close

GMAT Unjuk Gigi di Kompetisi CanSat Amerika

Tim Narantaka Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil unjuk gigi dalam ajang kompetisi internasional CanSat 2022. Pada kompetisi yang diselenggarakan American Astronautical Society (AAS), pada 12 Juni 2022 tersebut tim UGM berhasil masuk peringkat enam besar dunia. “Tahun 2022 ini GMAT berhasil masuk 6 besar dunia, bersanding bersama seluruh tim lain dari berbagai negara dunia menjadi sebuah kebanggaan bagi UGM dan Indonesia,” ucap Kasubdit Kreativitas Mahasiswa UGM, Suherman, Ph.D., Rabu (15/6). Suherman mengatakan UGM selalu memberikan dukungan dan semangat kepada komunitas GMAT untuk terus berkembang dan beraktivitas di tingkat internasional. Ia berharap kedepan GMAT akan semakin berkembang dan menuai lebih banyak prestasi dalam berbagai kompetisi. Pada tahun ini kompetisi CanSat  memiliki misi Tethered Payload.  Dalam misi ini setiap tim dituntut untuk merancang desain kontainer yang terhubung dengan payload menggunakan tali sepanjang 10 meter dengan memuat kamera di dalamnya untuk merekam menggunakan orientasi arah selatan dan menunjuk 45 derajat dari titik nadir. Setelah lolos pada tahapan Preliminary Design Review (PDR), Tim Narantaka yang beranggotakan Mukhsin Al Fikri L., Della Anindhita Cahyarani, Fiorella Averina G., Mahesafin Alna Ramadhan, Ari Permana, Ananda Hafidh Rifai K., Ababil, Lutfi Andriyanto, Alphonsus Jovian Joy Reynaldo, dan Dzaki Fathdanish B. melaju ke babak berikutnya, yakni Flight Redliness Review (FFR). Pengumuman juara kompetisi ini digelar secara luring bertempat di Virgina Tech, Blacksburg, VA, Amerika Serikat pada hari Minggu, 12 Juni 2022. Raihan prestasi Tim Narantaka juga turut didukung oleh Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc yang berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan motivasi terhadap tim selama rangkaian kompetisi ini berlangsung. Riset dan pengembangan wahana telah dilakukan oleh Tim Narantaka sejak tahun 2021, yang meliputi mechanical, electrical, software, dan telemetry. Hal tersebut dilakukan untuk mematangkan persiapan menuju rangkaian ajang kompetisi ini. Kerja keras dan etos kerja yang tinggi berhasil menghantarkan Tim Narantaka menjadi jawara di tingkat dunia. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam kompetisi dunia.

Baca Juga :  Pimnas 36: Riset Pengembangan Obat untuk Luka Baring