close

Tanam Mangrove, ITS Kampanyekan Blue Energy for Blue Economy

Mahasiswa ITS bersama mahasiswa dari berbagai universitas mancanegara saat menanam mangrove di Pantai Clungup Mangrove Conservation (CMC) Sendangbiru, Rabu (24/5)

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar aksi konservasi di Pantai Clungup Mangrove Conservation (CMC) Sendangbiru, Rabu (24/5) lalu. Kegiatan yang beragendakan penanaman mangrove ini merupakan salah satu wujud kontribusi nyata ITS dalam mendukung Indonesia Blue Energy for Blue Economy (I-BEC).

Blue energy for blue economy sustainability atau keberlanjutan ekonomi biru adalah konsep penggabungan energi terbarukan dari sumber daya laut dengan pendekatan ekonomi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan. “Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi ITS dalam memberikan pemikiran dan masukan terkait konsep ekonomi biru kepada pemerintah daerah” ujar dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS, DrEng Trika Pitana.

Dosen ITS dan Peneliti I-BEC, Irfan Syarief Arief ST MT menambahkan, kegiatan yang termasuk dalam Program Challenge Based Learning ini tak hanya melibatkan dosen dan mahasiswa dari ITS saja, tetapi juga dari universitas mancanegara lainnya. “Program ini merupakan bentuk pembelajaran bagi mereka untuk melihat sektor blue energy for blue economy yang potensial,” ujarnya.

Baca Juga :  Peneliti IPB University Kembangkan Inventpro® untuk Test PCR yang Cepat dan Murah
Peserta kegiatan Blue Energy for Blue Economy saat berdiskusi terkait potensi pesisir bersama pemerintah setempat

Selain menanam mangrove, peserta kegiatan juga melakukan survei potensi I-BEC di pesisir Malang Selatan. Dosen yang akrab disapa Irfan ini mengatakan, di antara sumber daya yang dapat dimanfaatkan adalah cahaya matahari, wilayah lepas pantai, angin, serta gelombang air laut. “Meskipun skalanya terbilang kecil, tetapi arahnya dapat dimanfaatkan menuju transisi energi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,” terangnya.

Dalam kegiatan yang telah dipersiapkan sejak awal tahun ini, peserta turut mengampanyekan dekarbonisasi dan meminimalisir penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil. Hal ini dilakukan melalui survei ke kawasan nelayan, kunjungan ke tempat penyimpanan ikan, serta Ocean Farm ITS (OFITS) yang dibangun para peneliti dari Fakultas Teknologi Kelautan ITS.

Baca Juga :  Pulihkan Lingkungan, Profesor ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi

Dosen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut juga mengungkap bahwa kegiatan tahunan yang telah diinisiasi sejak 2001 ini akan terus berlanjut. Melalui dukungan dana dari British Council, program tersebut berhasil dilaksanakan berkat kerja sama dengan Konsorsium I-BEC, Perusahaan Aquatera, Ltd, serta Heriot-Watt University.

Tim ITS bersama peserta kegiatan Kampanye Blue Energy for Blue Economy saat berkunjung ke kantor pemerintah setempat

Irfan berharap, ke depannya seluruh wilayah pesisir di Indonesia dapat memiliki prospek yang baik untuk mengembangkan blue energy for blue economy. Dengan begitu, daya tarik wisata di berbagai wilayah pesisir menjadi semakin meningkat sehingga dapat menambah perekonomian masyarakatnya. “Di sinilah peran perguruan tinggi dibutuhkan untuk memberi arahan dan inovasi kepada pemerintah setempat,” pungkasnya. (HUMAS ITS)