close

FEM IPB University Gelar Ekspo Kuliah Kerja Nyata Tematik

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), IPB University mengadakan Ekspo Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Periode Januari-Februari 2021. Ekspo ini sebagai rangkaian akhir KKN-T FEM 2021 sekaligus merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis FEM yang ke-20. Ekspo KKN-T FEM 2021 kali ini bertema “Sinergi Membentuk Solusi, Aksi Nyata untuk Peduli”.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr  Ernan Rustiadi dan Penandatangan Buku KKN FEM 2021 oleh Dekan FEM IPB University, Prof R Nunung Nuryartono.

Kegiatan dilanjutkan dengan talkshow oleh tiga pembicara, yaitu Dr Ninuk Purnaningsih, (Asisten Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat dan KKN LPPM IPB University), Hasriansyah Siregar, SE (Kepala Bidang Litbang Kabupaten Tanggamus), dan Julaeha (Ketua KWT Sekar Asri).

Dalam kesempatan ini, Dr Ninuk Purnaningsih mengatakan, terdapat tantangan tersendiri yang dirasakan oleh LPPM IPB University saat melaksanakan KKN secara semi daring. Esensi dilakukannya KKN adalah agar mahasiswa bisa merasakan “live in” atau tinggal bersama komunitas di sana.  Tetapi dengan dilaksanakannya KKN secara semi daring, LPPM harus bisa tetap memberikan esensi tersebut.

Baca Juga :  Tingkatkan Perolehan Paten, LKST IPB University Gelar Pelatihan Drafter Paten

“Sehingga KKN dilakukan di domisili mahasiswa masing-masing tentunya dengan tetap menjaga protokol kesehatan saat mahasiswa melakukan kegiatan KKN. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak membawa dan tidak menularkan virus,” ujar Dr Ninuk.

Lebih lanjut, Dr Ninuk menjelaskan, kelebihan dari pelaksanaan KKN semi daring ini adalah dengan mereplikasikan pesan secara online dan penggunaan media untuk menyampaikan pesan tersebut. “Tentunya pesan tersebut akan tersebar lebih luas, ” ungkapnya.

Sementara, Hasriansyah Siregar menyatakan bahwa pemerintah daerah memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari mahasiswa yang melaksanakan KKN di Tanggamus dalam merencanakan serta melaksanakan program-progam daerah. Hal ini disebabkan karena mahasiswa dapat bersinergi dengan baik terhadap program pemerintah daerah.

Baca Juga :  Uni Eropa dan UGM Gelar Pameran Pendidikan Tinggi Eropa

Selain itu, lanjut Hasriansyah, mahasiswa turut membantu dalam membentuk kader-kader pemberdayaan di masyarakat dengan memberikan edukasi, seperti pemberian informasi kepada kelompok wanita tani (KWT) setempat dan pengentasan stunting. Dampak positif pun dirasakan oleh KWT Sekar Asri.

Julaeha, selaku ketua dari KWT tersebut merasakan dampak positif tersebut. Menurutnya, para mahasiswa telah membantu meningkatkan harga jual dan penjualan dari produk KW dengan  membantu pelabelan merek produk.

“Para mahasiswa juga telah membantu mengenalkan teknologi kepada petani setempat. Sudah terdapat tanaman cabai yang menghasilkan dan bibitnya pun sudah banyak terjual,” ujar Julaeha.