Ditjen Dikti Dorong Sinergi Berbagai Disiplin Ilmu Untuk Bersama Perangi Covid-19

Jakarta – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mendorong berbagai disiplin ilmu untuk melakukan sinergi bersama-sama bergotong-royong memerangi pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Nizam saat memberikan arahan pada peluncuran aplikasi daring Relawan Covid-19 Nasional (RECON) di Jakarta, Senin (13/4).

“Kami mendorong berbagai program studi, fakultas dan disiplin ilmu untuk bersinergi bersama-sama berjuang mengatasi pandemi Covid-19 sesuai dengan kapasitas keilmuan masing-masing,” ajak Nizam.

Nizam mencontohkan, dari bidang teknik dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini berpartisipasi dengan melakukan reverse engineering berbagai macam alat kesehatan. Proses ini diharapkan mampu membantu pemenuhan peralatan dan perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan di garis depan perang melawan Covid-19 baik berupa masker, Alat Pelindung Diri (APD), ventilator dan berbagai peralatan maupun perlengkapan lainnya.

Contoh lain adalah pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI). Nizam menjelaskan bahwa saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence untuk membantu deteksi Covid-19, misalnya melalui foto rontgen maupun foto rongga mulut. Jadi deteksi dini Covid-19 tidak tergantung pada tes serum namun bisa menggunakan teknologi Artificial Intelligence ini.

Inovasi dan sinergi berbagai disiplin keilmuan ini diharapkan dapat membantu petugas medis, petugas kesehatan dan petugas lainnya yang bearada di garda depan penanganan pandemi Covid-19. Namun demikian Nizam menekankan bahwa berbagai inovasi tersebut haruslah teruji keandalannya dan keamanannya sebelum dimanfaatkan. “Kita harus pastikan bahwa produk inovasi itu aman dan teruji. Kita bantu dorong ke Kementerian Kesehatan untuk proses sertifikasinya supaya bisa dapat segera dimanfaatkan,” tutur Nizam.

Di akhir arahannya, Nizam berharap bahwa sinergi lintas disiplin keilmuan dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini merupakan perwujudan membangun kapasitas Indonesia dalam bidang kesehatan. Selain itu sinergi ini juga diharapkan dapat memperkuat basis riset nasional. “Semoga langkah ini juga menjadi titik balik kebangkitan teknologi nasional dan membangun bersama-sama kedaulatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” harap Nizam menutup arahannya. (DZI/MSF/HIL)

Baca Juga :  Dua Dosen Jurusan Tari ISI Yogyakarta dimuat dalam Profil Seniman dan Budayawan Yogyakarta Edisi ke-18