close

Implementasi Program MBKM, Undana dan BPOLBF Jalin Kerja Sama

Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo, Flores (BPOPLBF) kembali menjalin kerja sama. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D, dan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina di Rektorat Undana, Rabu (23/3/2022) pagi.

Kerja sama tersebut semakin membuka ruang bagi Undana untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan melakukan berbagai riset tentang pariwisata, konservasi lingkungan hingga pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.

Penandatanganan PKS tersebut disaksikan Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc, WR II Bidang Administrasi dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M. Si, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Damianus Adar, M. Ec, Plt. Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas, Imanuel Saduk, SH., M.Hum, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB, Dr. Rolland  E. Fanggidae, MM, dan Sekretaris Lembaga Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), Christien Corina Foenay, SE., M.Si.

Baca Juga :  Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa KNB Ikuti International Student Summit 2024

Rektor Undana, Dr. Maxs U. E. Sanam, M. Sc pada kesempatan tersebut menyambut baik penandatanganan PKS yang dilakukan WR IV Undana dengan BPOLBF tersebut. Menurutnya, kerja sama tersebut perlu dilakukan agar mahasiswa Undana bisa dilibatkan langsung dalam program MBKM, melalui magang magang mahasiswa di BPOLBF, sehingga bisa meningkatkan kualitas lulusan.

Selain itu, ungkap Rektor, Undana akan mendirikan Pusat Studi Komodo, Konservasi dan Pariwisata. Hal ini perlu dilakukan agar para akademisi Undana bisa melakukan studi dan riset tentang keunikan dan keunggulan komparatif NTT.

Undana, menurutnya, saat ini harus membuka diri dan berkontribusi untuk mengangkat keunggulan yang dimiliki NTT, termasuk komodo dan hewan endemis lainnya serta potensi alam dan budaya yang dimiliki NTT.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Ir. I. Wayan Mudita, M. Sc. Ia mengatakan, untuk mendukung kerja sama tersebut. Undana akan mendirikan Pusat Studi Komodo, Konservasi dan Pariwisata. Hal ini menurutnya, agar penelitian yang akan dilakukan, bukan soal Komodo saja, tetapi soal pariwisata, ekologi hingga ekowisata. “Kita sebenarnya dalam proses ke sana, karena kita (Undana) dekat dengan Komodo, satwa liar yang ada di NTT,” tutupnya.

Baca Juga :  Ini Dia Tiga Layanan Publik Ditjen Diktiristek yang Ombudsman tetapkan Masuk Zona Hijau

Sementara Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina usai penandatanganan PKS tersebut mengatakan, pihaknya dan Undana telah lama melakukan kerja sama, yakni terkait pengembangan BPOLBF, penyusunan renstra, hingga master plan. Namun kali ini, sebut dia, akan leboh fokus kepada program MBKM.

Pada prinsipnya, kata Shana, pihaknya ingin Undana berada paling depan dalam mendampingi proses pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi prioritas. Menurutnya, pariwisata telah ikut membangun seluruh pilar ekosistem yang lebih luas. Karena itu, dengan melihat konteks NTT, maka pihaknya berharap, dengan pendampingan yang akan dilakukan Undana, maka kerja sama ini, termasuk riste-riste yang dilakukan, baik dosen maupun mahasiswa bisa mendukung research-based policy (penelitian berbasis kebijakan-red), yang selama ini dilakukan dalam pengembangan Labuan Bajo, Flores.

“Jadi, ke depan asset-aset biodiversity yang luar biasa, budaya dll, bisa difasiltasi Undana agar bisa mendukung pengelolaan Labuan bajo yang berkualitas. Kita kolaborasi dan kita minta, teman-teman Undana sering ke Labuan Bajo untuk berkembang bersama-sama,” ujarnya memungkasi. (rfl)

Humas, Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas, Undana

Kontak Person (Humas): 0813 4331 7070