DOKTOR PERTAMA FKG UI PADA 2021 RAIH PREDIKAT CUMLAUDE SEMPURNA

Depok, 5 Juli 2021. Penelitian tentang potensi eksosom dari Platelet Rich Plasma (PRP) darah untuk menginduksi proses regenerasi jaringan pulpa gigi, telah mengantarkan drg. Dini Asrianti meraih gelar doktor ke-119 dari Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI). Dr. Dini Asrianti menyampaikan penelitian disertasi berjudul Potensi Eksosom dari Platelet Rich Plasma (PRP) Dalam Meningkatkan Kemampuan Regenerasi Pulpa (Analisis In-Vitro Viabilitas, Aktivitas Migrasi dan Ekspresi Vascular Endhotelial Growth Factor-A (VEGF-A) Sel Punca Pulpa (HDPSCS)). Ia lulus dengan predikat cumlaude sempurna (4.0) yang digelar pada Senin, 28 Juni 2021 melalui platform zoom dan live streaming di kanal Youtube Dentistry UI.

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. M. F. Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), dekan FKG UI, dengan promotor Prof. Dr. Endang Suprastiwi, drg., Sp.KG(K) dan ko-promotor 1 Dr. Indah Yulianto, dr., Sp.KK(K), dan ko-promotor 2 Dr. Anggraini Margono, drg, Sp.KG(K). Penguji dalam sidang ini adalah Prof. drg. Dewi Fatma Suniarti, M.S., Ph.D, PBO, Dr. Anggraini Barlian, M.Sc, Prof. Dr. Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K), Prof. drg. Diah Ayu Maharani, Ph.D, dan drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D.

Baca Juga :  Gus Ipul: Pemkot Pasuruan Berjodoh Dengan Universitas Jember

Dalam disertasinya, Dr. Dini Asrianti membahas bahwa sampai saat ini perawatan pilihan inflamasi pada pulpa gigi atau pulpitis adalah pengambilan jaringan pulpa total dan digantikan dengan bahan sintetik, atau perawatan endodontik. Hal ini disebabkan karena sifat low-compliance dari pulpa gigi yang dianggap sulit untuk beregenerasi. Perubahan paradigma perawatan endodontik menjadi Regenerative Endodontic Therapy (RET) berkembang beberapa tahun terakhir, dengan dibuktikan bahwa sel punca pulpa gigi ternyata memiliki potensi yang sangat baik untuk beregenerasi dan memperbaiki diri (self- renewal).

Free based cell therapy merupakan bagian dari konsep RET yang banyak berkembang menggunakan sekretom dan telah diketahui bahwa eksosom merupakan efektor sekretom. Platelet Rich Plasma (PRP) merupakan sekretom darah yang banyak digunakan di bidang RET, namun keberhasilan klinisnya tidak sebanding dengan keunggulan secara in vitro. Ia menjelaskan bahwa isolasi eksosom dari PRP lebih berpotensi dalam menginduksi proses regenerasi pulpa.

Baca Juga :  71 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Rusia, Dirjen Dikti Dorong Penguatan Kerja Sama Pendidikan dan Penelitian

Hal itu telah dibuktikan sebelumnya bahwa eksosom dengan keunggulan dapat membawa micro RNA (miRNA) dan bisa bekerja langsung pada sel target, dengan cepat meregulasi sel melalui DNA, sehingga proses inflamasi dapat ditekan dan proses regenerasi terinduksi. Keunggulan ini diharapkan dapat menjebatani kesulitan dalam menginduksi pulpa untuk beregenasi, serta mencegah perkembangan pulpitis menjadi irreversible.

“Salah satu kebaharuan dari disertasi ini adalah telah berhasil menghasilkan penelitian di bidang ilmu Endodontik yang pertama kali dapat mengidentifikasi eksosom yang diisolasi dari Platelet Rich Plasma (PRP), serta membuktikan bahwa eksosom dari PRP memiliki potensi dalam menginduksi regenerasi pulpa gigi,” ujar Dr. Dini Asrianti.