close

Penyakit Sistemik Akibat Terusiknya Keadaan Homeostasis

Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D mengukuhkan lima guru besar Fakultas Kedokteran Gigi UI (FKG UI) dalam Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan Guru Besar (GB) yang diadakan secara virtual pada Sabtu lalu, 24/4. Prof. Ariadna Adisattya Djais, drg., M.Biomed., Ph.D., PBO., salah seorang di antara yang dikukuhkan, menyampaikan pidato berjudul “Filogenetik Oral Mikroba serta Penyakit Sistemik Akibat Terusiknya Keadaan Homeostasis”.

Ia menjelaskan bahwa Biologi Oral merupakan ilmu yang mempelajari fenomena biologis di dalam rongga mulut sebagai dasar ilmu kedokteran gigi klinik. Ilmu ini dapat dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah keberadaan oral mikroba di dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan perubahan ekosistem dari yang seimbang (homeostasis) menjadi tidak seimbang (disbiosis). Fenomena ini dapat diamati melalui beberapa metode, salah satunya adalah deteksi eksistensi oral mikroba pada level molekular, sehingga karakteristik keragaman oral mikroba dalam rongga mulut dapat diketahui.

Penelitian molekuler berdasarkan pola keturunan kelompok organisme (filogenetik) berkembang sangat pesat, sejak diperkenalkan metoda DNA sequencing, yaitu sebuah metode untuk mengetahui karakteristik materi genetik dan kekerabatan mikroba (taksonomi) pada suatu ekosistem baik keadaan homeostasis maupun ketika terusiknya homeostasis. Prof. Ariadna memaparkan bahwa rongga mulut memiliki lebih dari 700 spesies bakteri, dari populasi bakteri tersebut terdapat 56% belum teridentifikasi atau dikenal dengan unknown bacteria.

Terusiknya homeostasis ekosistem rongga mulut dapat dipicu oleh kondisi kebersihan mulut, kualitas dan kuantitas air ludah, kebiasaan bernapas melalui mulut, makanan, kualitas pasta gigi, obat kumur yang mengandung alkohol, kekurangan vitamin D, kebiasaan merokok maupun stress. Kondisi disbiosis pada rongga mulut dapat mempengaruhi sistem organ tubuh lainnya.

Baca Juga :  UNIB Raih Predikat Tertinggi Pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023

Sebagai pintu masuk mikroorganisme ke sistem pernapasan dan pencernaan, keberadaan bakteri di dalam rongga mulut memiliki implikasi potensial terhadap penyakit sistemik dan hal tersebut dibuktikan berdasarkan studi filogenetik. Air ludah (saliva) dalam studi filogenetik sangat penting untuk memperlihatkan variasi kekerabatan diantara spesies bakteri pada suatu ekosistem, termasuk penyakit sistemik. “Peran saliva untuk menjaga kesehatan mulut perlu dipahami dengan baik, karena membantu proses pengunyahan, menelan, berbicara, dan pencernaan, Selain itu saliva mengandung enzim dan protein yang penting untuk membantu menjaga keseimbangan oral mikrobiota, sehingga upaya menjaga kualitas serta kuantitas saliva harus mendapat perhatian penting,” ujar Prof. Ariadna. 

Di akhir pidato, ia menyampaikan agar suasana homeostasis tidak terusik, kontrol kebersihan mulut perlu mendapat perhatian besar. Ia berharap penelitian ini dapat dilanjutkan, sehingga dapat menjadi alat prediksi untuk mengetahui secara dini penyakit alzheimer di masyarakat.

Pengukuhan tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. drg. Tri Budi Wahyuni Rahardjo, M.S (Rektor Universitas Respati Indonesia), dan Herman Pratikto, S.Kom, M.Kom., M.M (Ketua Yayasan Universitas Bina Sarana Informatika).

Prof. Ari menyelesaikan pendidikan Sarjana dan pendidikan Magister Biomedik (M.Biomed) dari UI pada kurun waktu 1981-1990. Ia kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Graduate School of Medical and Dental Sciences, Niigata University, Jepang dan lulus pada tahun 2005. Ia pernah menjabat sebagai Manajer Kerjasama dan Ventura FKG UI pada tahun 2005-2008, Ketua Departemen Biologi Oral FKG UI Tahun 2009-2013 dan Sekretaris Departemen Biologi Oral FKG UI Tahun 2020 sampai dengan sekarang.

Baca Juga :  KardiaQ, Solusi Sivitas Akademika ITS untuk Deteksi Kesehatan Jantung

Sepanjang tahun 2018-2019 ia telah menerima sebanyak empat hak paten atas karya inovasi yang dihasilkannya, antara lain hak paten untuk judul karya Panci Presto sebagai Sterilisator Alat Kedokteran Gigi, dan buku Panduan Sterilisasi Alat Kesehatan Secara Tepat Guna untuk Pedesaan. Tidak hanya sekedar paten, ia juga aktif menulis buku, diantaranya adalah buku Referensi Bakteri Oral dan Dental Biofilm, serta buku Modul Upaya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Pedoman untuk Kader.

Pada acara Pengukuhan Prof. Ari, hadir tamu undangan dari berbagai universitas, antara lain Prof. Hoshino Etsuro, Ph.D (Niigata University, Japan), Prof. Futoshi Nakazawa, Ph.D (University of Hokkaido, Japan), Prof. DR. drg. Regina TC. Tandelilin, MSc, PBO (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), Prof. Dr. Tuti Kusumaningsih drg.,M.Kes (Guru Besar Universitas Airlangga), Prof. Dr. drg. Mieke Hemiawati Satari M.S, PBO (Guru Besar Universitas Padjajaran), Prof. Dr. drg. Melanie Hendriaty Sadono, M.Biomed., PBO (Guru Besar Universitas Trisakti), Prof. Dr. drg. Irene Edith Rieuwpassa M.Si (Guru Besar Universitas Hasanuddin) serta sejumlah dekan/direktur dari 13 fakultas lain di UI. Sejumlah 374 orang hadir mengikuti kegiatan yang disiarkan juga melalui UI Teve dan kanal Youtube resmi UI.