close

Terapkan Pelayanan Standarisasi, Unsyiah Raih Penghargaan ISO

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) meraih sertifikasi ISO (International Organization for Standardization) 9001:2015 dari PT Decra Grup Indonesia. Penghargaan ini diberikan khusus kepada Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Unsyiah yang telah berhasil menerapkan standarisasi dalam pelayanan perguruan tinggi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr. Alfiansyah Yulianur BC mengatakan, keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi BKA untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Penghargaan ISO juga menjadi suplemen dan nutrisi bagi peningkatan kinerja lebih baik, terutama dalam menjalani manajemen mutu dan tata kelola kerja. Keberhasilan ini juga menjadi jaminan kualitas atau mutu pelayanan yang diberikan BKA kepada masyarakat, terutama bagi mahasiswa.

“Jika ini diterapkan sesuai standarisasi, maka sebuah institusi dapat menjalankan tugas dan fungsi dengan baik, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang dilayaninya,” ujar Alfiansyah saat menerima sertifikat ISO di Banda Aceh, Rabu (24/6/2020).

Sementara itu, Direktur PT Decra Grup Indonesia, Ir. Solichin Agung Darmawan menjelaskan sebelum disertifikasi ISO, Biro Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah terlebih dahulu diaudit oleh tiga auditor. Mereka menilai secara keseluruhan sistem manajemen mutu, hingga akhirnya memberikan rekomendasi. Pemberian rekomendasi dari tim auditor pun tidak mudah.

Baca Juga :  Tingkatkan Integritas dan Kualitas Layanan, Ditjen Diktiristek Lakukan Pencanangan Zona Integritas di Direktorat Sumber Daya

“Kami harus melihat dan menilai secara keseluruhan. Dimulai dari audit, komitmen dari top manajemen, pastikan telah sesuai dengan persyaratan ISO,” terang Solichin.

Menurutnya, sertifikat ISO berlaku selama tiga tahun dan setiap tahunnya akan dilakukan audit ulang. Jika penerima ISO tidak memenuhi standarisasi pelayanan, maka pihaknya akan mencabut sertifikat tersebut. Untuk itu, dibutuhkan konsistensi, komitmen, dan semangat perubahan agar hal tersebut tidak terjadi.

“ISO ini melihat improvement (perbaikan) yang dilakukan. Jika di tahun berikutnya diaudit tidak sesuai standarisasi, maka akan dicabut (sertifikat ISO),” lanjut Solichin.

Ia berharap Unsyiah mampu mempertahankan ISO yang telah diraihnya. Ini menjadi tugas sekaligus tantangan yang harus dipertahankan. Ia juga berharap setelah menerima ISO, Biro Kemahasiswaan dan Alumni mampu menunjukkan perbedaan dan perubahan, terutama dalam pelayanan kepada mahasiswa. Sebab menurutnya, BKA merupakan garda terdepan Unsyiah dalam menghadapi mahasiswa. Apabila mutu pelayanan yang diberikan tidak sesuai standarisasi dan harapan, maka akan terlihat langsung. Ini dapat menjadi penilaian buruk bagi Unsyiah sebagai institusi.

Baca Juga :  Dirjen Dikti : Pidato Nadhira, Bukti Indonesia Miliki Sumber Daya Manusia yang Unggul

Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr. drh. Mustafa Sabri, M.P., mengatakan proses untuk meraih ISO ini telah dilakukan sejak September tahun lalu. Kemudian di bulan Maret dilakukan audit internal, hingga di bulan Juni biro yang dipimpinnya berhasil meraih sertifikasi ISO. Keberhasilan ini lanjut Mustafa, tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak, terutama para pegawai BKA. Ia menargetkan ke depan, pelayanan diberikan semakin maksimal, tepat dan cepat, serta bertanggung jawab.

Saat ini, terdapat empat biro di Unsyiah yang telah berhasil meraih ISO 9001:2015. Sebelumnya Biro Akademik, Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat, serta Biro Umum dan Keuangan juga meraih prestasi yang sama.