close

Mahasiswa Unpad Ubah Limbah Jeruk Nipis Menjadi Produk Kesehatan Mulut

Indonesia mempunyai program bebas karies gigi, namun hingga saat ini penderita masalah gigi dan mulut mencapai 45 persen dari jumlah masyarakat Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, hal tersebut terjadi salah satunya disebabkan oleh kesalahan memilih obat kumur karena formulasinya dominan mengandung alkohol. Permasalahan ini yang menggerakkan lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang bergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM – K) beranggotakan Nur Aisyah, Siti Nur Asiyah Rahmah, Sri Wahyuni, Ananda Elias, dan Fadhli Aryaputra Suhandi untuk menciptakan inovasi bernama Clarewash.

Clarewash merupakan produk obat kumur berbentuk spray yang memiliki manfaat 3 in 1 karena dilengkapi dengan tiga keunggulan, yaitu antihalitosis (anti bau mulut), antikaries (mencegah gigi berlubang), dan antiinflamasi (mengurangi peradangan). Selain itu, produk Clarewash ini juga terbuat dari bahan-bahan dasar alami, tanpa campuran alkohol, dan ramah lingkungan, seperti kulit jeruk nipis, daun sirih, dan kulit kayu manis yang diformulasikan sebagai zat aktif produk Clarewash.

“Tentunya ini yang harus disayangi, kita (Indonesia) sudah menuju program bebas karies (gigi), tapi ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki permasalahan gigi dan mulut,” kata Nur Aisyah.

“Terus setelah kita cari literatur-literatur, hal tersebut terjadi karena produk mouthwash yang mengandung alkohol, padahal alkohol itu dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker mulut. Terus dari situ kita (tim Clarewash) terinspirasi membuat mouthwash yang terbuat dari bahan-bahan alami, yang aman untuk para gigi konsumen, tapi juga bisa mengatasi permasalahan konsumen,” tambah Nur Aisyah.

Baca Juga :  Rektor Resmikan Penggunaan MIC UGM Sebagai Selter Pasien Covid-19

Pada dasarnya, inovasi obat kumur berbentuk spray 3 in 1 ini hadir atas rasa kepedulian tim Clarewash dengan limbah kulit jeruk nipis milik para pedagang UMKM di Jatinangor yang terbengkalai tidak terpakai dan alhasil terbuang sia-sia karena tidak dimanfaatkan dengan baik oleh sang pemilik.

Ketua kelompok Tim Clarewash, Nur Aisyah menjelaskan bahwa inovasi ini memiliki fokus utama kepada para pedagang UMKM di Jatinangor untuk mengurangi limbah kulit jeruk nipis dan nantinya dapat dimanfaatkan menjadi obat kumur sebagai solusi mahasiswa maupun masyarakat lokal Jatinangor agar lebih memperhatikan kesehatan mulut, salah satunya seperti penggunaan produk pembersih mulut.

“Kalo misalnya kulit jeruk nipisnya itu kita dapatkan dari supplier, seperti Warung Suroboyo yang menjual soto di Jatinangor, itu ada (namanya) Warung Soto Pak Heri,” ucap Sri Wahyuni merupakan salah satu anggota Tim Clarewash.

Selain itu, produk ini juga tercipta atas dasar keresahan tim Clarewash dengan obat kumur yang harus dituang terlebih dahulu jika ingin digunakan. Maka dari itu, tim Clarewash memproduksi obat kumur berbentuk spray yang harapannya dapat mempermudah penggunaan produk menjadi lebih  praktis, efektif, dan efisien.

Baca Juga :  Sabet Enam Juara, Tim Robot ITS Berjaya di KRI 2024 Wilayah II

Untuk saat ini, produk Clarewash sudah mulai dipasarkan secara bertahap, baik pembelian secara langsung maupun toko online. Untuk pembelian secara langsung, produk tersebut sudah bisa didapatkan di apotek-apotek sekitar Jatinangor. Sementara itu, untuk pembelian secara online, bisa didapatkan melalui platform penjualan online legal.

Tim Clarewash berharap untuk ke depannya inovasi obat kumur berbahan aktif dari kulit jeruk nipis ini bisa dipergunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya di sekitar Jatinangor saja. Hal ini diharapkan menjadi langkah pertama sebagai generasi muda untuk mengurangi limbah kulit jeruk nipis yang terbengkalai.

“Kita (Tim Clarewash) mengharapkan (inovasi mengurangi limbah kulit jeruk nipis) ini bukan cuma di daerah Jatinangor atau daerah Jawa Barat, tapi bisa sampai ke seluruh Indonesia juga. Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk sesama mahasiswa agar bisa membuat inovasi baru yang berguna, baik untuk diri sendiri, universitas, atau nasional (dalam rangka) meningkatkan (mutu) kesehatan (di Indonesia),” ucap Ananda Elias menjelaskan.

Dengan latar belakang yang kompleks tersebut, tim Clarewash bahkan berhasil melaju ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 tahun 2024 dan membawa pulang medali perak untuk kategori Poster PIMNAS PKM – K di Universitas Airlangga, Jumat, (18/10).

Penulis:
Nyimas Ratu Jayanti Rahmatallah – Mahasiswa Magang MSIB Ditjen Dikti, Batch 7