close

BSKAP dan Kampus Mengajar Dorong Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka

Jakarta, Kemendikbudristek – Tim Program Kampus Mengajar menyelenggarakan Pembekalan Penguatan Kompetensi Literasi, Numerasi, dan Sains dalam Kurikulum Merdeka pada Kamis-Jumat, 26-27 September 2024 secara daring. Pembekalan ini merupakan program kolaborasi dengan mahasiswa sebagai peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang bertugas di 222 sekolah prioritas sasaran penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di 27 provinsi di Indonesia.

Pelaksanaan penugasan Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah dimulai sejak 9 September 2024 yang menyasar 2.907 sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari jumlah tersebut, 222 SMP dan SMK adalah sekolah prioritas IKM. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi mitra untuk mengakselerasi tercapainya tujuan tersebut.

Bersama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), rangkaian kegiatan pembekalan ini dibuka pada Jumat, 20 September 2024. Dalam pembekalan itu dilaksanakan Sosialisasi Penguatan Kompetensi Literasi, Numerasi, dan Sains dalam Kurikulum Merdeka secara daring yang mengundang mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 8.

“Kehadiran Program Kampus Mengajar di sekolah penguatan IKM menjadi dukungan tambahan bagi usaha lima tahun terakhir kami, agar komponen sistem pendidikan mengarah pada sinergi untuk pembelajaran bagi semua murid. Prioritas kami adalah pembelajaran kompetensi dan karakter yang mendasar,” jelas Kepala BSKAP, Anindito Aditomo ketika membuka acara sekaligus memberi penguatan kepada para peserta yang hadir.

Menurut Anindito, pembelajaran kompetensi dan pendidikan karakter merupakan bekal bagi anak-anak Indonesia untuk terus belajar dan menjadi fondasi kehidupan. Arah baru sistem pendidikan ini mendorong agar pembelajaran bukan hanya tentang penyampaian materi sebanyak mungkin.

“Tujuannya adalah agar semua murid di Indonesia memiliki kompetensi dan karakter sebagai pembelajar sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila,” sambung Anindito.

Berbagai materi pembekalan yang diberikan oleh Puskurjar diharapkan dapat menjadi bekal tambahan bagi mahasiswa Program Kampus Mengajar untuk menyusun program-program pembelajaran yang inovatif dan interaktif yang dapat diimplementasikan di sekolah penugasan.

Baca Juga :  Tiga Dosen ITS Lolos Program World Class Professor 2020

“Saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang terpilih sebagai peserta di Program Kampus Mengajar Angkatan 8. Teman-teman mahasiswa adalah orang terpilih dari ribuan pendaftar. Tentunya, harapan besar kami titipkan selama penugasan berlangsung,” pesan Suhadi, Sekretaris BSKAP dalam sambutan pembukaan kegiatan pembekalan literasi, Kamis, 25 September.

Suhadi menambahkan, kemajuan pendidikan bangsa haruslah didukung oleh keterlibatan seluruh elemen masyarakat. Oleh sebab itu, penugasan Program Kampus Mengajar ini dapat menjadi momentum bagi mahasiswa untuk lebih peduli dan berkontribusi terhadap kondisi pendidikan di daerah, terlebih mahasiswa juga ditugaskan ke sekolah sesuai dengan domisilinya masing-masing.

“Mahasiswa Program Kampus Mengajar adalah putra-putri daerah yang diharapkan ikut berkontribusi membangun pendidikan di wilayahnya masing-masing. Dengan ilmu yang dimiliki, kami harap mahasiswa dapat mengajari para peserta didik untuk menjadi yang terbaik sehingga memiliki keinginan belajar yang luar biasa,” imbuh Suhadi.

Kolaborasi berbagai pihak dalam memajukan pendidikan bangsa sudah berdampak positif, salah satunya adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hasil pelaksanaan PISA terbaru di tahun 2022, Indonesia mengalami kenaikan peringkat dalam kategori literasi membaca, literasi numerasi, dan literasi sains. Meskipun secara keseluruhan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, mengingat beberapa tahun kemaren kita juga dihadapkan pada masa pandemi Covid-19.

Merespons hasil tersebut, Kemendikbudristek terus mengampanyekan penguatan IKM untuk dapat mengakselerasi peningkatan kompetensi literasi membaca, literasi numerasi, dan literasi sains bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Semangat gotong royong dalam penguatan IKM melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 8, diharapkan dapat mendukung peningkatan peringkat PISA Indonesia di masa yang akan datang dan menjadi tolok ukur keberhasilan Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki indeks pengukuran kualitas Sumber Daya Manusia (HCI) yang tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), Asrijanty menyampaikan bahwa peran mahasiswa Program Kampus Mengajar dalam penguatan IKM adalah untuk membantu guru-guru sebagai mitra dan peserta didik agar dapat memberikan inspirasi dan membantu mencari solusi dari berbagai persoalan di sekolah penugasan.

Baca Juga :  Mahasiswa Program Studi Higiene Pangan Asal Hewan FKH IPB University Ikuti Pelatihan Pengantar HACCP

“Peran mahasiswa antara lain mentransfer pengetahuan dan teknologi. Yang terpenting adalah teman-teman dapat mengembangkan semangat dan motivasi belajar peserta didik untuk terus mau belajar dan mengembangkan ilmunya,” ujar Asrijanty.

Dengan menimbang berbagai kendala yang dihadapi sekolah, mahasiswa diharapkan dapat melakukan asesmen yang jernih atas para peserta didik. Dari asesmen ini, mahasiswa akan mendapatkan gambaran umum bagaimana kemampuan peserta didik, dan juga mendapatkan umpan balik yang dapat dijadikan poin-poin pengembangan bagi mahasiswa itu sendiri, terutama yang berkaitan dengan soft skills.

“Asesmen memberikan informasi tentang apa yang dicapai, sekaligus juga umpan balik peserta didik, terutama proses pembelajaran di kelas, kemampuan keinginan untuk berpikir dan mengetahui. Termasuk yang paling penting adalah pengembangan karakter, kemauan berkomunikasi, berpikir kritis, yang sejalan dengan pengetahuan dan pengembangan teknologi,” tambah Asrijanty.

Dalam penyusunan program-program yang akan diimplementasikan, mahasiswa didorong untuk dapat berkolaborasi bersama para guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Program-program yang diharapkan akan dijalankan berfokus pada penguatan nalar peserta didik terutama pada kompetensi literasi, numerasi, dan sains.

“Peserta didik di Indonesia saat ini sudah dapat menjawab soal-soal yang jawabannya sudah pasti. Namun, jika dihadapkan pada soal yang berbentuk studi kasus dan membutuhkan penalaran, ini masih butuh penguatan,” terang Yogi Anggraena, Pelaksana Tugas (Plt.) Puskurjar.

Ia melanjutkan, bahwa melalui rangkaian pembekalan ini mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang bertugas di 222 sekolah sasaran penguatan literasi, numerasi, dan sains dalam Kurikulum Merdeka dapat lebih memiliki gambaran untuk program-program yang akan dikolaborasikan bersama para guru.

Informasi mengenai Program Kampus Mengajar dapat diakses melalui laman: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar