Rektor Unpad: Program Kampus Merdeka Dorong Perguruan Tinggi Lakukan Transformasi Pembelajaran

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang digulirkan Kemendikbudristek mendorong mahasiswa mampu mencapai kompetensi personal dan sosial. Namun, pandemi Covid-19 yang masih melanda hingga saat ini menghambat ketercapaian kompetensi sosial mahasiswa.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong perguruan tinggi melakukan transformasi sistem belajar mengajar. Transformasi ini juga sejalan dengan upaya program Kampus Merdeka dalam mencapai kompetensi sosial mahasiswa.

“Karena kita menghadapi disrupsi dan pandemi cukup besar, maka mari kita kemas Kampus Merdeka ini dengan mengusung pilar pendidikan sesuai dengan kompetensi abad 21,” kata Rektor saat menjadi pembicara pada Diskusi Daring “Merdeka Belajar di Tengah Pandemi” yang digelar Tempo Media Group, Senin (24/5) dikutip dari laman resmi Unpad.

Baca Juga :  Abmas ITS Manfaatkan Limbah Pertanian untuk Produksi Pakan Ikan

Ada empat pilar pendidikan yang menjadi target transformasi pendidikan tinggi melalui Kampus Merdeka. Empat pilar tersebut yaitu belajar untuk mengetahui, belajar untuk melakukan, belajar untuk berkehidupan, serta belajar untuk menjadi sumber daya profesional sesuai bidang yang ditargetkan.

Rektor optimistis jika keempat pilar tersebut menjadi ruh Kampus Merdeka dengan dibarengi transformasi pembelajaran yang baik, kompetensi personal dan sosial akan bisa dicapai.

Salah satu transformasi yang dilakukan adalah pembaruan kurikulum. Kurikulum perguruan tinggi harus terus diperbarui. Hal ini untuk memastikan bahwa pembelajaran di kampus tetap cocok dengan kebutuhan dunia kerja.

Rektor melanjutkan, program Kampus Merdeka menjadi momentum mendekatkan kampus dengan dunia kerja. Program magang di dunia kerja saat ini tidak lagi dilakukan untuk beberapa program studi. Namun, seluruh program studi memiliki kesempatan melakukan magang di dunia kerja.

Baca Juga :  Implementasi Kampus Merdeka, Unpad Gagas Proyek "Membersamai Indonesia" Melalui Mata Kuliah Kewirausahaan Sosial

“Saya optimistis dengan updating kurikulum, dengan mendatangkan praktisi atau mendatangkan sivitas ke industri, maka kita bisa lakukan semacam inovasi transformasi sistem belajar mengajar,” kata Rektor.*