close

Ditjen Dikti Selenggarakan Pelatihan Pembelajaran Daring bagi 100 Ribu Dosen

Jakarta – 23 Juni 2020. Sejak bulan Maret 2020, hampir semua perguruan tinggi melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui pembelajaran daring. Berdasarkan evaluasi yg dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, beberapa perbaikan perlu dilakukan, terutama dari sisi kompetensi dosen dalam melakukan pembelajaran daring, infrastruktur jaringan internet serta peningkatan pemanfaatan teknologi yg lebih efisien dan ekonomis. Agar pembelajaran semester depan dapat berjalan lebih baik, Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan Pelatihan Pembelajaran Daring bagi 100 ribu dosen yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani juga mengatakan pembelajaran daring akan berlaku hingga akhir tahun 2020. “Kami telah menyusun program dan kebijakan untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran daring di perguruan tinggi agar berjalan dengan baik dengan tetap memperhatikan kualitas pembelajaran. Ditjen Dikti juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa penyedia layanan untuk mendukung dan mempermudah pelaksanaan pembelajaran daring,” tutur Paris saat jumpa pers virtual bersama para jurnalis media (23/6).

Peris menjelaskan implementasi pembelajaran daring akan selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Contohnya, Mahasiswa akan diberikan kebebasan belajar di luar program studi dengan mempelajari materi lain melalui PJJ. Kebijakan ini akan semakin mempermudah mahasiswa dalam memperkaya wawasan dalam memenuhi kebutuhannya sebagai pembelajar yang merdeka.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Aris Junaidi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa dosen antar perguruan tinggi di Indonesia memiliki kompetensi yang berbeda dalam pembelajaran daring, oleh karena itu Direktorat Belmawa saat ini menyelenggarakan rangkaian pelatihan pembelajaran daring bagi dosen di seluruh Indonesia, agar memiliki standar dan kompetensi yang baik dalam pembelajaran baik, sehingga mutu pembelajaran tetap terjaga.

Baca Juga :  ITS Raih Penghargaan Kategori Website Perguruan Tinggi Terbaik

Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya penyegaran dan peningkatan keterampilan para dosen dalam menyampaikan materi melalui pemanfaatan berbagai platform dan teknologi pendukung pembelajaran daring yang kaya dengan makna dan materi, serta memperhatikan ketersediaan akses internet. Pembelajaran daring juga membuka kesempatan kolaborasi sehingga mahasiswa juga dapat mengambil kuliah lintas prodi bahkan lintas kampus dan dosen dapat berkolaborasi dengan rekan dosen lainnya dalam menyusun ataupun memberikan materi kuliah.

“Pelatihan berseri untuk dosen dilaksanakan setiap pagi dan sore hari agar PJJ berjalan dengan efektif, meski pembelajaran dilakukan secara daring tetapi tujuannya bisa tercapai,” tutur Aris.

Sampai saat ini masih banyak kampus yang belum melaksanakan pembelajaran daring. Sehingga dibutuhkan pelatihan untuk hal tersebut, agar para dosen dapat memahami tata cara dalam menyiapkan materi dengan benar. Inovasi Pembelajaran Digital (IPD) dan Inovasi Modul Digital (IMD)akan mendorong peningkatan aksesibilitas terhadap sumber belajar dan materi yg bermutu. IPD dan IMD mendorong dosen dalam menghasilkan beragam model pembelajaran berbasis TIK yang dapat memfasilitasi penyelenggaraan Merdeka Belajar, meningkatkan engagement, dan mampu menjawab tantangan revolusi industri 4.0.

Pelatihan ini dilaksanakan secara webinar menggunakan platform Cisco Webex Event, Zoom Webinar, dan Live Streaming Youtube. Series pelatihan ini dilakukan secara berkala 2-3 kali seminggu selama 2 bulan ke depan atau bahkan bisa lebih jika dibutuhkan. Pendaftaran dan informasi pelaksanaan series Pelatihan Pembelajaran Daring dapat diakses pada laman https://spada.kemdikbud.go.id/pages/jadwal-seminar. Diharapkan 100 ribu dosen dapat mengikuti pelatihan ini, yang sekaligus merupakan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan praktek baik. Melalui pelatihan dan lokakarya daring ini diharapkan perkuliahan daring semester depan dapat berjalan lebih baik lagi.

Baca Juga :  Tim Bayucaraka ITS Sabet Medali Perak di SAFMC 2024

Pelatihan Pembelajaran Daring ini dilaksanakan secara berseries dengan tiga segmen, yaitu Segmen Teknologi, Segmen Pedagogi, dan Segmen Materi Pembelajaran. Pada setiap segmen telah disiapkan berbagai topik untuk mendukung Pelatihan Pembelajaran Daring ini mencapai target penyelenggaraannya. Selain berbagai topik yang bermutu, menarik dan bermanfaat pada Pelatihan ini didukung pula oleh para narasumber yang sangat mumpuni di bidangnya. Narasumber pelatihan ini diantaranya adalah Gatot F Hertono (Universitas Indonesia), Hatma Suryatmojo (Universitas Gadjah Mada), Uwes Anis Chaeruman (Universitas Negeri Jakarta), Hari Wibawanto (Universitas Negeri Semarang), Alim Sumarno (Universitas Negeri Surabaya), Henry Praherdhiono (Universitas Negeri Malang), Hartoto (Universitas Negeri Makassar), Sunu Wibirama (Universitas Gadjah Mada), Andian Ari Anggraeni (Universitas Negeri Yogyakarta), Irena Yolanita Maureen (Universitas Negeri Surabaya), Tim Seameo Seamolec, serta para narasumber tamu lainnya.

Antusias para dosen dalam mengikuti pelatihan ini begitu luar biasa, hal ini dapat dilihat pada pendaftaran kelas pelatihan yang dilaksanakan perdana pada 18 Juni 2020 mencapai total 7.369 Pendaftar yang terbagi dalam empat topik pelatihan. Topik Pelatihan Desain Infografis sebanyak 1.283 pendaftar, Topik Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Digital Animasi (Whiteboard Animation) sebanyak 2.039 pendaftar, Topik Pelatihan Melaksanakan Tatap Maya lebih BERASA sebanyak 1.001 pendaftar, dan Topik Pelatihan Menghidupkan Flipped Learning menjadi Lebih Hidup sebanyak 3.046 pendaftar.
Pada premier Pelatihan Pembelajaran Daring terdapat beberapa topik yang dilaksanakan secara paralel. Pelaksanaan pelatihan series ini berjalan dengan lancar dan juga memperoleh feedback yang sangat baik dari para peserta pelatihan. (YH/FH/DZI/DH/NH)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan