close

Universitas Pembangunan Jaya Raih Urban Studies Matching Fund

Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) memenangkan Matching Fund yang diadakan oleh Kedaireka, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Dana sebesar Rp. 230 juta diperoleh melalui proposal yang berkaitan dengan studi kelayakan rintisan program studi magister urban studies. Kampus kecil di Kawasan Bintaro Jaya telah menunjukkan rekam jejaknya dalam keunggulan kajian urban yang berkaitan dengan infrastruktur, teknik sipil, arsitektur, pengelolaan kawasan, gaya hidup urban, dan wellbeing. UPJ berusia satu dasa warsa pada bulan September 2021 ini. Kemenangan proposal Matching Fund yang digawangi oleh Agustinus Agus Setiawan, Wakil Rektor bidang Akademik UPJ; dan Elisabeth Rukmini, kepala Strategic Planning Unit UPJ; telah memberikan peluang baru bagi UPJ untuk semakin berkontribusi bagi pengembangan kajian urban di Indonesia.

Matching Fund dari Kedaireka mensyaratkan kolaborasi insan universitas dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan dengan institusi perguruan tinggi internasional. Khusus mengusung kajian urban, dengan rekam jejaknya, UPJ memiliki kolaborasi erat dengan Dresden University of Technology (TU Dresden), terutama dengan Faculty of Environmental Sciences. Selain itu kolaborasi erat denga profesior senior, Professor Bernhard Mueller, yang telah lama berkecimpung dalam kajian urban secara international dan pengembangan kawasan regional. TU Dresden adalah perguruan tinggi top dunia pada peringkat 173 di dunia. Sementara itu DUDI yang berkolaborasi dengan UPJ dalam proposal ini adalah PT Pembangunan Jaya.  Sesuai namanya, Matching Fund menuntut kolaborasi nyata dari para kolaborator. Pemerintah melalui Kedaireka memberikan dana yang besarannya minimal sama dengan kontribusi para kolaborator. Dalam hal ini, PT Pembangunan Jaya mengalokasikan dukungan penuh kepada UPJ sementara kolaborator dari perguruan tinggi internasional mendedikasikan waktu dan energi tenaga ahlinya sebagai pendamping dalam studi kelayakan pendirian program studi Magister Kajian Urban di UPJ.

Baca Juga :  Implementasi Kampus Merdeka, 97 Mahasiswa UTU Akan Diterjunkan untuk Magang Dalam Rangka Pencegahan Stunting di Aceh

Prof. Bernhard Mueller, inisiator dan pendiri The Dresden Leibniz Graduate School (DLGS) adalah konsultan sekaligus kolaborator utama dalam studi kelayakan rintisan program studi magister kajian urban di UPJ ini. Prof. Mueller yang juga pakar di PBB dalam New Urban Agenda, menyatakan apresiasinya bagi Kementrian Dikbud & Ristek atas inisiatif Matching Fund: “Saya turut bangga atas ide pemerintah Indonesia dalam mendorong kolaborasi universitas dengan industri dan perguruan tinggi dunia. Saya yakin peluang yang diberikan kepada Universitas Pembangunan Jaya untuk merintis program studi magister kajian urban bekerja sama dengan kami, akan menjadi kontribusi nyata bagi penguatan para sarjana kajian urban di Indonesia.” Lebih lanjut ia berharap kolaborasi yang sudah diawali ini sungguh akan berbuah pada pendirian Magister Kajian Urban yang lintas disiplin dengan kurikulum dan para pembimbing yang multi disiplin sesuai dengan upaya penyelesaian masalah perkotaan di Indonesia.

Baca Juga :  Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan IPB University Luluskan Doktor Termuda 25 Tahun

Sementara itu, Bapak Trisna Muliadi selaku CEO PT. Pembangunan Jaya mengucapkan terima kasih atas terkabulnya Matching Fund ini oleh Kedaireka. “Kolaborasi PT Pembangunan Jaya dengan UPJ yang didukung penuh oleh Matching Fund ini merupakan penghargaan bagi kami. Kami siap mendukung UPJ berkontribusi dalam pengembangan SDM bagi solusi kebutuhan ahli bidang kajian urban.” CEO PT Pembangunan Jaya tersebut yakin, kontribusi para direktur dari 17 anak perusahaannya beserta para manajer lapangan akan memberikan masukan nyata untuk kebutuhan lulusan magister kajian urban yang siap pakai pada unit-unit bisnisnya dan DUDI lainnya.

Rektor UPJ dan para penulis proposal studi kelayakan rinstisan prodi Magister Kajian Urban mengungkapkan kegembiraannya atas terkabulnya proposal Matching Fund ini. Rektor UPJ menyatakan “UPJ siap maju ke depan dalam bidang Kajian Urban melalui studi kelayakan pendirian prodi baru.” Sebagai penulis proposal, Elisabeth Rukmini berujar, “Proposal ini hendak menghidupi rencana strategis yang telah ditulis oleh UPJ untuk upaya mengunggulkan urban studies.” Rekam jejak kerja sama dalam bidang kajian urban telah dilakukan oleh UPJ bersama dengan jejaring dari Jerman dan Konsorsium Urban Studies di Asia Tenggara. Agustinus Agus Setiawan, Warek I UPJ,  sepakat bahwa UPJ telah mengukir sejarah dengan keberanian mendalami Kajian Urban yang multidisiplin. “Semoga upaya kami ini memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara Indonesia”, ungkapnya.