close

3.100 Mahasiswa Siap Ikuti Kelas Bangkit 2022

Jakarta – Kelas Bangkit 2022 resmi dimulai hari ini, Senin (14/2). Sebanyak 3.100 mahasiswa yang lolos seleksi ketat dan terpilih dari 63.000 pendaftar Bangkit 2022 akan mulai mengikuti program pelatihan digital selama 6 bulan ke depan. Untuk 15 tim peserta terbaik, nantinya akan mengikuti proses inkubasi proyek menuju startup yang dimulai sejak pertengahan tahun hingga Desember 2022.

Di tahun ketiga ini, program Kampus Merdeka kolaborasi Google, GoTo, dan Traveloka ini menuai antusiasme mahasiswa yang semakin meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pendaftar sebesar 60% dibandingkan tahun lalu. Dari 3.100 mahasiswa yang berhasil lolos, sebanyak 26% di antaranya adalah perempuan. Mayoritas peserta berasal dari kota kecil dan menengah. Partisipasi peserta dari kota kecil (tier 3) juga meningkat 63%.

Berdasarkan data dari Google, semakin banyak pula universitas yang mahasiswanya mengikuti Bangkit, yang semula 251 kampus di tahun lalu menjadi 284 kampus di tahun ini. Selain itu, keikutsertaan perguruan tinggi dari luar pulau Jawa juga naik 30%.   

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan bahwa dirinya merasa puas dan optimis sekali dengan program Bangkit 2022. Pasalnya, sudah 2.500 lebih lulusan Bangkit yang berkarya di berbagai bidang. Nizam menambahkan program Bangkit ini benar-benar lengkap mulai dari teori kemudian dimentori oleh mentor profesional baik itu dari industri maupun perguruan tinggi dan diakhiri dengan proyek yang konkret atau nyata.

Selain itu, bagi 15 proyek terbaik akan diberikan pendanaan untuk menginisiasi startup dengan pendanaan bersama antara Google dan Kedaireka. Pada tahun 2021 lalu, 15 tim terbaik sudah dipilih dan diberikan pendanaan masing-masing USD 15.000 dari Google dan USD 15.000 dari Kedaireka.

“Semoga program Bangkit tahun ini berjalan sukses dan menghasilkan lebih banyak lulusan, lebih banyak lagi sertifikasi global dan pekerjaan yang diraih. Harapan kami, semoga proyek inkubasi berikutnya bisa membawa dampak lebih luas lagi untuk dunia pendidikan tinggi dan ekosistem digital di Indonesia,” harapnya.

Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kiki Yuliati mengatakan bahwa kementerian berusaha semaksimal mungkin untuk memfasilitasi anak bangsa, mengembangkan minat, potensi dan bakatnya melalui program Kampus Merdeka. Ia pun mengapresiasi Google sebagai mitra kementerian yang turut mendidik anak bangsa melalui Bangkit sehingga menjadi anak-anak bangsa yang unggul dan calon pemimpin masa depan.

Baca Juga :  Menilik Kontribusi Magang Mahasiswa ITS di Perusahaan Inggris

Sementara itu, Muriel Makarim, Head of Brand Marketing Google Indonesia juga menuturkan, “Kami senang dapat kembali menghadirkan Bangkit pada tahun 2022. Kami melihat perbedaan signifikan dari peserta Bangkit yang tidak kami temukan di program lain, yaitu daya juang dan kegigihannya. Harapannya, mahasiswa lulusan Bangkit dapat memiliki kemampuan yang mumpuni untuk berkarier dan berinovasi di perusahaan kelas dunia maupun startup di Indonesia.”

Peserta Bangkit 2022 akan menempuh 900 jam pembelajaran untuk menguasai kurikulum Machine Learning, Mobile Development , dan Cloud Computing yang komprehensif sehingga mereka siap mengikuti ujian sertifikasi Google. Menariknya, 1 dari 3 peserta Machine Learning adalah perempuan.

Tak hanya keterampilan di bidang teknologi, siswa juga akan belajar soft skills dan bahasa Inggris untuk profesional yang dapat mendukung kebutuhan profesi mereka. Di penghujung program, peserta yang berhasil lulus akan mendapatkan token mengikuti ujian sertifikasi global dari Google dan kesempatan kerja dari Bangkit Career Fair. Tahun lalu, 67% dari pengambil ujian Google dari 2.250 lulusan Bangkit 2021 berhasil lulus sertifikasi. Sebanyak 44% lulusan Bangkit juga meraih pekerjaan setelah mengikuti program. Dan dari lulusan yang telah bekerja, 87% di antaranya mengonfirmasi bahwa Bangkit membantu mereka untuk meraih karier.

Semua manfaat dalam program Bangkit akan diberikan pada peserta terpilih, tanpa biaya. Mahasiswa yang sudah berada di semester 5 ke atas dapat mendaftarkan dirinya untuk mengikuti program ini melalui platform Kampus Merdeka. Mahasiswa yang sudah diterima, dapat diberikan pengakuan kredit yang akan disesuaikan dengan perguruan tinggi masing-masing.

Lulusan Inspiratif Bangkit 2021

Syifa Nur Aini, salah satu lulusan inspiratif Bangkit dalam diskusi bersama Plt. Dirjen Diktiristek menceritakan pengalamannya saat mengikuti program Bangkit tahun lalu. Lulusan Bangkit 2021 kurikulum machine learning ini memiliki kondisi ekonomi sulit, namun tak menggoyahkan semangatnya untuk tetap kuliah. Ia pun memutuskan menjadi ojek online, bangun jam 5 pagi untuk narik sebelum ke kampus.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Dukung Upaya Kedaulatan Pangan Indonesia

Di tahun keempat studinya ketika mulai memikirkan masa depan, ia akhirnya menemukan Bangkit. Setelah mengikuti program ini, keterampilannya di bidang machine learning semakin terasah. “Setelah 900 jam belajar di Bangkit, saya mendapat sertifikasi Tensorflow Developer. Di sini saya juga belajar time management sehingga membuat saya lebih bisa mengatur waktu dan mendorong saya untuk berani mencoba dulu dalam hal apapun. Setelah lulus dari Bangkit, saya dipercaya menjadi IT Manager di Trapo Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Farrel Athaillah Putra adalah pemimpin proyek inkubasi “Naratik” yang dihasilkan oleh Bangkit 2021. Ia juga bercerita, “Naratik hadir sebagai end-to-end batik platform, solusi bagi para home industry batik yang masih berjalan secara tradisional dan kesulitan dalam memasarkan produk padahal memiliki nilai jual yang tinggi.”

Farrel dan timnya mengembangkan tiga produk utama. Pertama adalah Naralens yg memanfaatkan machine learning untuk membantu konsumen batik dalam membedakan teknik pembuatan dan motif batik. Kemudian ada Narashop yang menghubungkan konsumen dengan home industry batik di berbagai daerah sehingga konsumen bisa memesan customized batik yang tentunya eksklusif dan terjamin keasliannya. Terakhir adalah Narauction yang menjadi penyedia layanan lelang batik kuno.

Dari cerita Syifa dan Farrel, Nizam berharap dapat memberikan inspirasi kepada mahasiswa Indonesia untuk bisa mengambangkan bakatnya melalui program-program Kampus Merdeka. “Syifa dan Farrel menyuguhkan pada kita semua tentang arti dari semangat untuk maju, kegigihan, dan inovasi. Ini semua spirit dari Kampus Merdeka,” ujarnya.

Kepada peserta Bangkit 2022 Nizam juga berpesan, “Tunjukkan kreativitas dan inovasi kalian, tunjukkan semangat kalian untuk belajar mendapatkan ilmu-ilmu baru, kompetensi baru yang aplikatif untuk memasuki dunia masa depan kalian.”
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti