close

Kampus Merdeka ‘Nakhoda Baru Perubahan’

Mendengar frasa kampus merdeka maka ingatan secara otomatis tertuju pada arti merdeka yang sesungguhnya. Mengacu pada definisi ‘merdeka’ dalam KBBI, kampus merdeka dapat dikatakan sebagai perguruan tinggi yang sifatnya bebas, berdiri sendiri, dan tidak terikat. Kebebasan yang dimaksud bukanlah bebas tanpa aturan, tetapi bebas dalam menggapai masa depan dengan bergerak serentak menuju sebuah perubahan. Perguruan tinggi diberikan otoritas penuh untuk merancang program-program unggulan yang memberikan kebebasan kepada civitas akademiknya untuk berpikir, berkreasi, berinovasi, bekerja sama dalam menciptakan pembaharuan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional yang sejatinya.

Program Kampus Merdeka yang digagas oleh Kemdikbud ini merupakan angin segar bagi seluruh kampus di Indonesia tanpa terkecuali. Dengan program ini, dunia pendidikan tinggi seperti mendapatkan sosok ‘nakhoda baru’ dalam mengarungi belantara akademiknya. Sudah selayaknya program ini disambut antusiasme dan apresiasi yang tinggi. Program Kampus Merdeka secara elegan mengubah praktik konservatif dalam pembelajaran dengan orientasi pembelajaran yang terpusat pada mahasiswa (student centered learning). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas kompetensi, bakat, dan keterampilan mahasiswa sehingga siap terjun di dunia industri, jasa, pendidikan, kewirausahaan, dan lainnya. Dalam implementasinya, program ini membutuhkan komitmen penuh, kesamaan visi, serta kerja sama yang solid dari elemen yang terkait, baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi.

Baca Juga :  Bangkitkan Budaya Minum Jamu, ITS Luncurkan ITS Djamoe

Niat baik yang terselubung dalam program Kampus Merdeka ini terlihat selaras dengan tujuannya yang baik pula. Semenjak program ini diluncurkan Mendikbud 2020 lalu, prediksi akan adanya perubahan pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi di Indonesia, sudah dapat dirasakan hawanya dari sekarang. Energi positif yang dibawa oleh program Kampus Merdeka harus ditangkap dengan cermat oleh insan akademisi perguruan tinggi. Energi itu merupakan bahan baku yang harus diolah sedemikian rupa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para mahasiswa untuk berkembang mandiri dan berkembang bersama. Potensi yang ada dalam diri mereka untuk berkarya dalam bidang apa pun harus mendapatkan akses yang cepat dan tepat. Dengan demikian, kualitas lulusan perguruan tinggi memiliki talenta yang tidak hanya siap pakai di dunia kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja sendiri.

Kualitas lulusan yang mumpuni dalam segala aspek merupakan indikator kemajuan pendidikan yang diharapkan oleh program Kampus Merdeka ini. Selain itu, secara tidak langsung program ini juga dapat dikatakan sebagai program yang bersifat ‘anti-pengangguran’. Mengapa demikian? Bertolak dari tujuan program Kampus Merdeka itu, mahasiswa dididik dan dilatih untuk membuat pilihan-pilihan dengan segala kemungkinan. Berdasarkan hal itu, dapat dipastikan bahwa mereka tidak akan ada lagi yang memilih untuk menjadi pengangguran setelah lulus.

Baca Juga :  Peresmian ETC Undip, Bentuk Sinergi Kampus dan Industri untuk Siapkan Lulusan Unggul

Pilihan yang diambil untuk tidak menganggur itu akan berefek terhadap perekonomian individu yang bersangkutan. Adanya lapangan pekerjaan baru yang diciptakan oleh lulusan perguruan tinggi yang memilih berkarier di bidang wiraswasta ibarat hujan yang turun di musim kemarau. Di samping meningkatkan ekonomi personal, lambat laun juga akan menyejahterakan ekonomi masyarakat sekitar yang ikut tergabung. Dengan meningkatnya ekonomi masyarakat, sedikit banyaknya pasti akan berefek pada peningkatan ekonomi nasional.

Jadi, segala proyeksi tentang perubahan-perubahan di bidang pendidikan dan perekonomian tersebut akan terwujud ketika adanya permulaan satu langkah awal. Oleh sebab itu, program Kampus Merdeka adalah langkah yang tepat untuk memulai perubahan itu. Mari, saatnya ‘merdeka’!

Ditulis oleh: Harry Andheska, Dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji
(Tulisan ini menjadi Terbaik 1 pada Kompetisi Penulisan Artikel untuk dosen dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Ditjen Dikti Tahun 2021)