close

Alumnus IPB University Bedah Strategi Kuasai Bisnis dengan Digital Marketing

Perkembangan teknologi dalam dunia bisnis memberikan peluang serta kemudahan dalam memasarkan produk. Hal ini mendorong Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman (IAM) IPB University untuk menyelenggarakan Webinar Bela Negara dan Ketahanan Pangan dengan tema “Kiat Mengelola Bisnis secara Digital dan Memasarkan Produk Pangan Lokal melalui Pemberdayaan Masyarakat”. Webinar dilaksanakan akhir pekan lalu melalui Zoom Meeting yang diperuntukkan untuk pelajar/mahasiswa, pelaku usaha, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta masyarakat umum.

“Yang kita perlukan sekarang adalah pejuang yang bisa memberdayakan sumberdaya alam yang kita miliki. Posisi kita dengan negara lain saat ini sedang di-restart. Agar kita bisa lari, maka kita perlu memiliki growth mindset yang selalu berpikir tentang peluang dan menciptakan kesempatan,” ujar Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam sambutannya.

Baca Juga :  Profesor ITS Kembangkan Alat untuk Hindari Kegagalan Rekayasa Perangkat Lunak

IAM sebagai bagian dari alumni IPB University memiliki perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pangan. Di antaranya perubahan pola rantai pasok, meningkatkan fasilitas produksi dan konsumsi sektor pangan, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, optimasi distribusi pangan dan pentingnya protokol logistik.

Menurutnya, penyelesaian masalah pandemi membutuhkan kegotongroyongan dari seluruh komponen bangsa sebagai wujud belanegara dalam arti luas. Sehingga mampu memberdayakan petani sebagai penyuplai pangan terdepan di Indonesia.

Jodi H Iswanto, Direktur Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang di bidang pertanian. “Perlu strategi untuk meningkatkan produktivitas melalui pengolahan produk segar menjadi produk olahan. Adapun target penanganan logistiknya adalah agar produk menjadi aman dan tidak cepat rusak,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa UI Raih Juara Satu dalam Kompetisi Internasional APRU Global Health Conference 2020

Sementara itu, Indra Thamrin dari Sinergi Kreatif Indonesia Pebisnis/Expertise Digital Marketing menyampaikan, “Kuncinya adalah beradaptasi. Kita harus belajar beradaptasi dengan melek marketing. Syarat produk dipasarkan secara digital marketing yaitu produknya unik, cukup pasar, sedikit kompetitor dan bertemu supplier yang tepat,” tutupnya. (SMH/Zul)