close

Mengenal Sosok Teguh Gumilang, Wirausaha Milenial Bioflok Alumnus IPB University

Teguh Gumilang, Alumnus IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) berhasil mendirikan Gumilang Farm dengan ikon Akademi Bioflok. Akademi Bioflok adalah sebuah platform pembelajaran tentang budidaya perikanan menggunakan teknik bioflok. Akademi Bioflok sudah melatih komunitas serta korporasi dari dalam dan luar negeri.

Dilatarbelakangi dari pemikiran bahwa bidang pertanian tidak akan pernah mati, Teguh Gumilang memulai usaha sejak tahun 2008 saat masih berstatus mahasiswa. Di saat itu, ia memulai usaha ikan kecil-kecilan di dekat Kampus IPB Dramaga University. Setelah sempat vacum, di tahun 2014, ia memutuskan untuk fokus merintis kembali usahanya dengan nama Gumilang Farm.

“Bisnis pertanian sampai kapanpun, selama orang masih memerlukan makan atau masih membutuhkan pangan, selama itu juga bisnis pertanian akan terus dibutuhkan dan InsyaaAllah pasarnya akan terus ada,” terangnya.

Gumilang Farm adalah entitas bisnis yang concern pada konsep urban farming. Gumilang Farm memiliki beberapa core bisnis. Yakni penyedia jasa untuk pelatihan dan konsultasi. Selain itu, Teguh juga melakukan proses produksi hasil pertanian di bawah naungan Hasil Tani Indonesia dan Sayur Indonesia.

Baca Juga :  temanKIP Pastikan Manfaat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tepat Sasaran

“Bisnis itu adalah mengelola risiko termasuk kegagalan dan kerugian. Banyak orang yang memang tidak mengetahui dan hanya melihat keberhasilannya. Padahal ada suka duka, ada air mata yang memang tidak harus di-publish. Hasil panen kami pernah dicuri orang. Saat kita akan panen ternyata qadarullah hasil panen kita dipanen oleh orang lain. Dari kejadian ini, kami rugi hingga 60 juta rupiah. Untuk menyelesaikannya, kami telusuri mulai dari penyebabnya lalu kita perbaiki itu semua,” tuturnya.

Kejadian ini tidak membuatnya kapok, Teguh memiliki cita-cita besar berupa tumbuhnya semangat di masyarakat untuk membudidayakan pangannya secara mandiri.

“Saya berharap kita mengetahui apa yang kita makan dengan melakukan budidaya secara mandiri. Dengan kita melakukan budidaya sendiri, kita mengetahui bahwa apa saja yang akan masuk ke dalam tubuh kita dan kita bisa memfilter mana yang baik dan mana yang tidak. Nah harapannya ke depannya agar satu rumah itu memiliki satu unit bioflok dan satu unit instalasi hidroponik. Keluarga adalah pilar utama untuk ketahanan pangan, kita mulai itu dari skala yang paling kecil yaitu skala keluarga. Jadi mereka bisa mandiri secara pangan,” ujarnya.

Baca Juga :  Upayakan Penanggulangan Covid-19, ITS Tantang Mahasiswa se-Indonedia Berinovasi

Selain itu, Teguh juga memegang prinsip menjual apa yang dibudidayakan dan apa yang dimakan. Setiap produk-produk yang diluncurkan dan campaign yang digaungkan selalu dijamin halal dan toyyib.

“Kita memberikan makanan yang bukan hanya sekedar halal tapi juga toyyib. Artinya kita tahu tanaman yang kita budidayakan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Baik itu norma agama ataupun norma-norma sosial. Misal, kami budidaya ikan, kami tidak menggunakan pakan-pakan yang notabene buruk misal menggunakan bangkai ataupun kotoran,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Teguh sepat menyampaikan pesan untuk mahasiswa dan para lulusan baru IPB University. “Siapkan mental yang kuat, jangan cengeng dan manja. Karena dunia sesungguhnya baru akan dimulai pasca kuliah. Jangan pernah takut untuk memulai. Awali dengan niat dan doa. Hasil tidak pernah menghianati ikhtiar,” tutupnya.