close

Truu Mobility, Startup Kendaraan Mikro Elektrik Karya Alumni ITS

Tampilan samping Velo, mobil mikro elektrik buatan Truu Mobility dari alumnus ITS

Kampus ITS, ITS News — Melihat tingginya tingkat kendaraan berbahan bakar fosil di jalanan, salah satu alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinisiatif menciptakan moda transportasi alternatif yang ramah lingkungan lewat startup bernama Truu Mobility. Startup tersebut memproduksi kendaraan elektrik micromobility berupa skuter dan velomobile.

Berdiri sejak April 2022, CEO Truu Mobility Radyan Artantyo SDs menyampaikan bahwa saat ini banyak kendaraan bermotor yang hanya dipakai untuk perjalanan jarak dekat. Salah satunya ialah pergi ke minimarket yang jaraknya tidak sampai 500 meter. “Dari situ, kita coba bikin kendaraan-kendaraan yang diatur untuk perjalanan jarak dekat,” ungkap alumnus Desain Produk Industri ITS itu.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Radyan bersama Fairuz Sinatriya dan Haqy Prasetya, menginisiasikan skuter bernama Truu Mark I. Skuter yang memiliki kecepatan 25 kilometer per jam ini dilengkapi dengan locking system. Dengan adanya fitur itu, pengendara skuter dapat memitigasi kehilangan skuternya saat berada di luar. “Dengan fitur tersebut, pengendara akan merasa aman apabila melakukan perjalanan dengan skuter ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Bantu Siapkan Internasionalisasi, ITS Teken MoU dengan Enam Perguruan Tinggi Mitra
CEO Truu Mobility Radyan Artanto SDs (kanan) saat memamerkan skuter Truu Mark I pada pameran produk Innovative di IKA ITS PW Jatim

Selain itu, lelaki berkacamata itu mengungkapkan, skuter yang memakai baterai ini juga dapat bertahan selama 35 kilometer dalam sekali pengisian baterai. Baterai skuter pun dapat diganti apabila dalam perjalanan baterai skuter telah habis. Sejak diluncurkan pada Desember 2022, Truu Mark I telah terjual sebanyak tiga unit. Untuk saat ini, pemesanan skuter dapat menghubungi akun Instagram @iou.id untuk melakukan pre-order.

Sejauh ini, skuter inovatif tersebut selalu berkembang baik dalam segi desain dan fitur-fiturnya. Radyan mengatakan bahwa dalam proses pembuatannya, skuter Truu Mark I mendapatkan pendanaan sebesar Rp 40 juta melalui Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) ITS dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia. Di samping itu, skuter tersebut pernah dipamerkan pada pameran produk Innovative oleh Ikatan Alumni (IKA) ITS Pengurus Wilayah (PW) Jawa Timur.

Selain skuter, Radyan mengungkapkan bahwa saat ini startup-nya sedang mengembangkan velomobile bernama Velo. Dibuatnya Velo ini, ditujukan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan kendaraan untuk mobilisasi jarak dekat. Tak hanya itu, mobil listrik ini juga dapat digunakan untuk para kurir mengantarkan paket dari rumah ke rumah lainnya. “Produk ini juga akan kami tawarkan kepada instansi pemerintah dan perusahaan swasta,” ucapnya.

Baca Juga :  Berlayar Bersama, Dosen Unpad dan BPPT Ambil Data Lapisan Bawah Laut
Tampilan skuter Truu Mark I gagasan startup Truu Mobility dari alumnus ITS

Menurutnya, mobil yang memiliki jarak tempuh 55 kilometer ini memiliki keunggulan dalam segi perawatan. Karena tidak adanya mesin dalam mobil ini, frekuensi perawatannya dapat lebih jarang untuk dilakukan. Hal itu menjadikan kendaraan ini praktis dan efisien karena tidak memerlukan biaya dan waktu yang banyak dibandingkan kendaraan bermotor lainnya.

Lebih lanjut, Radyan menyebutkan bahwa mobil yang masih dalam tahap perancangan ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini sehingga dapat segera diluncurkan pada Maret 2024. “Saat ini, kita juga sedang berusaha untuk menghubungi pihak-pihak yang berpotensi menggunakan kendaraan tersebut di Ibu Kota Negara (IKN),” papar Radyan.

Terakhir, lelaki asal Surabaya itu mengharapkan bahwa produk Truu Mark I dan Velo ini dapat diminati oleh masyarakat luas nantinya. Hadirnya Truu Mobility ini juga dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan bermotor ke kendaraan ramah lingkungan. “Harapannya, masyarakat dapat lebih perhatian lagi dengan isu lingkungan dan tidak menjadikan kendaraan bermotor untuk kendaraan jarak dekat,” pungkasnya. (HUMAS ITS)