close

Tiga Mahasiswa FTIP Unpad Hidupkan Kembali Ekosistem Kreatif di Ternate

 Tim mahasiswa dan dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran kembali melakukan program aktivasi ekosistem kreatif. Setelah berhasil di Provinsi Bali, tim juga berhasil melakukan kegiatan serupa di Kota Ternate, Maluku Utara.

Tim mahasiswa tersebut terdiri dari tiga mahasiswa prodi Teknologi Industri Pertanian Unpad, yaitu Luthfi Wildanrasyid, Raihan Gifari, dan Reza Nurdiansyah dengan didampingi dosen FTIP Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., PhD, secara virtual.

Ketiganya melakukan reaktivasi ekosistem kreatif pada “Jaringan Komunitas Ternate” (Jarkot) pada 9 Agustus hingga 27 September lalu. Selama ini, Jarkot merupakan salah satu pelopor dan penggerak masyarakat dalam menghidupkan ekosistem kreatif di Ternate. Namun, ketika pandemi Covid-19 mendera, aktivitas pergerakan Jarkot semakin meredup.

Menggunakan pendekatan Design Thinking yang digagas Dwi Purnomo, penerapan aktivasi menggunakan prinsip Scrum dan Agile. “Pendekatan tersebut terbagi menjadi empat tahapan transformasi, yaitu mapping, connecting, activating, dan celebrate,” kata Luthfi dalam keterangan pers kepada Kanal Media Unpad.

Pada tahap pemetaan, Luthi dan tim telah memetakan berbagai potensi yang ada di Ternate, melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Jarkot, hingga menganalisis kebutuhan masyarakat Ternate untuk menghasilkan solusi yang diharapkan mampu bertransformasi menjadi ekosistem kreatif yang baru dan modern.

Baca Juga :  Pengabdian Masyarakat Sekolah Farmasi ITB, Bangun Kader Kesehatan di Daerah Pangandaran

Luthfi mengatakan, realisasi dari transformasi tersebut mengikutsertakan berbagai unsur masyarakat. Tidak hanya yang tergabung di Jarkot, partisipasi masyarakat juga berasal dari para penggerak wirausaha sosial, pelaku UMKM, pemangku kebijakan, pelaku industri pariwisata, akademisi, media, hingga komunitas kreatif lainnya di Ternate.

Kolaborasi multisektor tersebut berhasil menginkubasi suatu gagasan dan inisiatif baru untuk Jarkot, yaitu “Jarkot: Renaissance of Ternate”.

“Renaissance of Ternate yang dimaksud adalah Jarkot yang mampu “hidup kembali” dalam keadaan pandemi Covid-19 sehingga dapat menuangkan segala ide kreatifnya dan mampu melahirkan inisiatif-inisiatif baru,” papar Luthfi.

Hadirnya gagasan baru tersebut diharapkan bisa mengubah pola pikir dari banyak komunitas serta elemen pemerintahan di Ternate. Jarkot dapat merangkul para komunitas dan mengaktifkan kembali ruang publik kreatif yang bisa digunakan untuk mengembangkan kreativitas masyarakat, sehingga bisa menghasilkan nilai jual yang unik dan inspiratif.

Baca Juga :  Subbag RT UM Selenggarakan Bimtek Kesamaptaan

“Harapannya, program aktivasi daerah seperti ini secara berkelanjutan dapat dilakukan di berbagai pelosok daerah di Indonesia. Sehingga program seperti ini dapat menghasilkan kebermanfaatan dan berdampak luas untuk daerahnya,” kata Luthfi.*