengajarkan numerasi, tetapi ini adalah untuk mengubah kepribadian. Kalau sudah pribadinya sudah berubah, maka Indonesia juga akan mudah berubah,” lanjut Fauzan.

Antusiasme dari peserta guru pun terlihat dari awal hingga hari terakhir pelatihan. Raja Andi, seorang guru matematika dari SMP N 3 Tiloan, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti rangkaian pelatihan ini. Dia menyebut jika selama ini dirinya kerap mengalami kendala terkait bagaimana mengajarkan sejumlah topik matematika kepada siswanya.

“Jujur selama saya menjadi guru matematika, saya selalu bingung menjelaskan ke anak-anak terkait bilangan bulat. penjumlahan, dan pengurangan, apalagi bilangan negatif. Selama jadi guru, saya selalu berpikir metode apa yang harus saya gunakan ke anak-anak. Maka, saya bersyukur bisa ikut pelatihan ini, yang sudah saya tunggu selama bertahun-tahun,” ujar Andi.

Dia melanjutkan, setelah pelatihan ini, Andi akan terapkan metode ini ke sekolah tempatnya mengajar. Karena dipelatihan ini, dirinya mendapatkan sejumlah materi yang dapat mengubah metode mengajarnya selama ini.

“Ketika gurunya bahagia, otomatis semua siswa akan ikut bahagia,” lanjutnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru dapat mengajar matematika dengan cara yang gampang, asyik, dan menyenangkan ke sekolah-sekolah asalnya, sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan anak-anak pada sains yang dapat membuka jalan bagi penguasaan teknologi. Hal ini tentunya penting guna mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

*Humas*

*Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi*

*Laman :* https://kemdiktisaintek.go.id/

*FB Fanpage :* https://www.facebook.com/share/1W4TzwrvrR/?mibextid=LQQJ4d

*Instagram :* https://www.instagram.com/kemdiktisaintek.ri/

*Twitter :* https://x.com/Kemdiktisaintek

*Youtube :* https://www.youtube.com/@kemdiktisaintek

*Tiktok :* https://www.tiktok.com/@kemdiktisaintek

*Spotify :* https://open.spotify.com/show/2rSBEAUcH7hhlxoqseuo4n?si=2dd494936c624958

*E-Magz Google Play :* Satu Dikti

#DiktisaintekSigapMelayani

#Pentingsaintek