close

Tingkatkan Potensi Ekonomi Kreatif Desa, Mahasiswa IPB University Buat Pelatihan Batik Ecoprint Kepada Ibu-Ibu PKK

Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB melakukan program Pelatihan dan Sosialisasi Pembuatan Batik Ecoprint kepada ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur.

Sesuai namanya, batik ecoprint dibuat dengan cara mencetak menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai kain batik. Warna dan motif yang dihasilkannya pun berasal dari alam, seperti bunga dan daun-daunan. Selain itu, batik jenis ini juga memiliki proses produksi yang sangat unik dan berbeda dengan batik-batik lainnya.

Ketua pelaksana program, Abdullah Jabr mengatakan, alasan dipilihnya jenis batik ecoprint karena pembuatan batik ini tidak serumit pembuatan batik tulis maupun batik cap. Menurutnya, Desa Morosunggingan memiliki potensi alam yang mendukung pembuatan batik ecoprint ini. Namun, hingga program ini dilakukan, daerah tersebut belum ada gagasan untuk mengembangkannya. 

Baca Juga :  Tim Forensik Universitas Indonesia Tergabung Dalam Operasi Disaster Victim Identification Sriwijaya Air SJ182

“Program pelatihan membuat batik ecoprint di Desa Morosunggingan dipilih karena jenis batik ini masih jarang ditemui dan proses pembuatannya pun sangat mudah. Sehingga, usaha ini potensial dikembangkan ibu-ibu di sela kesibukannya mengurus rumah tangga,” kata Jabr. 

Kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini diikuti oleh belasan peserta dari ibu-ibu PKK dari kelima dusun di Desa Morosunggingan. Sebelumnya, mahasiswa KKN-T IPB University sudah menyiapkan alat dan bahan, mulai dari daun dan bunga, tawas, kain, plastik dan peralatan lainnya. Teknik pembuatan yang digunakan adalah dengan teknik steaming (dikukus).

“Teknik pembuatan batik ecoprint sebenarnya ada dua cara, dikukus terlebih dahulu atau cukup hanya dipukul-pukul. Teknik yang pertama ini dipilih karena nantinya akan menghasilkan motif dan corak yang lebih nyata dibanding teknik yang dipukul-pukul saja,” jelas Jabr saat memaparkan materi.

Baca Juga :  Kampus Mengajar 7 Resmi Berakhir, Ini Kisah Pengabdian Mahasiswa untuk Negeri

Ia menambahkan, meski ecoprint tergolong batik sederhana, tetapi keunikan motif yang dimiliki batik ini membuat nilai jualnya di pasaran cukup tinggi. Hal ini selaras dengan tujuan mahasiswa KKN-T IPB University mengadakan pelatihan pembuatan batik ecoprint yaitu mengangkat potensi ekonomi kreatif desa melalui pengembangan ecoprint sebagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Morosunggingan. (*/Rz)