close

Perbesar Peluang Pasar, KKN ITS Dorong Warga Masuki Digital Marketing

Tim KKN Abmas ITS bersama para warga desa di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang usai kegiatan pelatihan digital marketing
Tim KKN Abmas ITS bersama para warga desa di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang usai kegiatan pelatihan digital marketing

Kampus ITS, ITS News – Besarnya peluang penghasilan yang bisa didapatkan dari pemasaran melalui media sosial masih kurang dipahami oleh sebagian masyarakat. Maka dari itu, guna memberikan pandangan besarnya kesempatan berbisnis melalui media sosial untuk meningkatkan penghasilan warga, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan pelatihan Digital Marketing.

Sebagai sasaran awal, pelatihan dilaksanakan bagi masyarakat di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Sabtu (3/9) lalu. Sebagai pemateri pelatihan, founder sobatukmindonesia.id Rosyida Rahmah SE mengungkapkan, orang Indonesia lebih sering menghabiskan waktu berselancar di internet dan media sosial daripada menonton televisi. Perempuan yang akrab disapa Ochy ini mengatakan, fenomena tersebut juga selaras dengan data dari datareportal.com yang memaparkan pengguna media sosial di Indonesia yang selalu naik setiap tahun.

Rosyida Rahmah SE saat memaparkan materi tentang digital marketing di hadapan para warga di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang sebagai bagian dari kegiatan tim KKN Abmas ITS
Rosyida Rahmah SE saat memaparkan materi tentang digital marketing di hadapan para warga di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang sebagai bagian dari kegiatan tim KKN Abmas ITS

Hal ini, lanjut Ochy, memberikan pertanda bahwa media digital dan internet dapat menjadi salah satu strategi pemasaran yang patut dicoba. Namun meskipun banyak sekali opsi pemasaran yang dapat dilakukan, tetap perlu memikirkan strategi yang tepat untuk meningkatkan promosi. “Bukan sekadar berbagi info jualan, tapi juga pakai strategi yang dapat diukur hasil dan dampaknya,” tutur Ochy.

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Gagas AFT untuk Lestarikan Cagar Budaya di Surabaya

Tercatat pada tahun 2022 ini, pengguna platform media sosial di Indonesia seperti WhatsApp dan Facebook telah mencapai lebih dari 80 persen. Maka dari itu, penting mengetahui cara pemasaran yang tepat melalui kanal tersebut. Bahkan Google Map pun yang tidak termasuk dalam kategori media sosial dapat mendukung keberadaan bisnis warga.

Tidak hanya itu, pada pelatihan ini Ochy juga memaparkan tips untuk memulai praktik marketing di WhatsApp dan Facebook. Ketika memulai marketing di WhatsApp, maka perlu untuk meng-install aplikasi WhatsApp Business dan menyiapkan nomor khusus untuk didaftarkan. Setelah itu melengkapi profil akun dari gambar profil hingga domisili dan jam kerja usaha. Ochy menyarankan untuk para warga dapat membalas 20 pesan setiap hari sebagai pemanasan.

Baca Juga :  Tim Bayucaraka ITS Sabet Medali Perak di SAFMC 2024

Sedangkan untuk mengiklankan usaha di Facebook hanya perlu mempersiapkan foto usaha yang menarik dan kalimat serta judul yang mengikat pengguna. Hal pertama yang dilakukan adalah klik ikon gambar toko di Facebook dan pilih menu jual, lalu pilih opsi barang apa yang ingin diiklankan. Kemudian mengisi foto dan kalimat yang telah disiapkan, selanjutnya diterapkan harga yang diinginkan. Setelah itu, tinggal mengikuti keterangan kondisi, merek, variasi, dan lokasi barang.

Penyerahan alat pembuatan paving secara simbolis dari Tim KKN Abmas ITS (kiri) kepada Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin, di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang
Penyerahan alat pembuatan paving secara simbolis dari Tim KKN Abmas ITS (kiri) kepada Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin, di Balai Desa Sumberwuluh, Lumajang

Sementara itu, Ketua Pelaksana KKN Abmas ITS Vania Mitha Pratiwi ST MT mengungkapkan, pelatihan ini merupakan lanjutan dari pembuatan batako, paving block, dan kusen cor yang bahannya berasal dari erupsi Gunung Semeru yang tersebar di Desa Sumberwuluh sebagai bahan baku pembangunan rumah. Vania berharap kegiatan ini mampu meningkatkan penghasilan dan perekonomian warga Desa Sumberwuluh yang terdampak erupsi Gunung Semeru, akhir tahun 2021 lalu. (HUMAS ITS)