close

Ikuti 12 Konferensi Internasional, Si Kembar Bangga Bawa Nama Undiksha

Singaraja– Tahun 2021, menjadi tahun spesial bagi 2 Mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), yakni Desi Yunita Sari dan Devi Yusvita Sari. Hal ini karena di tahun 2021 ini, mahasiswi kembar yang akrab disapa, Desi dan Devi ini menjadi pembicara dalam 12 ajang seminar dan konferensi internasional. Yang terbaru, mereka menjadi Pemakalah dalam Konferensi Online: “Life Imprisonment in Asia: Law and Practice”, yang diselenggarakan oleh University of Melbourne bekerjasama dengan University of Nottingham and Vietnam National University, 5 – 6 Oktober 2021.

Desi Yunita Sari mengungkapkan bahwa keberhasilan mereka menjadi pemateri dalam beberapa seminat internasional tidak lepas dari jejaring yang sudah mereka jalin sejak lama. “Dari sana (jejaring,red) ada berbagai informasi yang dikirimkan melalui email sehingga kami juga mendapatkan info terkait konferensi kak, kemudian apabila kami ingin mengikuti, kami mengirimkan abstrak paper maupun CV terlebih dahulu untuk diseleksi menjadi presenter, lalu apabila lolos kami diinformasikan terkait panel, mekanisme konferensi, pembicara lain, maupun biaya,” ungkapnya melalui telepon, Minggu (17/10/2021).

Tahun 2021, dua bersaudara ini juga sempat mengikuti seminar dan konferensi internasional seperti: International Conference on Understanding International Migration (Nepal Institute for International Cooperation and Engagement), the International Conference on Gender Security and Global Politics (SOAS University of London, University of Chittagong, and Indian Institute of Human Security and Governance), The 2nd International Conference on Governance and Development (University of Phillippines Los Banos), The 3rd Annual Crossroads Humanities Student Conference (Nova Southeastern University (NSU) Florida), Lancaster University Law Conference (Lancaster University), Presenter of Online International Conference on Combating Child Labour in ASEAN/Southeast Asia (Vietnam National University Law School, The Southeast Asian Human Rights and Peace Studies Network, and SHAPE-SEA), ASYFAIR Conference (University Exeter), IACCS Conference (National University of Singapore), Suffrage Conference (Stockholm University), ESFR Virtual Conference (Oxford Brookes University), International Summer Course on The Rights of Child (University of Moncton).

Ditanya terkait ide menulis, Devi Yusvita Sari mengungkapkan bahwa aktifitas yang dilakukan kedua bersaudara ini sering dipakai sebagai bahan dan materi paper yang akan dipresentasikan.”Berhubung kami menjadi aktivis HAM, sehingga kami sering riset terkait isu-isu tersebut, dari hal tersebut, ketika mendapat informasi terkait konferensi yang temanya sesuai dengan isu yang menjadi fokus kami, kami mengirimkan paper untuk diseleksi,. Sementara untuk biaya, Alhamdulillah, mayoritas kami dibebaskan biaya untuk menjadi presenter, hanya satu kali kami membayar dan bersyukur Undiksha bisa memfasilitasi dana untuk mengikuti konferensi tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  UTU Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2021

Kepada Undiksha, Devi dan Desi mengungkapkan bahwa dukungan yang tidak pernah pudar telah memberikan banyak manfaat bagi mereka. “Terima kasih kepada Undiksha dan dosen yang membuka wawasan kami sehingga kami bisa terlibat dalam event internasional untuk saling bertukar pengetahuan dengan para akademisi maupun praktisi internasional terkait isu isu krusial di berbagai negara yang semakin membuka wawasan kami,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat dan Almni Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. mengungkapkan apresiasinya dan berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Undiksha lainnya. “Kami sangat bangga, karena Desi dan Devi verhasil membawa bendera Undiksha di kegiatan internasional, dan tentunya kami dari Undikhsa akan terus mensupport mahasiswa agar kedepannya semakin banyak mahasiswa yang bisa terlibat di event internasional,” pungkasnya. (kmh)

Baca Juga :  Perpustakaan UI Gelar Seminar Transformasi Peran Pustakawan menjadi Research Librarian