close

Di Masa Pandemi Petani Binaan IPB University Bisa Ekspor

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki mengunjungi kebun IPB University di Sukamantri, Bogor, (6/6). Kunjungan itu dalam rangka Temu Wicara dengan para petani tanaman hias. Mereka adalah para petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri binaan Fakultas Pertanian IPB University.

Kebun percobaan Sukamantri merupakan salah satu teaching industry IPB University. Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyebut, dengan lahan seluas 39,9 hektar, kebun IPB University di Sukamantri adalah tempat untuk kegiatan penelitian, magang, pembelajaran petani sekaligus sebagai wisata dan bisnis.

“Ada 202 petani tanaman hias yang kita bina. Sebagian mereka sudah menjadi eksportir. Bahkan tanaman ekspor mereka ada yang satu pot harganya bisa sampai 70 juta rupiah. IPB University akan terus bekerjasama dengan petani, karena visi kita adalah agar IPB University bisa memberikan nilai tambah dimanapun,” ujarnya.

Kolaborasi antara IPB University, Kemenkop UKM dan PT Bank BNI juga dalam rangka membangun ekosistem industri yang kuat. Kelembagaan dan sumber daya manusia, sebut Prof Arif, merupakan aspek penting dalam kemajuan pertanian.

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Raih Prestasi di Anugerah 78 Tahun Serikat Perusahaan Pers

IPB University juga hadir untuk bisa terus menyemangati petani agar mereka tetap optimis bergerak di sektor ini. Di masa pandemi ini, petani mitra IPB University justru bisa mengekspor produknya. Ini satu hal yang harus kita syukuri bahwa petani memberikan andil sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dari desa. Ke depan kita perkuat dengan hadirnya koperasi yang unggul dan modern serta menjadi inspirasi bagi petani yang lain,” terang Prof Arif.

Sementara itu Menkop UKM, Teten Masduki menuturkan, koperasi merupakan model bisnis yang tepat bagi sektor pertanian. Sehingga ke depan, petani tidak lagi orang per orang namun sudah dikonsolidasi menjadi satu dalam kelembagaan.

“Kami melihat di banyak negara, baik itu di Eropa, Amerika, Australia, bahwa di sektor pertanian, koperasi yang jadi bisnis model mereka. Karena petani kalau berhadapan langsung dengan market secara  sendiri-sendiri itu berat. Karenanya perlu konsolidasi, bergabung dalam koperasi sehingga bisa masuk ke skala ekonomi,” tuturnya.

Baca Juga :  IISMA Menyambut Kembali Para Patriot

Saat ini, Kebun IPB University di Sukamantri ini menjadi sentra tanaman hias daun terbesar di Indonesia. Ke depan, Sukamantri juga ditargetkan menjadi pusat tanaman hias daun nomor satu di Asia Tenggara. Karenanya KemenkopUKM menyambut baik kolaborasi dengan IPB University dan BNI.

“Tanaman hias daun ini saya kira bisa menjadi trendsetter. Kita kuasai dunia dengan tanaman hias Indonesia,” tegas Teten.

Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, mengatakan siap mendukung baik dari sisi pembiayaan maupun juga literasi keuangan dan pendampingan UMKM. “BNI sebagai bank yang go global, kami sangat senang dan bangga dengan kerjasama ini. Tentu ini adalah salah satu dari tri dharma, yakni bersama masyarakat untuk membangun ekonomi,” ujarnya. (Rz)